Merasakan Tekanan pada Vagina saat Hamil, Apakah Aman?
Apakah normal merasakan tekanan vagina pada trimester kedua?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diantara Si Janin yang sedang bertumbuh dalam rahim, menyebabkan volume darah Mama menjadi meningkat, dan adanya hukum gravitasi yang membuat tekanan pada bagian vagina dan panggul yang tidak dapat dihindari. Hal ini menjadi keluhan umum bagi banyak Calon Mama.
Tekanan pada bagian vagina dan panggul ini bukan hanya dirasakan pada trimester ketiga. Namun, beberapa perempuan juga mengeluhkan tekanan vagina dan panggul saat berada di trimester kedua bahkan pertama.
Jika Mama ingin mengetahui penyebab, cara mengatasinya, dan kapan harus menghubungi dokter, kali ini Popmama.com akan membahas tentang tekanan vagina atau panggul yang dapat menyerang Mama di trimester kedua atau pertama.
1. Bayi yang bertumbuh meningkatkan tekanan pada otot
Untuk memahami penyebab dari rasa tidak nyaman pada daerah vagina atau panggul memang tidak selalu mudah. Tetapi jika Mama mengalami tekanan pada trimester kedua, Si Bayi yang sedang bertumbuh menjadi penyebabnya.
Saat bayi tumbuh dan menjadi lebih berat, itu meningkatkan tekanan pada otot-otot di dasar panggul Mama. Otot-otot ini memberikan tekanan pada bagian rahim, usus kecil, kandung kemih, dan anus.
Saat kehamilan Mama semakin berkembang, Si Bayi dapat memberikan tekanan yang lebih besar pada bagian organ, pinggul, dan panggul Mama. Sehingga menambah tekanan pada bagian bawah perut.
Saat mendekati bulan-bulan akhir kehamilan juga menjadi penyebab tekanan bertambah dengan adanya hormon relaxin. Hormon Relaxin ini membantu melonggarkan ligamen saat mendekati persalinan, namun ini juga dapat mempengaruhi sendi bagian panggul. Beberapa perempuan mengalami rasa sakit di dekat tulang kemaluan mereka dan sensasi kaki yang gemetar.
2. Tekanan yang memberikan dampak pada sendi, otot, dan tulang
Saat merasakan tekanan vagina dan panggul pada kehamilan, itu akan mempengaruhi bagian sendi, otot, dan tulang. Tekanan ini akan meningkat seiring bertumbuhnya Si Bayi dalam rahim dan sulit hilang sampai persalinan tiba.
Mungkin rasa tekanan ini akan terasa lebih ketika bayi sudah berada di posisi bawah, saat itulah mereka bergerak lebih jauh ke daerah panggul Mama dalam persiapan untuk persalinan.
Mama mungkin memperhatikan bahwa perasaan tertekan dan rasa sakit ringan ini terjadi akibat dari semacam pergerakan seperti berjalan menanjak atau menurun, menaiki tangga, atau bahkan melewati polisi tidur saat berada di mobil, yang membuat Si Bayi menjadi terdorong.
3. Sembelit juga dapat menyebabkan perasaan tertekan
Jika Mama mengalami tekanan vagina atau panggul pada awal trimester kedua, jangan menyalahkan Si Bayi terlebih dahulu. Sensasi kram pada minggu-minggu trimester kedua kehamilan mungkin disebabkan oleh rahim yang semakin membesar.
Perhatikan tanda-tanda pendarahan pada vagina jika Mama merasakan sakit seperti kram. Hubungi dokter segera jika Mama mulai kram dan berdarah. Kram adalah gejala umum keguguran.
Pencernaan tidak lancar atau sembelit juga dapat menyebabkan perasaan tertekan. Ketika hormon-hormon kehamilan meningkat dan peningkatan zat besi akibat vitamin prenatal, menimbulkan kekacauan pada saluran pencernaan Mama.
Jika karena pencernaan yang tidak lancar, pastikan Mama untuk meminum banyak air dan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Tanyakan juga kepada dokter tentang pelunak tinja yang aman bagi Mama yang sedang hamil.
4. Cara mengurangi tekanan vagina dan panggul
Untuk segera meredakan tekanan pada bagian vagina dan panggul, cobalah berbaring miring dan fokuslah pada pernapasan. Mama juga dapat mencoba ide-ide berikut dibawah ini:
- Lakukan beberapa latihan panggul, seperti pelvic tilts dan berguling
- Cobalah bersantai di bak mandi yang menenangkan dengan air hangat (bukan panas) atau Mama juga bisa berdiri di bawah pancuran dan mengarahkan air ke punggung Anda.
- Gunakan pakaian penunjang kehamilan, juga dikenal sebagai selempang perut. Mereka dirancang untuk menopang perut Mama dan menawarkan bantuan untuk pinggul, panggul, dan punggung bawah Anda. Ada banyak opsi yang tersedia di toko-toko kehamilan.
- Hindari gerakan secara tiba-tiba jika memungkinkan. Cobalah untuk tidak memelintir pinggang. Alih-alih, berusahalah menggerakan seluruh tubuh Mama secara berhati-hati.
- Dapatkan pijat prenatal dengan terapis berlisensi yang berspesialisasi dalam merawat perempuan yang sedang hamil.
- Cobalah duduk sebanyak mungkin. Tinggikan kaki Mama jika memungkinkan.
- Jika Mama berolahraga secara teratur sebelum hamil, jangan berhenti. Hanya disesuaikan seperlunya, tetapi tetap berolahraga secara konsisten. Jika Mama tidak yakin tentang cara menyesuaikan latihan, tanyakan kepada dokter kandungan yang dipercaya.
5. Perbedaan tekanan dan rasa sakit pada bagian panggul
Tekanan di area vagina dan panggul berbeda dengan rasa sakit. Tekanan bisa terasa mirip dengan sakit saat kram menstruasi. Mama mungkin juga merasakan sakit di punggung bagian bawah.
Nyeri di area panggul dapat dikelirukan dengan tekanan, ketika Mama mengalami rasa nyeri di area ini, biasanya kondisi akan cukup tajam sehingga Mama akan kesulitan untuk berjalan atau bahan membicarakannya. Dalam hal ini Mama harus segera menghubungi dokter.
Alasan lain untuk segera menghubungi dokter meliputi:
- Nyeri panggul begitu kuat sehingga tidak bisa berjalan atau berbicara
- Sakit kepala parah
- Pusing
- Tiba-tiba pembengkakan tangan, wajah, dan kaki Anda
- Pergi ke rumah sakit jika mengalami nyeri vagina atau panggul selain gejala lainnya, termasuk demam, kedinginan, atau pendarahan vagina.
Ada penyebab serius nyeri panggul selama kehamilan. Ini mungkin termasuk keguguran, kehamilan ektopik, atau persalinan prematur. Kondisi berbahaya lainnya seperti preeklampsia atau solusio plasenta juga dapat menyebabkan nyeri panggul.
Yang terpenting, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi ke dokter jika merasakan tekanan atau sakit yang berlebih ya, Ma!