Bahaya Sakit Diare pada Ibu Hamil Trimester Kedua
Diare harus segera ditangani agar tidak membahayakan janin ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diare merupakan gejala umum yang berupa sering buang air besar yang sangat cair, dan berbau busuk serta disertai dengan gas. Penderita diare biasanya harus menghabiskan banyak waktu di toilet.
Pada dasarnya, ketika sistem pencernaan kita bekerja dengan baik, akan menghasilkan tinja yang lunak tetapi padat, sehingga memungkinkan kita untuk mengeluarkannya dengan mudah. Namun, ketika ada yang salah dengan sistem pencernaan, kita bisa terkena gejala tidak nyaman seperti tinja yang tidak berbentuk dan gas berbau busuk. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan tidak memproses makanan yang dikonsumsi secara optimal sehingga menyebabkan diare.
Pada ibu hamil, mengalami diare tentunya akan menyebabkan rasa tidak nyaman, apalagi jika disertai dengan rasa mual dan muntah. Diare juga dapat menyebabkan masalah yang lebih serius pada ibu hamil seperti dehidrasi yang dapat membahayakan janin.
Lantas bagaimana cara mengatasi diare pada ibu hamil? Terutama pada kehamilan trimester dua di mana janin sudah mulai merasakan berbagai sensasi yang Mama rasakan. Untuk mengetahuinya, Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. Disimak yuk, Ma!
Penyebab diare selama kehamilan
Sebelum membahas mengenai cara mengatasi diare, Mama perlu memahami dahulu apa yang dapat memicu diare saat hamil. Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan diare selama kehamilan.
Diare dapat disebabkan oleh makanan yang seharusnya dihindari selama kehamilan, seperti junk food, makanan pedas dan makanan atau minuman berkafein. Jenis makanan tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan sangat mungkin untuk memicu diare.
Diare juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya seperti penyumbatan di usus dan infeksi bakteri. Selain itu, diare juga bisa terjadi karena ibu hamil mengalami perubahan hormon tertentu yang dapat memengaruhi proses pencernaan.
Apakah diare pada kehamilan trimester kedua dapat membahayakan janin?
Diare pada kehamilan trimester kedua tidak perlu dikhawatirkan kecuali ada gejala lain. Jika diare saat hamil disertai dengan nyeri tubuh dan demam, kemungkinan besar ada infeksi yang menyerang ibu. Kondisi ini harus segera dilaporkan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Infeksi yang dibiarkan terus menerus pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada janin.
Cara mengatasi diare saat hamil
Ada baiknya Mama melakukan pencegahan diare dengan selalu menjaga makanan yang Mama konsumsi setiap harinya. Namun, jika Mama mengalami diare, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak memperparah kondisi pencernaan. Berikut adalah beberapa cara mengatasi diare pada ibu hamil:
1. Hindari makanan tertentu
Saat Mama mengalami diare, sebaiknya hindari makanan yang dapat memperburuk kondisi Mama. Hindari makanan berlemak atau pedas karena dapat memperburuk kondisi pencernaan. Selain itu, hindari mengonsumsi susu, terutama jika Mama tidak toleran laktosa.
Selain itu, hindari buah dan sayuran penyebab gas, seperti buncis, brokoli, kacang polong, plum, dan buncis. Hindari juga minuman yang mengandung tinggi gula karena menyebabkan penyembuhan diare menjadi lebih lama.
Cukupi kebutuhan cairan
Saat diare menyerang, yang terpenting adalah tetap menjaga cairan dalam tubuh agar Mama tidak mengalami dehidrasi. Jumlah air yang diperlukan bervariasi sesuai anjuran, namun Kementerian Kesehatan RI menyarankan, ibu hamil perlu minum minimal 8 gelas air putih atau setara dengan 2.1 liter setiap hari.
Meminum obat diare sesuai anjuran dokter
Jika diare sudah tidak tertahankan, Mama dapat mengonsumsi obat untuk meredakan diare. Namun, pastikan selalu tanyakan ke dokter sebelum mengonsumsi obat yang dijual bebas.
Meminum obat diare sembarangan tanpa persetujuan dokter justru dapat membahayakan janin. Salah satu obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil saat mengalami diare contohnya adalah bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol). Pepto-Bismol mengandung salisilat yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, perdarahan, bahkan keguguran.
Nah itulah penyebab diare pada ibu hamil dan cara mengatasinya. Meskipun diare tergolong penyakit yang cukup ringan, Mama harus tetap melakukan pencegahan. Jika Mama mengalami diare lebih dari dua hari, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga:
- Diare saat Hamil Tua, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Diare saat Hamil Muda Bisa Sebabkan Keguguran, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Dihindari, Ini 7 Makanan Pemicu Diare saat Hamil Tua