Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan memang menjadi proses awal yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Masalahnya, ada banyak kondisi yang seringkali tidak menguntungkan dan mengancam kondisi janin, salah satunya risiko berat badan kurang. Hal ini bisa menimbulkan berbagai risiko, termasuk kematian.
Secara normal, janin harusnya mengalami perkembangan yang progresif di dalam kandungan. Misalnya pada usia kehamilan lima bulan, perkiraan berat badannya harus mencapai 500 gram. Saat usia tujuh, delapan, dan sembilan bulan, berat ideal diperkirakan mencapai 1000 gram, 2000 gram, dan 3000 gram.
Kondisi janin dengan berat badan rendah memang harus diwaspadai. Walaupun tidak selalu terjadi, janin dengan kondisi ini dikhawatirkan akan mengalami kondisi medis bernama Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Hal ini menyebabkan berbagai masalah selama kehamilan, persalinan, hingga kelahiran.
Bayi yang lahir dengan kondisi IUGR akan bisa mengalami penurunan oksigen, rentan infeksi, dan kesulitan menjaga suhu tubuh. Paling parah, hal ini bisa menyebabkan kematian. Lalu bagaimana mengenali tanda-tanda bayi dengan berat badan rendah? Berikut fakta-fakta yang dirangkum Popmama.com.
1. Tonjolan perut terlalu kecil
Indikasi pertama yang bisa Mama kenali adalah ukuran tonjolan pada perut. Dunia medis telah memiliki rekaman ukuran baby bump yang ideal dari waktu ke waktu selama kehamilan. Jika ternyata baby bump mama terlalu kecil dari yang seharusnya, coba segera lakukan pemeriksaan.
Meski demikian, Mama juga tidak perlu panik menghadapi masalah ini. Bahkan janin yang memiliki ukuran kecil tidak selamanya menjadi indikasi mengalami IUGR. Diskusikan dengan dokter terkait kondisi dan penanganannya.
2. Perkiraan berat bayi di bawah rata-rata
Sebagaimana disebutkan di atas, berat badan bayi normal adalah mencapai 500 gram pada usia lima bulan, dan terus meningkat setelahnya. Perkiraan itu diperoleh dengan mengukur fundal height atau fundus uteri pada rahim, yaitu dengan mengukur perut dari bagian atas tulang kemaluan hingga atas rahim.
Jika ukuran bayi di bawah rata-rata, maka dokter akan segera melakukan pemeriksaan lanjutan. Umumnya, jika janin terindikasi mengalami IUGR, Mama akan diminta untuk banyak beristirahat dan menjalani pola hidup sehat. Kondisi janin juga harus terus dipantau agar tidak mengalami masalah serius.
3. Bayi tidak sering bergerak
Gerakan bayi di dalam kandungan juga bisa menjadi indikasi apakah dia dalam kondisi sehat atau tidak. Jika gerakannya aktif, maka Mama mungkin tidak perlu khawatir. Namun jika Mama tidak merasakan tendangan selama hampir seharian, maka mungkin dia mengalami masalah.
Janin dengan berat badan rendah umumnya memang tidak banyak bergerak karena tubuhnya lemas. Selain itu, ukurannya yang terlalu kecil mungkin membuat Mama tidak merasakan tendangannya dengan baik.
4. Jumlah ketuban sedikit
Jika Mama rutin melakukan USG, maka kondisi bayi akan terpantau dengan baik. Dokter akan menganalisis faktor pendukung di dalam kandungan, termasuk jumlah air ketuban. Jika volumenya sedikit, Mama perlu waspada karena hal itu bisa jadi indikasi berat badan bayi di bawah rata-rata.
Meski demikian, jumlah ketuban sedikit bukan indikasi utama kondisi ini. Ada beberapa kondisi lain yang bisa menjadi penanda, misalnya masalah pada plasenta dan denyut jantung rendah. Jika Mama mengalami hal ini, coba lakukan gaya hidup sehat, makan makanan bergizi, dan banyak minum air putih.
5. Kondisi bayi saat USG
Tanda janin berukuran kecil juga bisa diketahui lewat ultrasonografi, terutama jika Mama melakukan USG 4D. Bukan hanya untuk melihat gambaran wajah si kecil, namun dokter juga bisa menganalisa kondisinya secara detail. Wajah yang kurus dan pucat bukan pertanda baik dan merupakan indikasi kurang sehat.
Selain itu, amati pula apakah kulitnya tipis, kering, dan kusam. Jika demikian, mungkin saja dia mengalami IUGR. Kenormalan tali pusat juga bisa menunjukkan apakah janin dalam kondisi baik-baik saja atau tidak. Jika terjadi abnormalitas, hal ini bisa membuat si kecil mengalami IUGR.
6. Bagaimana jika hal ini terjadi?
IUGR memang kondisi yang harus Mama waspadai karena dampaknya sangat serius. Meski demikian, jangan sampai panik dan terbawa stress. Hal ini justru akan memengaruhi kesehatan mama dan bayi. Satu-satunya hal yang perlu Mama lakukan adalah menjaga pola hidup sehat. Konsumsi vitamin dan suplemen prenatal mungkin perlu untuk mengejar berat badan bayi menuju ideal.
Namun yang paling penting, Mama harus rajin berkonsultasi dengan dokter atau ahli kandungan. Pasalnya, janin dengan berat badan kurang harus mendapat penanganan dan monitoring. Semoga penjelasan Popmama.com mengenai tanda janin kurang berat badan dapat membantu ya, Ma!
Baca Juga:
- Ilustrasi Gambar Janin dan Perkembangannya Setiap Bulan
- Hindari Risiko, Kenali 9 Penyebab Janin Berhenti Bergerak
- Tanda-tanda Janin Terlilit Tali Pusar, Harus Bagaimana?