4 Jenis dan Penyebab Plasenta Previa Pada Ibu Hamil
Jalan kelahiran si Kecil yang terhalangi plasenta pasti menyulitkan proses persalinan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Plasenta previa adalah kondisi plasenta yang normalnya berada di sisi atas rahim justru menutupi seluruh atau sebagian mulut rahim. Padahal mulut rahim sendiri berfungsi sebagai jalan lahir si Kecil saat proses persalinan.
Bentuk komplikasi yang terjadi saat kehamilan ini akan membuat ibu hamil lebih sering mengalami perdarahan.
Ibu hamil yang mengalami plasenta previa sebenarnya masih tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari asalkan tidak mengeluarkan tenaga secara berlebihan. Setidaknya ibu hamil harus bisa menjaga kondisi tubuh agar tidak mengalami kontraksi. Karena jika terjadi kontraksi berarti ada plasenta yang ikut keluar saat mengalami perdarahan.
Perlu diketahui kalau plasenta previa ada jenis-jenisnya, berikut informasi dari Popmama.com mengenai empat jenis plasenta previa saat hamil dan penyebab plasenta previa pada ibu hamil.
1. Plasenta previa totalis
Jalan lahir bayi akan seluruhnya ditutupi oleh plasenta. Tertutupnya jalan lahir secara total menyebabkan bayi tidak mungkin lahir lewat vagina karena selama proses persalinan, Mama kemungkinan akan mengalami perdarahan yang sangat hebat.
2. Plasenta previa partialis
Plasenta previa partialis hampir menutupi sebagian atau separuh jalan lahir, sehingga ada kemungkinan membuat bayi sulit untuk dilahirkan. Mengatasi kondisi ini berarti bayi tidak bisa dilahirkan secara normal karena risiko perdarahannya masih besar.
3. Plasenta previa marginalis
Plasenta previa marginalis memang tidak menutupi jalan lahir saat sedang terjadi proses persalinan. Ini dikarenakan yang tertutup hanya bagian tepi dalam jalan lahir saja.
Proses persalinan pun masih bisa terjadi secara normal. Hanya saja tetap ada kemungkinan besar terjadinya risiko perdarahan.
4. Low-lying plasenta
Low lying plasenta adalah kondisi di mana biasanya plasenta terletak rendah karena hanya berjarak beberapa centimenter atau milimeter dari jalan lahir.
Meskipun keadaannya terlihat kurang bersahabat, bayi tetap bisa dilahirkan melalui vagina dengan aman. Hanya saja, dokter harus tetap berjaga-jaga untuk melakukan transfusi jika memang terjadi perdarahan.
7 Faktor Pemicu dan Penyebab Plasenta Previa Pada Kehamilan
Jika jalan kelahiran si Kecil terhalangi plasenta, pasti bayi akan terhambat dalam proses kelahirannya apalagi kalau benar-benar tertutup secara total.
Ada beberapa penyebab placenta previa dan faktor yang menjadi pemicunya, seperti:
- Pernah mengalami plasenta previa, itu berarti ada kemungkinan 12 kali lebih besar untuk mengalami kembali di kehamilan berikutnya.
- Pernah melakukan operasi pada rahim, seperti pengangkatan miom atau kuretasi.
- Berusia lebih dari 35 tahun, terutama jika sudah pernah tiga kali melahirkan.
- Memiliki kelainan bawaan terhadap bentuk rahim atau terdapat tumor pada rahim.
- Di kehamilan sebelumnya pernah menjalani operasi caesar. Semakin sering menjalani caesar, maka risiko mengalami plasenta previa juga akan semakin besar.
- Menjalani masa kehamilan dengan pola hidup yang tidak sehat, misalnya kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol.
- Adanya trauma selama masa kehamilan.
Itulah empat jenis plasenta previa saat hamil dan faktor penyebabnya. Jika mengalami gejala plasenta previa di atas segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan dengan USG bisa membuat kondisi kesehatan ibu hamil jadi semakin jelas terlihat.
Baca juga:
- Cegah Plasenta Previa, Begini Cara agar Plasenta Naik ke Atas
- Studi Terbaru: Virus Covid-19 BIsa Sebabkan Rusaknya Plasenta
- Waspada Solusio Plasenta, Lepasnya Plasenta Sebelum Kelahiran