Menjalani Kehamilan saat Pandemi Covid-19, Jangan Stres Ya Ma!
Tetap rileks dan jaga kesehatan ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan di tengah pandemi Covid-19 tentu memberikan kekhawatiran bagi sebagian besar perempuan. Ini membuat ibu hamil harus lebih ketat menjaga kehamilannya agar tetap aman di masa pandemi.
Banyak kekhawatiran dari ibu hamil terhadap kehamilan di tengah pandemi Covid-19 ini. Apalagi angka kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Ada baiknya Mama tetap rileks, dan tetap berpikir positif agar janin yang sedang Mama kandung dapat berkembang dengan baik. Jika Mama mengalami stres yang berlebihan, sang Janin akan mengalami efek yang buruk.
Lalu bagaimana cara aman menjalani kehamilan saat pandemi Covid-19? Berikut informasi yang berhasil Popmama.com rangkum. Simak yuk, Ma!
1. Ibu yang terinfeksi Covid-19
Kehamilan yang dialami ibu yang sedang positif Covid-19 telah dikaitkan dengan kelainan pada plasenta. Kelainan tersebut berpotensi akan memengaruhi pengiriman oksigen dan nutrisi ke janin. Pengaruh jangka panjang virus pada anak yang sedang berkembang belum diketahui.
Ibu hamil yang terinfeksi virus Covid-19 harus melakukan pemantauan secara berkala. Pemantauan pada ibu hamil termasuk menggunakan USG. Alat ini berfungsi untuk memerika seberapa baik plasenta mengirimkan oksigen ke janin. Berkaitan dengan rusaknya plasenta, beberapa ahli yang tidak terlibat dalam penelitian mengingatkan, ada beberapa penyakit yang dapat merusak plasenta.
Oleh sebab itu, terlalu dini untuk menyimpulkan apakah kerusakan pada plasenta disebabkan oleh Covid-19. Pasalnya, sebagian besar ibu yang terinfeksi Covid-19 dapat melahirkan bayinya dalam kondisi sehat. Selain itu, beberapa ibu hamil yang tidak terinfeksi Covid-19 juga ada yang memiliki kerusakan plasenta.
2. Dampak stres untuk janin
Ibu hamil yang dihadapkan oleh Covid-19 akan mengalami stres setiap harinya. Namun setiap ibu hamil akan mengalami tingkat stres yang berbeda. Untuk mengurangi stres pada saat hamil perlu dukungan dari keluarga terutama suami, dokter, dan perawat yang menangani persalinan nantinya.
Adapun reaksi stres berlebihan pada ibu hamil bisa menyebabkan jantung berdetak cepat, otot kaku, tekanan darah meningkat, sampai susah tidur. Jika Mama mengalami stres secara terus menerus akan menyebabkan risiko berbahaya untuk pertumbuhan janin dalam kandungan.
Berkurangnya pasokan oksigen ke janin saat ibu hamil mengalami stres berlebihan bisa berdampak pada penyempitan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke dalam rahim. Suplai oksigen yang berkurang dalam rahim bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah, atau bahkan bisa lahir prematur.
Maka dari itu, Mama harus tetap rileks dan tidak mengalami stres yang berlebihan. Karena hal itu dapat menyebabkan janin yang dikandung akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan!
3. Perubahan situasi di tengah pandemi
Stres yang dialami ibu hamil juga berasal dari perubahan peraturan rumah sakit karena pandemi Covid-19 ini. Sebagian besar fasilitas di rumah sakit dibatasi, dan terdapat kemungkinan hanya satu orang yang boleh hadir untuk mendampingi saat persalinan.
Jika salah satu orangtua dinyatakan positif Covid-19 selama masuk rumah sakit, mereka pasti akan takut berpisah dari bayinya. Hal-hal ini seringkali menambah stres. Ketika keluarga pulang pun risiko penularan terhadap bayi tetep ada lho, Ma!
Menghadapi kemungkinan ini, para orangtua bayi disarankan untuk mengisolasi diri, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan apapun dan tetap mentaati protokol kesehatan.
Hal ini memang memberikan keuntungan bagi sang Bayi, tetapi isolasi juga menurunkan akses ke pengasuhan anak dan jenis dukungan sosial lainnya tepat pada saat mereka sangat membutuhkannya. Tidak apa ya Ma, demi menjaga sang Bayi dari virus Covid-19!
4. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga menjadi sesuatu yang sangat penting di masa-masa kehamilan apalagi saat pandemi Covid-19. Meskipun Covid-19 mempersulit dukungan secara langsung, namun Mama tetap bisa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan saat menjalani kehamilan di tengah pandemi. Mama bisa memanfaatkan teknologi yang ada seperti video call atau face time yang dapat menjadi penghubung.
Lalu, yang tidak kalah penting adalah peran suami untuk membantu ibu dalam mengatasi reaksi emosionalnya selama kehamilan. Apalagi, jika kehamilannya terjadi saat masa pandemi. Peran pasangan sangat penting untuk membantu proses relaksasi ibu hamil.
5. Menjaga kehamilan di tengah pandemi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil untuk tetap menjaga keamanan kehamilan di tengah masa pandemi. Paling mendasar adalah menerapkan protokol kesehatan Covid-19, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, hindari menyentuh hidung, mata, dan mulut, terapkan etika batuk yang tepat, serta menjaga jarak.
Hindari keramaian, kita enggak tahu kan Ma kalau di sana ternyata ada orang tanpa gejala. Selain itu, meski pakai masker tapi kalau jarak dekat malah tetap bisa terjadi penularan.
Di sisi lain, asupan gizi ibu hamil juga harus terpenuhi, mulai dari kebutuhan karbohidrat, lemak, serat, vitamin, mineral, dan air putih. Ibu hamil akan lebih sering buang air kecil, oleh sebab itu harus banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
Menghindari makan makanan dari luar, terutama makanan cepat saji ya, Ma. Jauh lebih baik makan makanan segar yang dimasak sendiri untuk menjamin keamanan makanan, terlebih di masa pandemi.
Tak hanya itu, olahraga rutin perlu dilakukan ibu hamil karena bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, sehingga tubuh menjadi lebih segar dan fit.
Ada beragam olahraga yang bisa dilakukan ibu hamil. Di antaranya, berenang, yoga, senam hamil, jalan pagi. Ibu hamil juga disarankan untuk rajin berjemur dibawah matahari pagi setidaknya 15 menit setiap harinya.
Itu dia Ma informasi bagaimana menjalani masa kehamilan di masa pandemi ini. Tetap jaga kesehatan sampai tiba saatnya persalinan ya, Ma.
Baca juga:
- 4 Cara Mencegah Autis pada Anak sejak Masa Kehamilan
- 5 Faktor yang Dapat Meningkatkan Peluang untuk Memiliki Anak Kembar
- Eksklusif: Jawaban Dokter Mengenai Mitos dan Fakta Seks saat Hamil?