7 Cara Mengatasi Hipertensi saat Hamil, Demi Kesehatan Janin
Hipertensi saat masa kehamilan tidak boleh disepelekan karena bisa meningkatkan risiko komplikasi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang terjadi pada ibu hamil termasuk masalah kesehatan serius. Jika dibiarkan, masalah kesehatan ini akan berdampak buruk untuk kondisi janin di dalam kandungan.
Mama perlu ketahui bahwa rentang tekanan darah normal pada ibu hamil berkisar antara 110/70 mmHg hingga 120/80 mmHg. Apabila tekanan darah yang terlalu rendah bisa meningkatkan risiko vertigo, sedangkan tekanan darah terlalu tinggi bisa menyebabkan ibu hamil mengalami masalah kesehatan seperti abruptio plasenta, stroke hingga preeklampsia.
Terkait dengan hipertensi, ibu hamil bisa mengatasinya dengan berbagai hal sederhana selain mengonsumsi obatan-obatan penurun tekanan darah atas saran dari dokter kandungan.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipertensi saat hamil, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Disimak caranya yuk, Ma!
1. Mengurangi asupan garam
Ibu hamil yang ingin mengatasi permasalahan hipertensi selama masa kehamilan perlu mengurangi asupan garam. Mama pun bisa mengganti garam dengan bahan lainnya, apalagi jika tetap ingin merasakan cita rasa gurih saat mengonsumsi makanan.
Menurut Dietary Guidelines for Americans yang didirikan oleh Departemen Pertanian (USDA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), ibu hamil diperbolehkan mengonsumsi garam hanya 1 sendok teh saja atau sekitar 6 gram per hari.
Dengan kandungan garam yang sudah ditentukan batasannya untuk ibu hamil, sebaiknya dipatuhi agar tidak memicu berbagai masalah kesehatan untuk diri sendiri atau janin di dalam kandungan.
2. Bijak dalam mengonsumsi asupan makanan selama hamil
Tak hanya dianjurkan untuk mengurangi asupan garam, ibu hamil juga perlu bijak dalam mengonsumsi asupan makanan selama hamil. Hal ini bertujuan agar bisa mengatasi permasalahan hipertensi.
Ketika memasak olahan makanan tertentu, Mama harus menghindari penggunaan garam yang berlebihan. Hindari juga terlalu sering mengonsumsi makanan bergula tinggi dan berpengawet. Sayur-sayuran bisa dipilih untuk memenuhi nutrisi selama masa kehamilan.
Selain itu, perbanyak biji-bijian yang kaya serat untuk membantu mengurangi hipertensi. Kismis, kacang merah atau roti gandum bisa dipilih serta diolah sebagai camilan bernutrisi.
3. Memiliki daftar buah-buahan setiap harinya untuk dikonsumsi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang umum ditemui pada ibu hamil. Perlu Mama ketahui bahwa ada berbagai jenis buah yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi selama masa kehamilan.
Sebagai seseorang yang ingin mengendalikan tekanan darah, maka perlu menerapkan pola makan sehat. Berikut daftar buah yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan hipertensi, seperti:
- Kiwi bisa dikonsumsi tiga buah setiap harinya untuk menurunkan hipertensi. Kiwi memiliki kandungan vitamin C, vitamin E, folat, dan kalium.
- Anggur bisa dikonsumsi secara rutin karena memiliki kandungan rendah kalori dan tinggi serat. Polifenol pada buah anggur mampu membantu melawan radikal bebas selama masa-masa kehamilan.
- Pisang menjadi salah satu buah yang mampu mengontrol hipertensi karena memiliki kandungan kalium, sehingga membantu untuk menyeimbangkan jumlah garam di dalam tubuh.
- Semangka memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, magnesium hingga kalium yang baik untuk kesehatan tubuh serta janin di dalam kandungan. Kandungan L-citrulline di dalam buah semangka juga dapat menurunkan hipertensi.
Berbagai macam buah di atas bisa dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi berbagai bentuk, seperti dijadikan salad atau teman makan sereal. Bisa disesuaikan dengan selera masing-masing ya, Ma.
4. Berat badan perlu diperhatikan agar tidak berlebihan
Salah satu cara lain untuk mengatasi hipertensi saat hamil, yakni dengan mengendalikan berat badan. Usahakan untuk tidak terjadi peningkatan yang terlalu berlebihan, terutama komposisi lemak yang bertambah.
Perlu Mama ketahui apabila berat badan saat hamil tidak terkontrol, maka kemungkinan tekanan darah meningkat juga akan semakin besar.
Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik selama menjalani masa-masa kehamilan justru akan berdampak buruk, baik untuk diri sendiri atau janin di dalam kandungan.
Perlu Mama ketahui bahwa ada gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat hipertensi saat hamil, antara lain:
- Aliran darah ke plasenta ikut berkurang, sehingga asupan nutrisi dan suplai oksigen terganggu.
- Pertumbuhan janin di dalam kandungan terhambat dikarenakan asupan nutrisi dan suplai oksigen kurang lancar.
- Bayi meninggal di dalam kandungan karena kurang mendapatkan cukup banyak oksigen dan nutrisi.
- Berpotensi menjalani kelahiran prematur karena terjadinya komplikasi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan si Kecil.
- Meningkatkan risiko abrupsio plasenta, di mana kondisi plasenta akan rusak. Jika diartikan secara medis, kondisi plasenta akan terpisah dari dinding rahim sebelum menjalani proses persalinan.
Sebelum gangguan kesehatan ini terjadi, alangkah baiknya untuk mengatasi hipertensi selama menjalani fase kehamilan. Diskusikan dengan dokter kandungan agar kemungkinan risiko buruk tidak terjadi.
5. Konsisten menerapkan gaya hidup sehat
Konsisten menerapkan gaya hidup sehat menjadi salah satu langkah yang baik untuk mengatasi hipertensi selama menjalani momen kehamilan.
Disiplin untuk hal ini sangat diperlukan agar tidak membuat kondisi hipertensi semakin parah. Mama hanya perlu menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok atau mengonsumsi sesuatu yang berisiko bagi ibu hamil.
Apabila ingin mengonsumsi jenis obat yang memiliki efek samping tertentu, alangkah baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Perlu sekali untuk memastikan obat yang dikonsumsi aman dan tidak menganggu kesehatan.
Semangat untuk terus mengikuti aturan kesehatan yang dianjurkan untuk mengatasi hipertensi ini ya, Ma.
6. Tetap bahagia menjalani momen-momen kehamilan agar terhindar dari stres
Ma, ibu hamil tetap perlu mengutamakan kebahagiaan dirinya selama mengandung si Kecil hingga proses persalinan nanti tiba.
Kondisi emosi yang tidak stabil dan menimbulkan stres justru akan meningkatkan tekanan darah. Sebelum ini terjadi sebaiknya berusaha untuk tetap bahagia saat menjalani berbagai fase kehamilan, sehingga tidak mudah stres.
Jika Mama ingin mengurangi stres saat hamil, maka cobalah untuk melakukan beberapa hal sederhana. Yang sebaiknya Mama lakukan mulai dari melakukan relaksasi dengan aroma terapi, mengirup udara segar, meditasi, yoga, meluangkan waktu untuk menjalani hobi favorit, hingga curhat dengan pasangan.
Selain itu, ibu hamil disarankan untuk memiliki kualitas dan kuantitas istirahat yang baik. Walau terkesan sederhana, namun cara tersebut bisa membantu agar terhindar dari stres.
7. Aktif bergerak dan menyesuaikan jenis olahraga dengan kondisi kandungan
Dilansir dari Motherly, ibu hamil bisa mengatasi hipertensi dengan terus aktif bergerak.
Dalam satu hari, ibu hamil disarankan untuk setidaknya berolahraga dengan durasi 30 menit setiap hari. Bila tidak memungkinkan, cobalah membuat batasan untuk diri sendiri misalnya minimal tiga atau lima hari dalam satu minggu.
Buat rutinitas ini tetap konsisten dan menyenangkan, sehingga selama hamil bisa terus lebih banyak bergerak.
Ketika sedang hamil, Mama bisa menyesuaikan jenis olahraga ringan yang bisa dilakukan. Usahakan tidak perlu melakukan gerakan-gerakan yang ekstrem, bahkan bisa lebih dulu berkonsultasi dengan dokter kandungan agar jenis olahraganya bisa disesuaikan.
Demikian rangkuman terkait beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipertensi saat hamil.
Diharapkan informasi ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri sekaligus janin di dalam kandungan. Semangat menjaga kesehatan selama hamil hingga proses persalinan ya, Ma!
Baca juga:
- Hal Penting yang Wajib Diketahui Soal Hipertensi pada Kehamilan
- Jangan Panik! Ini Cara Mengatasi Sesak Napas saat Hamil
- Varises Vagina Muncul Saat Hamil, Begini Cara Mengatasinya