Memasuki Trimester Kedua, Waspadai 7 Gangguan Mata Pada Ibu Hamil
Ternyata, inilah hubungan gangguan mata dan kehamilan!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika ibu hamil mengeluh mual ataupun sakit punggung, maka hal tersebut lumrah terjadi. Namun, bagaimana jika ibu hamil mengalami gangguan penglihatan?
Ternyata beberapa ibu hamil bisa saja mengalami gangguan penglihatan seperti penglihatan yang kabur serta kacamata atau kontak lensa yang tidak nyaman lagi dipakai.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan hormon kehamilan dan fluktuasi tekanan darah. Maka dari itu, beberapa gangguan penglihatan tersebut mungkin saja perempuan alami saat hamil.
Beberapa gangguan tersebut ada yang perlu mendapatkan perhatian khusus, namun ada juga yang tidak.
Mengetahui hal tersebut penting diketahui oleh ibu hamil, maka dari itu berikut Popmama.com telah merangkum 7 gangguan mata yang dapat terjadi di masa kehamilan.
1. Gangguan retina
Pada dasarnya kehamilan tidak akan menyebabkan gangguan pada retina, kecuali jika Mama telah memiliki kelainan retina sejak belum hamil.
Maka dari itu, ibu hamil yang memiliki riwayat miopia tinggi yaitu >S-6.00 dioptri, sebaiknya segera memeriksakan keadaan retinanya ke dokter spesialis mata untuk mengetahui apakah telah terjadi degenerasi retina perifer atau tidak.
Gangguan retina dapat ditandai dengan munculnya benda-benda kecil yang mengambang (floaters) pada pandangan mata, muncul pijar-pijar cahaya, dan pandangan menjadi kabur.
Untuk mencegah terjadinya robekan retina pada ibu hamil dengan degerasi retina perifer, perlu dilakukan tindakan fotokoagulasi laser, yaitu bedah yang menggunakan laser untuk menutup atau menghancurkan pembuluh-pembuluh darah abnormal yang pecah dan bocor di retina.
2. Mata kering
Mata kering atau dry eye adalah suatu keadaan di mana penderitanya akan merasakan gejala subjektif, berupa mata terasa kering, mengganjal, panas akibat berkurangnya produksi air mata atau gangguan penguapan.
Kehamilan dapat menyebabkab mata Mama menjadi kering akibat perubahan hormonal yang terjadi dan biasanya bersifat sementara. Gangguan ini akan hilang setelah melahirkan.
Penyebab lainnya adalah penurunan sensitivitas kornea, sehingga produksi air mata menurun. Pengobatan pada mata kering bersifat suplementasi, yaitu dengan tetes air mata buatan, dan dipilih tanpa bahan pengawet.
Obat-obat tetes mata, biasanya aman untuk ibu hamil. Selain itu, penggunaan gadget dapat berhubungan dengan mata kering, karena frekuensi berkedip yang berkurang saat seseorang konsentrasi melihat.
3. Mata merah
Mata merah adalah saat keadaan pembuluh darah konjungtiva atau episklera melebar dan bisa juga karena adanya perdarahan subkonjungtiva.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan mata merah, seperti iritasi, infeksi, alergi, penyakit autoimun, dan peningkatan tekanan bola mata yang mendadak.
Maka dari itu, untuk penyembuhannya, Mama perlu melakukan pemeriksaan dokter apabila mata merah secara berkelanjutan walaupun telah diberi obat tetes mata.
4. Edema kornea
Gangguan mata yang satu ini dapat terjadi jika ada gangguan pompa kornea yang menyebabkan banyaknya cairan masuk atau tertahan di dalam lapisan kornea.
Akibatnya, kornea menjadi lebih tebal dan kelengkungannya berubah. Keadaan tersebut membuat penderitanya mengalami penglihatan buram.
Lensa kontak terkadang juga menjadi tidak nyaman dipakai, akibatnya, muncul keluhan penglihatan buram.
Jika Mama mengalami hal terseut, maka segeralah periksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Meskipun begitu, keadaan ini biasanya bersifat sementara dan butuh beberapa waktu untuk kembali normal.
5. Visual dan hipertensi
Kehamilan dapat menimbulkan risiko hipertensi atau peningkatan tekanan darah, baik pre-eklampsia atau eklampsia, yang belum diketahui penyebabnya.
Sistem visual bisa terpengaruh dengan adanya perubahan tekanan darah pada pembuluh darah retina.
Gambaran klinis yang ditemukan dapat berupa bengkak pada makula, suatu area sensitif dalam proses penglihatan, akibat terjadi penumpukan cairan.
Untuk menyembuhkannya, Mama perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis mata agar mengetahui penyebab menurunnya penglihatan dalam kehamilan.
6. Buram karena diabetes gestasional
Diabetes yang dapat dialami oleh ibu hamil disebut diabetes gestasional.
Ibu hamil yang mengalaminya berisiko mengalami kerusakan mata berupa etinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.
Beberapa gejala yang terjadi adalah penglihatan buram yang disebabkan tingginya kadar gula pada darah, serta rusaknya pembuluh-pembuluh darah yang bertugas menyuplai retina mata.
Maka dari itu, ibu hamil dengan diabetes sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mengetahui apakah terjadi retinopati atau tidak.
Ada ada 2 tipe retinopati diabetik, yang pertama adalah tipe non-proliferatif (ringan, sedang dan berat), sedangkan yang kedua adalah tipe proliferatif.
7. Berkunang-kunang
Mata berkunang-atau atau lightheadedness adalah suatu perasaan ingin jatuh, atau kepala yang terasa berat, sehingga menyebabkan kehilangan keseimbangan.
Ibu hamil yang mengalami mata berkunang-kunang biasanya karena mengalami anemia, atau kekurangan zat besi.
Di trimester pertama kehamilan sel darah merah banyak digunakan untuk pembentukan janin. Oleh karena itu, ibu hamil yang memiliki riwayat anemia lebih berpotensi mengalaminya.
Salah satu cara mengurangi anemia adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, yang ada pada ikan, daging merah, telur, daging ayam dan ikan, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau gelap.
Nah, itulah tujuh gangguan mata pada ibu hamil yang bisa saja terjadi pada trimester kedua.
Mengetahui bahwa beberapa ibu hamil bisa saja mengalami gangguan serta komplikasi kehamilan, maka ada baiknya jika Mama selalu waspada dan berusaha mencegah hal buruk yang dapat terjadi dengan cara menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Baca juga: Jangan Terlewat, Ketahui Manfaat Vitamin A untuk Ibu Hamil
Baca juga: Ma, Ketahui Manfaat Vitamin B6 untuk Ibu Hamil
Baca juga: 3 Macam Anemia pada Ibu Hamil dan Dampak Buruknya