Benarkah Terlalu Sering USG Bisa Membahayakan Janin? Ini Faktanya!
Jangan takut dulu, simak faktanya di sini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang tengah hamil, tentu akan rutin melakukan USG untuk memantau tumbuh kembang dan kondisi janin. Bahkan tidak sedikit Mama yang melakukan USG sekali dalam seminggu, saking khawatirnya dengan kondisi si calon buah hati di dalam kandungan.
USG sendiri telah lama digunakan untuk tujuan medis, dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, prosedur kesehatan ini bisa menghasilkan gambar organ pada janin. Dilihat dari manfaatnya, nggak heran kalau Mama ingin bolak-balik menemui dokter untuk melakukan USG.
Lantas, apakah melakukan USG terlalu sering bisa membahayakan janin?
Yuk, simak artikel Popmama.com untuk mengetahui jawaban dari benarkah terlalu sering USG saat hamil berbahaya bagi janin.
Sekilas tentang USG
USG merupakan sebuah metode pemeriksaan untuk Mama yang ingin mengevaluasi perkembangan dan pertumbuhan janinnya. Selain itu, USG juga bisa mendeteksi penyakit atau hal tidak normal pada janin secara dini.
Untuk cara kerja USG, sonografer, atau seseorang yang telah terlatih melakukan ultrasound, akan mengoleskan gel di sekitar perut mama. Kemudian, sonografer menggunakan alat khusus bernama tranduser untuk memperlihatkan gambar bayi mama di layar.
Ultrasound akan mengirimkan gelombang suara ke seluruh tubuh mama. Lalu, organ-organ bayi akan menerima gelombang ultrasound tersebut hingga akhirnya bisa memperlihatkan sekilas jaringan-jaringan yang ada di dalamnya.
Prosedur yang berlangsung selama 15 hingga 30 menit tersebut akan membuat Mama puas karena hasilnya terpampang secara nyata. Kendati demikian, apakah Mama pernah khawatir jika gelombang ultrasound tersebut bisa membahayakan janin?
Apakah Terlalu Sering USG Bisa Membahayakan Janin?
Melakukan USG nggak berbahaya bagi janin ya, Ma. Menurut perkataan Dr. Allison Hill seperti dilansir dari situs CCRM Fertility, USG telah digunakan untuk tujuan medis sejak tahun 1950-an dan aman digunakan karena tidak mengandung radiasi di dalamnya.
Bahkan, Dr. Hill mengatakan bahwa keamanan ultrasound telah ditinjau lebih dari 50 penelitian dan hasilnya tidak menimbulkan bahaya bagi Mama dan janin. Janin pun tidak akan mengalami cacat lahir, masalah perkembangan atau intelektual ketika kanan-kanak, atau kanker setelahnya.
Jadi, Mama nggak perlu khawatir lagi setelah memeriksakan kandungan menggunakan USG, sekali pun frekuensinya cukup sering.
Itu lantaran metode ultrasound sendiri memiliki catatan keamanan yang amat baik selama 35 sampai 40 tahun terakhir bagi Mama yang tengah hamil. Bahkan hingga kini, USG tidak memiliki data ilmiah yang menunjukan bahwa metodenya berbahaya.
Berapa Banyak USG yang Mama Butuhkan selama Kehamilan?
USG berulang kali memang tidak berdampak buruk bagi janin, tapi pernahkah Mama bertanya mengenai jumlah maksimal melakukan USG selama kehamilan?
Sebenarnya, tidak ada jawaban yang pasti mengenai jumlah USG yang dibutuhkan selama kehamilan. Namun, meski risiko melakukan USG dengan sering sangat lah kecil, sebagian besar ahli setuju bahwa Mama tidak perlu melakukan USG secara berlebih.
Kecuali jika kehamilan Mama termasuk yang berisiko tinggi, maka sudah pasti membutuhkan lebih banyak USG. Ibu hamil yang punya penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan lupus juga dianjurkan untuk lebih sering melakukan USG.
Jadi, tidak benar bahwa USG terlalu sering bisa membahayakan janin. Sehingga, Mama tidak perlu khawatir lagi untuk melakukan prosedur medis ini, ya!
Baca juga:
- 7 Hasil USG yang Sering Bikin Panik menurut Dokter Obgyn
- 4 Jenis USG dan Perbedaannya, Mana yang Paling Cocok untuk Mama?
- Agar Tidak Bingung, Begini Cara Membaca Hasil USG