Berdampak pada Janin, Ketahui Bahaya Herpes Genital pada Ibu Hamil
Salah satunya dapat mengakibatkan keguguran dan cacat pada janin
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Herpes merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Sekali seseorang terinfeksi herpes, maka virusnya akan selalu berada di dalam tubuh.
Namun tenang saja, virus herpes tidak selalu aktif, dan jika kambuh tidak akan separah ketika pertama kali terinfeksi. Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit atau hubungan seksual.
Sayangnya, penyakit herpes pada ibu hamil juga bisa menular kepada janin yang sedang dikandungnya.
Mengetahui bahaya yang tersimpan pada virus yang satu ini, maka dari itu berikut Popmama.com merangkum empat fakta serta bahaya herpes genital pada ibu hamil.
Yuk, simak baik-baik penjelasan berikut ini!
1. Bahaya herpes genital pada ibu hamil trimester kedua
Jika Mama baru pertama kali terinfeksi penyakit herpes dan sedang melalui fase kehamilan trimester kedua, maka bisa jadi Mama berisiko tinggi untuk mengalami keguguran.
Sedangkan jika kehamilan tetap berlanjut, tidak ada risiko lebih lanjut dalam pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Kemungkinan bayi dalam kandungan tertular penyakit herpes pun kurang dari tiga persen.
Akan tetapi, dokter kemungkinan akan menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi obat antivirus dan tidak melahirkan secara normal, melainkan melalui proses operasi caesar.
Meskipun jarang terjadi, faktor lain seperti gangguan imunitas, kelelahan, stres, atau tidak memeriksakan kehamilan dengan rutin pada kondisi ini dapat memperbesar risiko keguguran.
2. Gejala herpes genital pada ibu hamil
Jangan pernah sepelekan jika Mama merasa demam dan sakit kepala, karena ini bisa jadi pertanda ada yang tidak sehat di tubuh mama.
Ibu hamil yang baru pertama kali terinfeksi herpes yang disebabkan oleh virus HSV, bisa saja tidak menyadari adanya gejala-gejala tertentu. Akibatnya, mereka tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi virus herpes.
Gejala-gejala herpes genital sebenarnya bisa ditandai dengan hal berikut:
- Mengalami gejala-gejala flu seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan,
- luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa sakit, gatal, atau geli,
- bermacam sensasi rasa sakit, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal,
- luka kulit melepuh yang nantinya pecah lalu terbuka di area genital, rektum, paha, dan bokong,
- merasakan sakit dan panas saat buang air kecil,
- luka terbuka atau melepuh pada leher rahim,
- adanya cairan yang keluar dari vagina,
- punggung bawah terasa sakit.
3. Pengobatan herpes genital pada ibu hamil
Jika Mama terkena herpes untuk pertama kalinya ketika sedang hamil, maka Mama dapat mengobatinya dengan antivirus yang berguna untuk membersihkan infeksi sebelum bayi lahir.
Jika kondisi mama sangat menyakitkan, atau sampai tidak bisa buang air, sebaiknya hubungi dokter dan dirawat di rumah sakit.
Saat sudah menemukan gejala atau tanda-tanda terjadinya herpes genital, sebaiknya Mama segera memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
4. Mencegah penularan herpes dari Mama ke bayi
Untuk mencegah penularan penyakit herpes dari Mama ke bayi, maka ibu hamil kemungkinan disarankan untuk mengonsumsi obat antivirus dan menjalani persalinan melalui operasi caesar.
Karena jika melahirkan secara normal, si Kecil bisa terkena virus melalui kontak dengan luka terbuka atau lentingan berisi cairan pada vagina ibu hamil.
Saat bayi lahir, pisahkan juga handuk dan alat mandi bayi, jaga kebersihan alat makannya, dan cuci tangan setelah dari toilet atau setelah menyentuh luka.
Tak hanya itu, ketika herpes kambuh dan menyerang mulut maka jangan sekalipun mencium bayi, bahkan hanya sekadar menyentuhnya.
Nah, itulah empat fakta mengenai bahaya herpes genital pada ibu hamil. Semoga Mama sehat selalu, ya.
Baca juga:
- Bisa Bahayakan Janin, Ini 5 Infeksi yang Wajib Diwaspadai selama Hamil
- Berbahaya, 8 Jenis Infeksi Ini Jangan Sampai Diderita Ibu Hamil
- Serba-serbi Bahaya Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil