Mengganggu Penampilan, Apa Penyebab Kulit Menghitam saat Hamil?
Area kulit yang menghitam umumnya ada pada bagian leher, ketiak, dan selangkangan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama merasakan sejumlah perubahan pada tubuh mulai dari perut membesar, kenaikan berat badan, rambut rontok, kaki bengkak, hingga warna kulit yang mulai menghitam. Kulit mama mulai menghitam bahkan walaupun Mama sering berdiam diri di rumah atau rutin menggunakan skincare.
Area kulit yang menghitam umumnya ada pada bagian leher, ketiak, dan selangkangan. Namun, ada pula ibu hamil yang mengalami perubahan warna kulit wajah. Tentu saja, kondisi tersebut bisa merusak penampilan mama selama masa kehamilan. Meskipun begitu, Mama tak perlu khawatir karena kulit menghitam saat hamil memang normal terjadi.
Apa penyebabnya? Di bawah ini penjelasan seputar kulit menghitam saat hamil yang dirangkum Popmama.com.
Penyebab Kulit Menghitam
Kondisi kulit menghitam saat hamil disebut melasma atau chloasma gravidarum. Gejala melasma biasanya muncul bercak berwarna gelap di bagian tubuh tertentu misalnya bagian wajah, leher, lengan, ketiak, selangkangan, dan bagian lainnya yang terpapar sinar matahari.
Apabila Mama beraktivitas di luar rumah, kondisi melasma bisa semakin buruk walaupun Mama telah menggunakan tabir surya.
Warna kulit mama dipengaruhi oleh melanin. Melanin adalah pigmen alami yang memengaruhi warna kulit, rambut, dan mata. Nah, saat hamil terjadi perubahan hormon sehingga merangsang kenaikan produksi melanin dalam tubuh atau disebut hiperpigmentasi. Akibatnya, warna kulit mama mudah menghitam walaupun jarang terpapar sinar matahari.
Tak hanya itu, hiperpigmentasi juga disebabkan perubahan hormon melanocyte stimulating hormone (MSH) yang memicu kenaikan produksi pigmen kulit.
Kulit Wajah Menghitam
Penampakan melasma atau hiperpigmentasi bisa berbeda-beda pada setiap ibu hamil. Ada yang terlihat, namun ada juga yang tidak terlalu terlihat misalnya kulit menghitam di area ketiak. Hiperpigmentasi yang mudah terlihat adalah yang terjadi pada kulit wajah.
Tanda hiperpigmentasi pada wajah ditandai dengan flek hitam berbentuk sayap kupu-kupu di bagian depan pipi. Kondisi flek hitam itu bisa semakin buruk apabila terkena paparan sinar matahari. Ada pula kondisi di mana kulit wajah secara keseluruhan tampak menghitam, sehingga terlihat perbedaan mencolok antara kulit wajah dan leher.
Ketiak Menghitam
Bagian tubuh selanjutnya yang mudah menghitam saat hamil adalah ketiak. Kondisi ini disebabkan perubahan hormon dan iritasi akibat gesekan antar kulit. Hiperpigmentasi bisa semakin parah apabila Mama menggunakan deodoran yang memicu kenaikan produksi melanin. Ternyata ada beberapa produk deodoran yang justru menyebabkan inflamasi kulit sehingga area ketiak mudah menghitam.
Hiperpigmentasi di Area Selangkangan dan Leher
Area selangkangan juga mudah menghitam karena perubahan hormon dan gesekan antar kulit saat beraktivitas. Pasalnya, saat hamil, berat badan mama bertambah sehingga muncul lipatan-lipatan baru yang memicu gesekan antar kulit.
Terakhir, area kulit yang menghitam biasanya muncul di leher. Kulit menghitam di area leher biasanya cukup mengganggu karena lebih terlihat. Hiperpigmentasi menyebabkan munculnya gurat-gurat hitam di sekitar area lipatan leher. Gurat hitam itu bisa tampak jelas dan menyebar di seluruh area leher, namun ada pula yang hanya tampak menyerupai garis-garis halus berwarna hitam.
Selain perubahan hormon, hiperpigmentasi di sekitar leher disebabkan kebiasaan menggaruk maupun menggosok leher menggunakan handuk kasar.
Cara Mengatasi Kulit Menghitam
Kulit menghitam saat hamil sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena bisa hilang dengan sendirinya setelah bayi lahir. Namun, apabila Mama ingin mengatasi perubahan warna kulit tersebut, Mama bisa menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 saat beraktivitas di luar rumah.
Tabir surya itu bisa dioleskan pada bagian wajah, leher, atau bagian tubuh yang terpapar sinar matahari secara langsung. Mama juga dapat melakukan perawatan seperti chemical peeling di area wajah dan leher untuk mengurangi risiko hiperpigmentasi.
Sementara untuk mengurangi efek hiperpigmentasi pada area ketiak, Mama bisa menghentikan penggunaan deodoran terlebih dahulu. Hindari pula kebiasaan menggaruk area ketiak menggunakan tangan.
Nah, itulah penyebab kulit menghitam saat hamil. Walaupun tergolong kondisi normal, namun kulit menghitam seringkali mengganggu penampilan mama, bukan? Oleh karena itu, jangan lupa lakukan langkah-langkah di atas untuk mengurangi risiko hiperpigmentasi ya, Ma!
Baca juga :
- Jangan Salah, Ini Bedanya Nyeri Payudara Akibat PMS dan Tanda Hamil!
- 6 Tanda Hamil Anak Perempuan pada Trimester Pertama
- Gejala dan Tanda-Tanda Hamil Kembar yang Perlu Mama Ketahui