Pertumbuhan Janin Terhambat: Tanda, Cara Mencegah dan Mengatasinya
Dalam istilah medis, pertumbuhan janin terhambat disebut dengan intrauterine growth restriction
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berat badan janin penting diperhatikan selama kehamilan. Pasalnya, berat badan bisa menjadi tolak ukur pertumbuhan dan perkembangan janin saat di dalam rahim.
Jika beratnya badannya sesuai dengan usia kehamilan mama, maka kemungkinan pertumbuhan dan perkembangannya normal di dalam sana. Namun, jika berat badannya tidak sesuai dengan usia kehamilan mama, itu bisa jadi karena pertumbuhannya terhambat.
Dalam istilah medis, pertumbuhan janin yang terhambat dikenal dengan Intrauterine Growth Restriction atau IUGR, Ma. Ibu hamil dinyatakan mengalami IUGR jika berat bayinya berada di persentil 10 dari berat badan normal pada usia kehamilaan saat pemeriksaan dilakukan.
IUGR dapat terjadi jika kesehatan plasenta atau pasokan darahnya terganggu, dan risiko IUGR semakin meningkat jika ibu hamil mengalami masalah gizi, masalah kesehatan, dan gaya hidup tidak sehat.
Di bawah ini Popmama.com merangkum soal pertumbuhan janin terhambat, mulai dari tanda, cara mencegah hingga cara mengatasinya. Yuk, simak!
Seberapa Sering Kasus IUGR Terjadi?
IUGR muncul pada sekitar 10 persen kehamilan, dan lebih banyak ditemui pada kehamilan pertama, kelima, dan selanjutnya pada perempuan berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun, pada perempuan yang sudah pernah memiliki bayi dengan berat lahir rendah, dan para perempuan yang mengalami masalah plasenta atau rahim yang tidak normal.
Mengandung bayi kembar juga merupakan faktor risiko, tetapi hal itu lebih disebabkan oleh kondisi rahim yang penuh sesak ketimbang masalah plasenta.
Jika sebelumnya Mama dilahirkan dengan berat badan rendah, maka Mama juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, dan risiko semakin besar apabila pasangan mama juga terlahir dengan berat badan rendah.
Apa Saja Tanda dan Gejalan IUGR?
Mengandung bayi berukuran kecil tidak selalu merupakan tanda-tanda terjadinya IUGR, Ma.
Faktanya, penampilan seorang ibu hamil jarang menampakkan tanda-tanda yang jelas bahwa bayinya tidak tumbuh dengan baik.
IUGR biasanya terdeteksi dalam pemeriksaan rutin kehamilan ketika dokter atau bidan mengukur tinggi puncak rahim, yaitu jarak dari tulang kemaluan hingga puncak rahim, dan mendapati ukuran yang terlalu kecil pada usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan.
USG juga dapat mendeteksi bayi yang pertumbuhannya lebih lamban daripada semestinya pada bayi dengan usia kehamilan tertentu.
Bagaimana Cara Mengatasi Pertumbuhan Janin Terhambat?
Salah satu peramal terbaik untuk menentukan kondisi kesehatan bayi adalah berat lahirnya, sehingga IUGR dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi bayi yang baru lahir, termasuk di antaranya kesulitan menjaga suhu badan normal atau memerangi infeksi.
Itulah sebabnya sangat penting untuk mendeteksi masalahh ini sejak dini dan mencoba meningkatkan peluang bayi untuk terlahir dalam kondisi sehat.
Berbagai cara mungkin akan dicoba, bergantung pada penyebabnya. Ibu hamil yang mengalaminya mungkin akan diminta untuk beristirahat total, diberi infus makanan jika diperlukan, dan menjalani pengobatan untuk meningkatkan aliran darah plasenta atau mengatasi masalah yang mungkin dapat memperparah IUGR.
Apabila lingkungam di dalam rahim terlalu buruk dan tidak dapat diperbaiki, dan paru-paru janin diketahui telah matang, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mempercepat proses kelahiran sehingga bayi dapat melanjutkan kehidupannya dalam kondisi yang lebih sehat.
Apakah Kondisi Ini Dapat Dicegah?
Memastikan asupan gizi yang optimal dan menghilangkan faktor-fakor risiko dapat meningkatkan peluang cukup besar bagi janin untuk tumbuh dengan normal dan mencapai berat lahir normal.
Pengendalian terhadap faktor-faktor risiko kehamilan tertentu, seperti tekanan darah tinggi yang kronis, merokok, dan konsumsi alkohol yang dapat membantu mencegah IUGR.
Perawatan kehamilan yang baik, menjaga pola makan, mengupayakan kenaikan berat badan sesuai dengan anjuran, dan mengurangi beban fisik dan stres berlebih juga dapat mengurangi risiko.
Untungnya, meskipun pencegahan dan pengobatan tidak berhasil dilakukan sehingga bayi tetap lahir lebih kecil daripada seharusnya, peluang mereka untuk tumbuh dengan baik masih terbuka berkat kemajuan dalam bidang perawatn bayi yang baru lahir.
Itu tadi soal pertumbuhan janin terhambat, mulai dari tanda, cara mencegah hingga cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- 6 Fakta Unik Perkembangan Janin saat Berada di Dalam Kandungan
- Demi Kesehatan Janin, Begini Tips Aman Bercinta saat Hamil 9 Bulan
- Apa Pengaruh Lupus pada Kehamilan dan Janin?