Risiko Mpox pada Ibu Hamil dan Janin, Bisa Sebabkan Keguguran
Lakukan pencegahan terhadap Mpox agar ibu hamil terhindar dari risiko ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus Mpox atau cacar monyet saat ini masih menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Per Agustus 2024, Kemenkes RI telah mencatat sudah ada 88 kasus Mpox di Indonesia.
Dengan menyebarnya Mpox di berbagai negara, World Health Organization (WHO) menetapkan penyakit ini sebagai darurat kesehatan global. Maka dari itu, seluruh masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.
Mpox sendiri bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Bahkan, ibu hamil menjadi kelompok yang berisiko tinggi jika terpapar Mpox, baik bagi diri sendiri maupun janin di dalam kandungan.
Lantas, apa saja risiko atau bahaya Mpox pada ibu hamil dan janin?
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai risiko Mpox pada ibu hamil dan janin.
1. Apa itu penyakit Mpox?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai risiko Mpox pada ibu hamil dan janin, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu penyakit Mpox.
Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, yakni spesies dari genus orthopoxvirus. Seperti penyakit zoonosis lain, Mpox juga bisa dengan cepat menular pada manusia.
Mpox sendiri dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan lemah.
2. Ibu hamil berisiko tinggi jika terpapar Mpox
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi jika terinfeksi Mpox. Penyakit Mpox tidak hanya bisa membahayakan kesehatan ibu hamil, tetapi juga janin di dalam kandungan.
Dilansir dari laman WHO, virus dapat ditularkan ke janin atau ke bayi baru lahir selama atau setelah persalinan. Selain itu, perubahan fisiologis dan imunologis yang terjadi selama kehamilan dapat memengaruhi bagaimana tubuh ibu hamil merespons infeksi.
3. Risiko Mpox pada ibu hamil dan janin
Kasus Mpox memang meningkat di seluruh dunia, namun kasusnya cukup jarang ditemukan pada ibu hamil. Meskipun ini merupakan kabar baik, namun akibatnya sulit untuk mengetahui seberapa rentan dan bahayanya ibu hamil terhadap virus tersebut.
Namun, dilansir dari laman Baby Center, beberapa ibu hamil yang terpapar Mpox mengalami keguguran, stillbirth (bayi meninggal di dalam kandungan saat usia kehamilan di atas 20 minggu), hingga kelahiran prematur.
Selain itu, ditemukan juga kasus Mpox neonatal pada bayi yang lahir dari ibu yang positif Mpox. Namun, karena jumlah kasus yang rendah pada ibu hamil, belum diketahui pasti apakah berbagai komplikasi tersebut umum terjadi akibat Mpox.
4. Gejala Mpox pada ibu hamil
Meskipun kasus Mpox cukup jarang terjadi pada ibu hamil, penting bagi ibu hamil untuk memahami gejala-gejala Mpox untuk meningkatkan kewaspadaan dan dapat segera mengambil tindakan yang tepat jika terinfeksi.
Sejauh ini, gejala Mpox pada ibu hamil serupa dengan yang sedang tidak hamil. Penyakit ini ditandai dengan ruam yang tampak seperti jerawat atau lepuh.
Ruam tersebut mungkin terasa nyeri atau gatal, dan pada akhirnya akan membentuk koreng. Ruam bisa muncul di area wajah, telapak tangan, telapak kaki, badan, selangkangan, area anus, mulut, tenggorokan, vagina, hingga sekitar mata.
Namun, perlu diingat bahwa ruam saat hamil tidak selalu menandakan Mpox. Faktanya, banyak ibu hamil yang ruam karena mengalami eksim, dermatitis, atau papula dan plak urtikaria pruritus pada kehamilan (PUPPP).
Selain ruam, Mpox juga bisa disertai dengan gejala lain yang mungkin muncul, termasuk:
Demam dan menggigil
Sakit kepala
Nyeri punggung
Lemas
Pembengkakan kelenjar getah bening
Batuk
Sakit tenggorokan
5. Cara mencegah Mpox di masa kehamilan
Cara terbaik untuk mencegah penyakit Mpox di masa kehamilan adalah dengan menghindari paparan virusnya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah Mpox saat hamil:
Hindari kontak dengan orang atau hewan yang terkena Mpox, serta jangan menyentuh apa pun yang bersentuhan dengan mereka.
Jangan menggunakan perlengkapan pribadi orang lain (handuk dan baju).
Jauhi siapa saja yang mengalami ruam yang tidak terdiagnosis.
Cuci tangan secara teratur.
Lakukan hubungan seks yang aman selama masa kehamilan.
Hindari kontak dengan hewan liar di area tempat virus berada.
Hindari makan atau menyiapkan daging dari hewan liar.
Itu dia informasi mengenai risiko Mpox pada ibu hamil dan janin. Tidak semua ruam pada kulit menandakan penyakit Mpox, Ma.
Jadi, jika Mama mengalami ruam saat hamil, jangan dahulu panik dan periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga:
- Cara Penularan Mpox saat Berhubungan Seks, Bisa dari Bersentuhan
- Sudah 88 Kasus di Indonesia, Ini Cara Pencegahan dan Pengendalian Mpox
- Wajib Tahu! Ini Cara Penularan Mpox dari Ibu Hamil ke Janin