Bolehkah Minum Tramadol saat Hamil?
Jangan asal minum, simak faktanya terlebih dahulu!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama masa kehamilan, Mama harus memperhatikan apa pun yang dikonsumsi, termasuk jenis obat-obatan. Hal ini dikarenakan apa pun yang Mama konsumsi akan berdampak pada janin. Terlebih saat trimester pertama kehamilan, ketika organ penting pada janin sedang terbentuk.
Untuk itu, Mama harus benar-benar memperhatikan jenis obat yang dikonsumsi. Jangan asal mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Bagaimana dengan obat pereda nyeri seperti tramadol, bolehkah dikonsumsi saat hamil? Untuk tahu jawabannya, di bawah ini Popmama.com telah merangkum informasi soal bolehkah minum tramadol saat hamil. Yuk, disimak!
Apa Itu Tramadol?
Tramadol Hydrochloride (HCl) adalah jenis obat resep sebagai analgesik opioid yang bekerja dengan cara menghalangi sinyal rasa sakit dan mengubah cara otak dan sistem saraf bereaksi terhadap rasa sakit. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat yang disebabkan oleh penyakit vaskular, traumatis, atau inflamasi.
Obat yang tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan injeksi ini sebenarnya memiliki potensi ketergantungan yang rendah.
Akan tetapi, ketergantungan obat ini dapat terjadi jika penggunaan tramadol terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan bila digunakan melebihi dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
Bolehkah Minum Tramadol saat Hamil?
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi tramadol sebagai obat pereda nyeri selama kehamilan kecuali jika dokter meresepkannya.
Berdasarkan penilaian Badan Pengawas Obat di Amerika Serikat (FDA), obat ini terklasifikasi dalam kategori C, yang berarti percobaan pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, dan tidak ada penelitian yang terkontrol dengan baik pada manusia.
Menggunakan tramadol pada tahap awal kehamilan, yang di mana merupakan waktu penting untuk pertumbuhan bayi, telah terbukti bisa menyebabkan malformasi kongenital dan cacat kardiovaskular. Tidak hanya itu, penggunaan tramadol juga punya efek samping ke pusing, mual, cemas, mengantuk, dan sembelit. Lebih parahnya, efek samping tersebut bisa berimbas ke masalah pernapasan, ruam kulit, dan kejang.
Mengonsumsi tramadol juga dapat menimbulkan kecanduan, oleh sebab itu jangan pernah coba-coba untuk mengonsumsi tramadol tanpa resep dokter. Dengan demikian, jelas sekali bahwa saat sebelum atau selama masa persalinan, Mama tidak disarankan mengonsumsi obat-obatan jenis ini.
Apakah Tramadol Bisa Menyebabkan Komplikasi Kehamilan Lainnya?
Menurut penelitian, paparan opioid selama kehamilan yang disebabkan oleh paparan tramadol selama awal kehamilan juga bisa mengakibatkan peningkatan risiko kaki pengkor yang signifikan pada bayi baru lahir.
Penelitian yang sama juga mengatakan bahwa penggunaan tramadol dapat menyebabkan anencephaly, yakni suatu kondisi di mana tidak adanya belahan otak pada bayi.
Selain itu, janin juga akan berpotensi mengalami spinal bifida atau keadaan cacat dalam pembentukan tulang punggung pada bayi baru lahir.
Terlanjur Konsumsi Tramadol, Harus Apa?
Jika Mama sudah terlanjur mengonsumsi tramadol tanpa resep, segeralah untuk hentikan penggunaan tramadol dan segera berkonsultasi ke dokter kandungan.
Dengan pergi ke dokter kandungan, Mama bisa berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan mama dan janin. Apabila diperlukan, dokter akan memilihkan obat pereda nyeri yang aman dan sesuai dengan tingkat rasa sakit yang ditimbulkan.
Jadi, itulah penjelasan mengenai bolehkah minum tramadol saat hamil. Jangan asal mengonsumsi obat nyeri jika Mama mengeluhkan nyeri. Sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai obat pereda nyeri yang aman untuk ibu hamil ya. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- 5 Pilihan Obat yang Aman Dikonsumsi Ibu Menyusui saat Sakit
Ini 6 Obat Alami Masuk Angin untuk Ibu Hamil