Bulimia Saat Hamil: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengobati
Ketahui sebelum terlambat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bulimia Nervosa atau Bulimia adalah gangguan makan yang ditandai dengan cenderung akan memuntahkan makanannya kembali sesaat setelah makanan itu masuk ke perut.
Bulimia dapat dialami oleh siapa saja, terutama wanita dewasa dan remaja, yang merasa tidak puas dengan berat badan atau bentuk tubuhnya.
Jika Bulimia dialami saat hamil, biasanya ia akan tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan yang “buruk” saat makan, hal ini tentu tidak menutup kemungkinan janin tidak akan bisa berkembang dengan baik dan mengalami gangguan.
Memiliki berat badan yang semakin hari semakin naik saat hamil adalah suatu hal wajar, namun dengan memuntahkan makanan secara paksa adalah hal yang salah.
Untuk menjaga berat badan tetap ideal selama kehamilan, Mama bisa menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi.
Nah, sebelum Bulimia yang dirasakan oleh ibu hamil lebih parah tanpa di sadari. Yuk ketahui apa saja gejala, penyebab, dan cara pengobatan yang tepat seperti ulasan Popmama.com berikut ini:
1. Penyebab Bulimia
Belum ada penelitian pasti yang menyebutkan faktor penyebab Bulimia. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu seseorang terkena Bulimia, diantaranya:
- Faktor keturunan
Jika terdapat salah satu anggota keluarga inti yang memiliki riwayat Bulimia, biasanya risiko seseorang menderita kelainan yang sama akan meningkat. - Faktor emosional dan psikologis
Jika seseorang mengalami gangguan emosional dan psikologis, seperti stres dan rasa cemas, biasanya akan meningkatkan risiko terkena Bulimia. Oleh karena itu mengapa pada ibu hamil sangat dianjurkan untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang membuatnya mudah stres. - Faktor lingkungan sosial
Faktor ini biasanya dipengaruhi karena kritik dari orang sekitar yang membahas kebiasaan makan dan bentuk tubuh seseorang.
2. Dampak Bulimia
Gejala awal seseorang menderita bulimia adalah kebiasaan melakukan diet ketat dengan tidak makan sama sekali atau hanya mengonsumsi makanan tertentu dalam jumlah yang sangat sedikit.
Jika sudah begitu, tentu saja ibu hamil akan mengalami kekurangan nutrisi yang mengakibatkan tidak tumbuhnya janin dengan baik.
Selain mengganggu perkembangan serta pertumbuhan janin, ibu hamil yang mengalami Bulimia juga bisa berdampak sebagai berikut:
- Diabetes
Seseorang yang terkena Bulimia akan terus mendorong dirinya makan dengan porsi berlebihan. Hal ini tentu berbahaya untuk ibu hamil karena akan menyebabkan kadar gula darah naik dan tak menutup kemungkinan ibu hamil akan mengalami diabetes saat hamil.
- Depresi
Jika nutrisi dan gizi saat hamil tak tercukup, bukan hanya tubuh saja yang menjadi tak sehat, hal ini juga bisa mengganggu pikiran dan mengakibatkan rasa tertekan dan stres yang berujung depresi.
- Keguguran
Risiko berbahaya bagi ibu hamil terkena Bulimia adalah keguguran. Hal ini karena gangguan makan yang dialami bisa membuat janin tidak dapat bertumbuh dengn baik atau bahkan gagal berkembang.
3. Pengobatan Bulimia
Seseorang menderita Bulimia apabila mengalami gejala memuntahkan makanannya sekali dalam seminggu selama setidaknya tiga bulan. Jika Mama mengalami hal seperti itu saat sedang hamil, cobalah periksa ke dokter untuk mengetahui apakah Mama terkena Bulimia atau tidak.
Jika seseorang terkena Bulimia, biasanya fokus pengobatan adalah dengan psikoterapi dengan tujuan untuk membantu penderita Bulimia dalam membangun kembali sikap dan pikiran positif terhadap makanan dan pola makan.
Selain itu, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan berupa fluoxetine. Obat ini merupakan jenis obat antidepresan yang paling sering digunakan untuk mengobati Bulimia.
Terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan konseling gizi, hal ini memberikan manfaat untuk mengubah pola makan dan pola pikir terhadap makanan, meningkatkan asupan nutrisi dalam tubuh, serta meningkatkan berat badan secara perlahan.
Itulah hal-hal penting yang harus Mama ketahui mengenai Bulimia.
Ketika mengalami serangan Bulimia, ada baiknya Mama menunda program kehamilan sampai setidaknya Bulimia tersebut menurun. Hal terpenting adalah, rutinlah konsultasikan dengan dokter segala kondisi yang ada, terutama jika Mama memilih untuk hamil.
Semoga bermanfaat ya, Ma!