Sembelit pada Ibu Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tiga dari empat perempuan mengalami sembelit dan gangguan usus lainnya di masa kehamilan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bicara tentang gangguan di trimester dua kehamilan, konstipasi atau sembelit bisa jadi salah satu yang saat ini sedang Mama alami. Akibatnya, perut mama yang mulai membesar jadi semakin terasa tidak nyaman.
Mama mulai mengalami kembung dan juga wasir. Tapi, tenang saja sebab hal ini memang umum terjadi pada setiap ibu hamil. Walau begitu, Mama bisa mencegah serta mengatasinya saat gejala konstipasi mulai terasa mengganggu.
Nah, berikut ini beragam informasi tentang sembelit pada ibu hamil yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.
Apa yang Dimaksud Konstipasi Kehamilan?
Konstipasi atau yang biasa juga dikenal dengan sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan saat ingin atau sedang buang air besar. Itu terjadi ketika makanan yang tidak lagi dibutuhkan tubuh mengeras di bagian bawah saluran pencernaan, alih-alih keluar sebagai tinja.
Kebanyakan orang mungkin pernah mengalami konstipasi selama hidupnya, tetapi ini lebih sering terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi hamil.
Perubahan hormon dalam tubuhlah yang memungkinkan kehamilan dapat meningkatkan peluang mengalami konstipasi.
Kapan Sembelit Mulai Terjadi pada Ibu Hamil
Ibu hamil mungkin mulai merasakan gejala sembelit saat kadar hormon progesteron dalam tubuhnya meningkat. Hal ini biasanya semakin terasa ketika memasuki trimester dua.
Dilansir dari Ceveland Clinic, ada sekitar 16 hingga 39% orang yang mengalami konstipasi sepanjang tiga trimester kehamilan. Bahkan, tak sedikit yang masih mengalaminya hingga tiga bulan setelah bayi lahir.
Penyebab Ibu Hamil Mengalami Konstipasi
Ada banyak penyebab dan kondisi yang membuat ibu hamil mengalami konstipasi atau sembelit, misalnya seperti:
- Tingginya kadar hormon progesteron: "Hormon ini menyebabkan otot-otot di dinding usus rileks sehingga mereka tidak membuat kontraksi yang diperlukan untuk membantu menggerakkan berbagai hal," kata Dr. Rabin, profesor kebidanan dan ginekologi klinis dan kesehatan wanita di Albert Einstein College of Medicine, New York.
- Rahim yang membesar: Saat usia kehamilan bertambah, rahim mama pun semakin membesar hingga menekan usus. Inilah yang dapat memperlambat kemampuan usus untuk mengosongkan isi perut.
- Zat besi dari vitamin prenatal: Zat besi yang Mama konsumsi dari vitamin prenatal membantu tubuh menciptakan darah yang dibutuhkan untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh mama dan bayi. Terlalu banyak zat besi dapat mempersulit bakteri di usus untuk memecah makanan.
- Ukuran janin: Janin yang mengalami pertumbuhan membuat rahim jadi lebih berat. Berat ekstra ini dapat memberi lebih banyak tekanan pada usus, sehingga mempersulit kotoran untuk keluar dari tubuh.
- Gaya Hidup: Apakah Mama sudah mengonsumsi cukup air selama kehamilan? Hati-hati, jumlah cairan yang dikonsumsi setiap hari, jenis makanan yang dikonsumsi, serta durasi Mama berolahraga, semuanya berperan penting. Sebab, kebanyakan ibu hamil kurang mengonsumsi makanan berserat, minum cukup air, atau cukup berolahraga untuk membantu sistem pencernaan bekerja dengan baik.
Hubungan antara Konstipasi dan Wasir
Konstipasi atau sembelit memiliki hubungan, sebab kehamilan juga dapat meningkatkan risiko pembengkakan pembuluh darah di sekitar rektum ibu hamil.
“Tetapi jika tinja tidak nyaman untuk dikeluarkan dan Mama berusaha keras untuk melakukannya, itu dapat memperburuk wasir,” kata Shari Brasner, M.D., asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Mount Sinai School of Medicine, New York.
"Hal ini adalah hal serius, karena wasir akan ada di sana seumur hidup," tambahnnya. Mama dapat mencegah wasir kehamilan dengan cara mencegah konstipasi atau sembelit terjadi.
Cara Mencegah dan Mengatasi Sembelit Selama Kehamilan
Ada beberapa cara untuk mengatasi konstipasi atau sembelit selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa tips dari buku Your Pregnancy and Childbirth Month to Month yang bisa Mama aplikasikan:
- Minum banyak cairan, terutama air dan jus buah-buahan.
- Makan makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, roti gandum, dan sereal. Targetkan sekitar 25 gram setiap hari.
- Berjalan atau lakukan olahraga aman lainnya setiap hari. Berjalan-jalan sederhana di sekitar kompleks akan membantu segalanya bergerak.
- Cobalah makan makanan kecil lebih sering.
- Tanyakan kepada dokter penambah serat atau pelunak tinja yang aman untuk ibu hamil.
Nah, itulah tadi beragam informasi mengenai sembelit pada ibu hamil untuk Mama. Semoga membantu!
Baca juga:
Dikenal Bisa Menyebabkan Sembelit, Bolehkah Ibu Hamil Makan Salak?
5 Manfaat Aprikot untuk Ibu Hamil, Cegah Sembelit hingga Cacat Lahir