9 Perubahan Kulit yang Terjadi saat Hamil, Salah Satunya Muncul Ruam
Ada beragam perubahan kulit yang terjadi saat mama sedang hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, kulit mama bisa mengalami perubahan. Jangan khawatir, perubahan kulit saat hamil ini merupakan hal yang normal, Ma.
Hal ini salah satunya disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan seperti hormon estrogen dan progesteron.
Ada beragam perubahan kulit yang terjadi saat hamil. Berikut Popmama.com merangkumnya untuk Mama, dikutip dari What to Expect. Yuk, kita simak bersama!
1. Munculnya linea nigra atau garis hitam di perut
Apakah Mama melihat garis memanjang seperti ritsleting di tengah perut mama?
Hormon kehamilan tidak hanya mengakibatkan penggelapan warna areola, tetapi juga penggelapan linea alba, yakni garis putih yang mungkin tidak pernah Mama sadari, yang membentang di antara pusar dan kemaluan.
Ketika mama hamil, garis putih itu berubah menjadi linea nigra atau garis hitam. Garis hitam ini biasanya mulai tampak pada trimester kedua dan biasanya mulai memudar dalam beberapa bulan setelah melahirkan.
2. Muncul kloasma di wajah
Sekitar 50-75 persen ibu hamil mengalami perubahan warna kulit pada dahi, hidung, dan pipi. Jangan khawatir, Ma, kloasma akan memudar dalam beberapa bulan setelah melahirkan.
Jika kloasma tidak memudar, konsultasikan dengan dokter kulit. Umumnya, dokter kulit akan meresepkan krim dan terapi seperti laser.
3. Mengalami hiperpigmentasi kulit lainnya
Banyak perempuan juga menyadari bahwa bintik-bintik dan tahi lalat mereka menjadi lebih gelap dan lebih jelas dari biasanya, Ma.
Dan penggelapan itu terjadi di bagian yang sering bergesekan, seperti di antara kedua paha.
Sinar matahari dapat memperparah perubahan warna ini. Maka gunakanlah tabir surya dengan SPF 15 atau lebih tinggi pada seluruh bagian kulit yang terpajan dan jangan berAda terlalu lama di tempat yang tidak terlindungi dari sinar matahari.
Topi yang dapat melindungi seluruh wajah mama dari sinar matahari dan pakaian lengan panjang untuk melindungi lengan mama juga dapat membantu.
4. Telapak tangan dan telapak kaki menjadi merah-merah
Lagi-lagi ini disebabkan oleh hormon kehamilan dan kali ini mengakibatkan telapak tangan mama menjadi merah dan gatal.
Tidak ada penanganan khusus terhadap masalah ini, tetapi beberapa perempuan mengaku terbantu setelah merendam tangan atau kakinya di dalam air dingin atau meletakkan kantong es selama beberapa menit di bagian yang memerah.
Hindari segala sesuatu yang memanaskan tangan kaki mama seperti mandi air panas, mencuci piring, atau mengenakan sarung tangan yang terbuat dari wol, karena hal ini dapat memperburuk keadaan.
Selain itu, jauhilah bahan-bahan yang dapat menimbulkan iritasi, seperti sabun atau lotion berbau tajam. Gejala ini akan hilang segera setelah mama melahirkan.
5. Muncul kulit menonjol di sekitar ketiak
Pada dasarnya, ini adalah sepotong kecil kulit yang tumbuh dan menonjol di sekitarnya.
Gangguan kulit ini umum terjadi pada perempuan hamil dan kerap ditemukan pada bagian yang sering terkena gesekan, misalnya ketiak.
Tonjolan ini biasanya muncul pada trimester kedua dan ketiga, kemudian menyusut kembali setelah melahirkan.
6. Ruam kulit teriritasi
Ruam terkadang dipicu oleh reaksi kulit perempuan hamil yang terkenal peka, bahkan terhadap produk yang tidak menimbulkan iritasi selama mama gunakan sebelum hamil.
Mengganti produk tersebut dengan produk yang lebih lembut biasanya dapat meredakan ruam ini. Tetapi, tetap beri tahukan kepada dokter atau bidan jika ada ruam yang tak kunjung hilang.
7. Mengalami ruam panas
Meskipun ruam panas biasanya lebih sering terjadi pada bayi, perempuan hamil juga dapat mengalaminya, Ma.
Ruam panas yang dapat menimbulkan iritasi ini paling umum terjadi pada lipatan di antara dan di bawah payudara, lipatan perut bagian bawah bergesekan dengan puncak daerah kemaluan, dan pada paha bagian dalam.
Mengompresnya dengan kain lembab yang dingin dapat mengurangi panas penyebab ruam.
Menaburkan bedak setelah mandi dan menjaga tubuh sesejuk mungkin akan mengurangi ketidaknyamanan dan kekambuhan.
Mengoleskan lotion kalamin juga dapat mengurangi rasa perih, meskipun lotion ini aman untuk digunakan ketika hamil, bertanyalah terlebih dahulu kepada dokter atau bidan mama setiap kali mama ingin menggunakan obat oles.
Jika ada ruam atau iritasi yang berlangsung lebih dari bebera hari, tanyakanlah cara penanganannya kepada dokter atau bidan mama.
8. Muncul stretch mark
Seiring dengan bertambahnya berat badan mama saat hamil, kemunculan stretch mark akan mulai terlihat.
Stretch mark muncul karena kulit mama meregang lebih cepat dan lebih lebar dari biasanya.
Selain itu, tingginya kadar hormon juga dapat menggangu keseimbangan protein pada kulit sehingga menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, Ma.
9. Mengalami varises vena
Perubahan kulit yang terjadi saat hamil terakhir adalah varises vena, Ma. Varises vena terjadi karena perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh dan peningkatan volume darah selama kehamilan.
Untuk menghindarinya atau tidak bertambah parah, Mama disarankan berdiri dalam jangka waktu yang lama. Juga hindari kebiasaan menyilangkan kaki.
Itulah tadi 9 perubahan kulit yang terjadi saat hamil. Apakah mama juga pernah mengalaminya?
Baca juga:
- Kulit Wajah Bermasalah saat Hamil? Ini 7 Cara Mengatasinya!
- 7 Jenis Alergi Kulit saat Hamil yang Mengganggu
- Waspada, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Kulit saat Hamil