Cerita Shindy Samuel Naik Berat Badan Sampai 63 Kilogram saat Hamil
Karena tubuhnya obesitas, Shindy mengaku pernah keguguran
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Istri pesinetron Rendy Samuel, Shindy Samuel, baru-baru ini melakukan operasi pemotongan lambung atau operasi bariatrik agar berat badannya bisa turun. Sebelum melakukan tindakan bedah itu, ia rupanya sudah berusaha diet, lho.
Rupanya tubuh Shindy yang mengalami obesitas ini berawal dari dirinya hamil. Saat ia hamil si Kecil, Mohammed Noah Bariqsaleem berat badan sampai naik 63 kilogram dan mencapai 100 kilogram lebih.
BerikutPopmama.com rangkum informasi mengenai cerita Shindy Samuel sampai naik berat badan 63 kilogramsaat hamil.
1. Sebelum hamil berat badannya hanya 47 kilogram
Shindy Samuel menceritakan kisah itu saat ia dan suaminya, Rendy Samuel diundang ke acara televisi swasta yang dipandu Irfan Hakim. Pembawa acara tersebut bertanya kepada Shindy mengenai tubuhnya sebelum mengalami obesitas.
Irfan Hakim kaget pasalnya sebelum menikah dengan Rendy, berat badan Shindy hanya 47 kilogram. Namun, saat hamil anak pertama, berat badannya naik sebanyak 63 kilogram.
"Hamil itu berat badan aku 110 kilogram," ungkap Shindy Samuel.
2. Karena obesitas, Shindy harus melahirkan lebih awal
Karena berat badannya yang tidak terkontrol itu, masalah kehamilan pun dialami oleh Shindy. Bayi dalam kandungannya harus lahir lebih cepat. Perempuan yang dulu berprofesi sebagai bidan ini pun harus menjalani operasi caesar di usia kandungan baru 7 bulan.
"Makanya sama dokter sudah di terminasi kehamilan, tidak boleh diperpanjang. Jadi pas umur 7 bulan (kandungan) langsung CITO-SC (melahirkan caesar darurat) karena (risikonya) sudah menuju jantung, tidak bagus untuk kehamilannya," jelas Shandy.
3. Nafsu makan Shindy tinggi saat hamil, akan demam jika tak dituruti
Penyebab berat badannya naik drastis dalam waktu singkat itu diakui Shindy karena selera makannya sangat tinggi saat hamil. Ketika keinginan makannya tak dituruti tubuhnya akan demam.
Selama kehamilan anak pertamanya itu ia sudah makan 8 kali hingga pukul 11.00 WIB.
"Jadi jam 11 itu sudah 8 kali (makan)," bebernya.
Padahal sebelumnya ia makan dengan normal.
4. Berat badan berlebih membuat Shindy keguguran anak kedua
Dalam interview tersebut, Shindy juga menceritakan bahwa ia sempat hamil anak kedua. Perempuan kelahiran 23 Maret 1991 tersebut sayangnya harus kehilangan anak keduanya karena obesitas yang dialaminya.
"Hamil anak kedua tapi keguguran itu jadi 155 kilogram dari 110 kilogram," pungkasnya.
Obesitas yang dialami Shindy tidak hanya membuatnya sulit hamil anak kedua. Ia memiliki sejumlah penyakit lain seperti asam lambung. Selain itu, risiko diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung juga membayangi.
5. Risiko obesitas pada kehamilan, janin bisa terdampak
Obesitas adalah kelebihan berat badan dari berat badan normal. Seseorang dapat dikatakan mengalami obesitas apabila memiliki kelebihan berat badan di atas 120 persen daripada berat badan idelanya.
Di mana salah satunya karena pola makan yang terlalu banyak lemak dan kalori juga dapat memicu obesitas. Obesitas pun bisa dialami oleh ibu hamil.
Dikutip dari website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada sejumlah risiko ibu hamil dengan obesitas salah satunya bisa menyebabkan diabetes gestasional dan berdampak pada janin. Risiko yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan obesitas antara lain adalah kelainan pada janin, preeklamsia, diabetes, dan keguguran.
Itulah tadi cerita Shindy Samuel sampai naik berat badan 63 kilogramsaat hamil. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk para mama di rumah dari kisah mama Shindy.
Baca juga:
- Amankah Melakukan Seks Anal saat Hamil?
- Waspada! Ini Kebiasaan Ibu Hamil yang Bisa Bikin Janin Cacat
- 5 Selawat yang Bisa Dipanjatkan saat Hamil, Bisa Bikin Hati Tenang