7 Tanda Janin Kekurangan Oksigen, Ibu Hamil Perlu Waspada!
Bila tidak segera ditangani, janin yang kekurangan oksigen bisa berakibat fatal, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kondisi janin kekurangan oksigen atau gawat janin bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani, Ma. Bayi di dalam kandungan yang kekurangan oksigen bisa memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada organ-organ vital seperti otak dan jantung.
Perlu diketahui, janin di dalam kandungan akan memperoleh asupan nutrisi dan oksigen melalui plasenta. Jika asupan nutrisi dan oksigen tersebut tidak tercukupi, hal ini dapat menyebabkan terjadinya gawat janin.
Kekurangan oksigen pada janin juga termasuk dalam kondisi darurat yang memerlukan penanganan sesegera mungkin karena bisa membahayakan nyawa calon bayi.
Itulah sebabnya, ibu hamil perlu mengetahui tanda janin kekurangan oksigen. Berikut Popmama.com rangkum tanda-tandanya agar Mama lebih waspada.
1. Aktivitas janin menurun atau kurang gerakan
Aktivitas janin menurun bisa menjadi salah satu tanda janin kekurangan oksigen lho, Ma. Untuk itu, Mama perlu mengawasi pergerakan janin setiap hari. Bayi di dalam kandungan setidaknya akan bergerak 10 kali dalam sehari.
Ketika janin kekurangan oksigen, maka ia akan lebih mudah merasa lelah dan tidak aktif bergerak seperti biasanya. Jika bayi terlihat kurang gerakan bahkan tidak bergerak sama sekali, Mama perlu waspada dan segera konsultasikan kepada dokter kandungan.
2. Detak jantung janin lebih lambat
Saat melakukan kontrol kandungan, biasanya dokter akan memeriksa detak jantung janin. Detak jantung janin yang lebih lambat bisa menjadi tanda kekurangan oksigen.
Normalnya, detak jantung janin berada pada kisaran 110-160 denyut per menitnya. Akan tetapi, detak jantung janin yang kekurangan oksigen akan menurun dan bisa berada di bawah 110 denyut per menit.
Tak hanya itu, pola yang tidak biasa pada variabilitas detak jantung janin bisa menjadi indikasi cedera otak atau sistem saraf pusat. Oleh sebab itu, pemeriksaan rutin ke dokter kandungan sangat penting untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin terjadi pada janin.
3. Kram atau nyeri perut pada ibu hamil
Ketika bayi di dalam kandungan mengalami kekurangan oksigen, Mama yang sedang hamil dapat menjadi lebih sering merasakan kontraksi pada bagian otot-otot uterus. Kondisi ini kemudian menimbulkan kram atau nyeri perut pada ibu hamil.
Namun, tidak semua kram atau nyeri perut yang dialami ibu hamil menandakan gawat janin. Apabila terjadi gejala seperti ini, sebaiknya Mama segera memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui penyebab lebih jelasnya.
4. Ibu hamil merasa pusing dan lemas
Mama yang sedang hamil mungkin saja merasakan gejala pusing dan lemas. Keluhan ini, bisa jadi disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam darah.
Untuk itu, Mama perlu waspada apabila kondisi ini terjadi karena bisa menjadi tanda kalau bayi dalam kandungan ikut kekurangan oksigen.
5. Keluar cairan ketuban berwarna kehijauan
Janin yang kekurangan oksigen dalam kandungan biasanya akan mengalami peningkatan produksi zat mekonium, yaitu feses janin yang biasanya keluar setelah lahir.
Apabila janin kekurangan oksigen, zat mekonium ini bisa ikut keluar ke dalam cairan ketuban dan membuatnya berubah warna menjadi kehijauan. Oleh sebab itu, Mama perlu waspada dan segera pergi ke dokter saat melihat pecah ketuban yang berwarna kehijauan.
6. Tekanan darah ibu hamil rendah
Kondisi janin yang mengalami kekurangan oksigen bisa ditandai dengan rendahnya tekanan darah ibu hamil. Tekanan darah yang rendah ini dapat membuat Mama merasakan pusing dan lemas.
Jika merasakan gejala tubuh yang tidak mengenakkan, sebaiknya Mama segera memeriksakan diri ke dokter supaya dapat diketahui penyebab dan penanganannya.
Beberapa dari ibu hamil mungkin takut memeriksakan diri ke dokter. Namun perlu diingat, oksigen sangatlah penting untuk perkembangan otak janin.
Kekurangan oksigen bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak seperti cerebral palsy atau masalah belajar pada anak.
7. Bayi kesulitan bernapas setelah lahir
Janin yang mengalami kekurangan oksigen dalam kandungan, organ-organ vital seperti jantung dan paru-parunya tidak akan berkembang dengan baik.
Apabila janin berhasil dilahirkan, kondisi kekurangan oksigen dalam kandungan bisa menyebabkan masalah pernapasan hingga menyebabkan bayi kesulitan bernapas setelah lahir.
Nah, itulah beberapa tanda janin kekurangan oksigen yang perlu Mama waspadai saat hamil. Jangan lupa selalu amati pergerakan janin serta rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan, ya, Ma!
Baca juga:
- Janin Cegukan Berarti Kekurangan Oksigen, Mitos atau Fakta?
- Inilah 6 Trik yang Wajib Dilakukan jika Gerakan Janin Berhenti
- Fakta Cerebral Palsy saat Hamil, Bisa Sebabkan Lumpuh Otak pada Anak