TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mitos Susu Kedelai untuk Ibu Hamil yang Masih Banyak Dipercayai

Apakah Mama pernah mendengar salah satu mitos ini?

Pexels/Matilda Wormwood

Saat sedang mengandung, penting bagi ibu hamil untuk memerhatikan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Pasalnya, apa saja yang masuk ke dalam tubuh mama akan berdampak pada janin yang sedang berkembang di dalam rahim. 

Terlebih lagi, saat ini banyak sekali informasi yang tidak terbukti secara ilmiah mengenai jenis makanan dan minuman yang tepat untuk ibu hamil. Alhasil, tak sedikit ibu hamil yang salah kaprah dan memercayai hoaks atau mitos tersebut, yang akhirnya dapat berpengaruh pada kehamilan.

Salah satu mitos yang masih dipercayai banyak orang adalah seputar susu kedelai untuk ibu hamil. Jika Mama mendapatkan informasi seputar susu kedelai untuk ibu hamil, sebaiknya Mama konfirmasi dahulu kebenarannya.

Berikut ini Popmama.com telah rangkumkan informasi mengenai mitos susu kedelai untuk ibu hamil yang masih banyak dipercayai.

1. Minum susu kedelai saat hamil membuat kulit bayi lebih putih dan bersih

Freepik/onlyyouqj

Apakah Mama pernah mendengar informasi mengenai rutin minum susu kedelai saat hamil membuat kulit bayi putih dan bersih saat lahir nanti? Faktanya, klaim tersebut tidaklah benar dan tidak terbukti secara ilmiah. 

Warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik, bukan oleh makanan yang Mama konsumsi selama kehamilan. Selain itu, kesehatan dan kebersihan kulit bayi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perawatan kulit yang tepat setelah bayi lahir.

Jadi, rajin minum susu kedelai saat hamil tidak ada hubungannya dengan warna kulit bayi ketika lahir, ya, Ma!

2. Susu kedelai dapat mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan

Freepik/Freepik

Tak sedikit orang yang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi susu kedelai. Sebab, susu kedelai dianggap sebagai salah satu minuman yang dapat mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan. 

Faktanya, informasi tersebut hanyalah mitos belaka. Tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi susu kedelai, sebab tidak ada bukti yang kuat yang menyatakan bahwa susu kedelai dapat mengganggu perkembangan janin di dalam kandungan.

Justru, jika dikonsumsi dalam jumlah yang pas, susu kedelai bisa memberikan manfaat untuk janin. Kandungan protein di dalamnya dapat membantu mengoptimalkan perkembangan organ janin di dalam kandungan.

3. Minum susu kedelai saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi alergi terhadap susu kedelai

Pexels/Polina Tankilevitch

Selanjutnya ada klaim yang menyatakan bahwa konsumsi susu kedelai selama kehamilan dapat meningkatkan risiko alergi pada bayi. Belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk menyimpulkan secara pasti bahwa konsumsi susu kedelai selama kehamilan dapat menyebabkan alergi pada bayi saat lahir. 

Memang ada beberapa kasus di mana bayi memiliki alergi terhadap kacang kedelai. Namun, alergi susu kedelai pada bayi bukan disebabkan karena ibunya sering minum susu kedelai selama kehamilan.

Alergi susu kedelai pada bayi terjadi karena sistem kekebalan tubuhnya mengidentifikasi protein pada susu kedelai sebagai sesuatu yang berbahaya. Sistem kekebalan tubuh mereka kemudian akan mengirimkan antibodi yang bereaksi dan menyebabkan reaksi alergi.

4. Minum susu kedelai dapat menentukan jenis kelamin bayi

Freepik/freepik

Mitos selanjutnya yang masih dipercayai beberapa orang adalah minum susu kedelai dapat menentukan jenis kelamin bayi. Pernyataan ini tentu saja tidak dibenarkan, sebab penentuan jenis kelamin bayi ditentukan dari dua kromosom yang diwariskan secara genetik oleh orangtua.

Apabila Mama dan Papa memang berkeinginan untuk memiliki bayi dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, Mama bisa menempuh cara lain, yakni dengan intervensi medis.

Mama dan Papa dapat menggunakan teknologi reproduksi berbantuan (ART) dengan metode in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung.

5. Ibu yang hamil bayi laki-laki tidak boleh mengonsumsi susu kedelai karena dapat menyebabkan perilaku feminin pada bayi

Freepik/drobotdean

Susu kedelai memang mengandung fitoestrogen yang bekerja serupa dengan hormon estrogen di dalam tubuh. Estrogen sendiri merupakan hormon yang dikenal sebagai hormon seks utama pada perempuan.

Hal ini kemudian menimbulkan anggapan bahwa minum susu kedelai saat hamil membuat bayi laki-laki kelebihan hormon estrogen dan menimbulkan sifat feminin. Nyatanya, minum susu kedelai saat hamil tidak memengaruhi sifat dan perilaku bayi setelah dilahirkan.

Jurnal dari American Academy of Pediatrics juga telah menyatakan bahwa fitoestrogen dalam kedelai tidak memiliki efek negatif pada hormon atau perkembangan bayi laki-laki. Jadi, tidak perlu takut mengonsumsi susu kedelai selama Mama meminumnya dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Demikian 5 mitos susu kedelai untuk ibu hamil yang masih banyak dipercayai. Jadi, alangkah baiknya Mama selalu berhati-hati dan jangan terlalu cepat percaya terhadap informasi yang beredar.

Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest