Bolehkah Ibu Hamil Pakai Hot Cream untuk Mengatasi Pegal-Pegal?
Benarkah hot cream bisa membahayakan janin di dalam kandungan? Simak faktanya di sini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badan pegal-pegal merupakan salah satu kondisi yang sering dikeluhkan ibu hamil. Kondisi ini disebabkan oleh hormon yang meregangkan ligamen dan sendi untuk mempersiapkan tubuh untuk melahirkan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengatasi pegal-pegal. Salah satunya adalah dengan mengoleskan krim yang memberikan sensasi hangat atau hot cream.
Namun, apakah kandungan dalam hot cream aman untuk ibu hamil dan janin?
Untuk menjawabnya, berikut Popmama.com rangkum informasi terkait bolehkah ibu hamil pakai hot cream untuk mengatasi pegal-pegal.
1. Kandungan yang umumnya ada dalam hot cream
Hot cream adalah krim yang umumnya mengandung bahan-bahan seperti mentol, metil salisilat, eucalyptus oil, sereh oil, dan pine oil. Kandungan ini dapat memberikan sensasi panas jika dioleskan pada kulit.
Efek panas ini kemudian dapat membantu meredakan pegal-pegal, nyeri otot, dan sendi pada area yang dioleskan, seperti kaki, lengan, hingga punggung.
2. Bolehkah ibu hamil menggunakan hot cream?
Hot cream yang diaplikasikan dalam dosis terapeutik untuk meredakan nyeri atau pegal-pegal umumnya dianggap cukup aman bagi ibu hamil.
Namun, untuk mengurangi risiko pada janin, alangkah baiknya jika ibu hamil menggunakannya dengan dosis rendah atau mengaplikasikannya secara bertahap.
Selain itu, sebelum menggunakannya, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu kandungan di dalam hot cream. Pasalnya, beberapa hot cream mengandung zat yang tidak disarankan untuk ibu hamil.
3. Kandungan hot cream yang sebaiknya dihindari ibu hamil
Meskipun sebagian besar kandungan hot cream aman digunakan untuk ibu hamil, namun alangkah baiknya jika Mama tetap memperhatikan kandungan yang ada di dalamnya.
Pasalnya, ada beberapa hot cream yang mengandung obat-obatan tertentu yang mengandung NSAID (Nonsteroidal Anti-inflamatory Drug).
Misalnya seperti natrium diklofenak atau kalium diklofenak. Kandungan ini dapat memicu efek jangka panjang berupa menutupnya salah satu pembuluh darah penting di jantung bayi.
Maka dari itu, sebaiknya hindari penggunaan hot cream yang mengandung NSAID untuk mencegah efek samping berbahaya bagi janin.
4. Di area mana ibu hamil boleh mengoleskan hot cream?
Hot cream bisa diaplikasikan di area tubuh ibu hamil yang mengalami pegal-pegal, seperti kaki, punggung, leher, atau lengan.
Jika diperlukan, hot cream juga aman dipakai di area perut. Mama tidak perlu khawatir hot cream akan meresap ke dalam perut dan memengaruhi kondisi janin karena hot cream hanya bekerja di permukaan kulit.
5. Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi pegal saat hamil
Selain menggunakan hot cream, ada beberapa cara lain yang dapat Mama terapkan untuk mengatasi pegal-pegal saat hamil, di antaranya adalah sebagai berikut:
Regangkan punggung bagian bawah secara teratur
Tidur dengan posisi menyamping dengan meletakkan bantal di antara kedua kaki dan di bawah perut.
Menggunakan kompres hangat untuk melemaskan otot yang tegang atau mengurangi peradangan.
Memperbaiki postur, seperti berdiri dan duduk tegak, sehingga punggung lurus dan bahu tetap tegak.
Menggunakan korset hamil untuk menopang perut dan punggung.
Menggunakan jasa pijat prenatal untuk melemaskan otot yang tegang dan menghilangkan stres.
Mengurangi stres melalui meditasi atau prenatal yoga.
Mendapatkan tidur yang cukup.
Itu dia informasi terkait bolehkah ibu hamil pakai hot cream untuk mengatasi pegal-pegal. Semoga bisa menjawab, ya, Ma!
Baca juga:
- Bolehkah Ibu Hamil Pakai Kipas Angin saat Malam Hari?
- Bolehkah Ibu Hamil Pakai Alat Pijat Getar untuk Atasi Nyeri Punggung?
- Meredakan Pegal, Tapi Bolehkah Ibu Hamil Pakai Kompres Pemanas?