TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ibu Hamil yang Terinfeksi Flu Burung Berisiko Tinggi Meninggal Dunia

Risiko flu burung bagi ibu hamil dapat mengakibatkan komplikasi serius pada janin

Flu burung adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil. Virus ini memiliki dampak yang tidak hanya serius pada kesehatan ibu hamil, tetapi juga pada perkembangan janin di dalam kandungan.

Sistem imun tubuh yang melemah selama kehamilan membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi, termasuk flu burung.

Kini Popmama.com sudah merangkum penjelasan mengenai ibu hamil yang terinfeksi flu burung berisiko tinggi meninggal dunia. Yuk, simak selengkapnya, Ma!

Apa Itu Flu Burung?

Freepik

Flu burung adalah infeksi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, khususnya subtipe seperti H5N1 atau H7N9. Virus ini umumnya ditemukan pada unggas, baik yang liar maupun yang dipelihara. Penularan ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, bulu, kotoran, atau cairan tubuhnya.

Berbeda dengan flu biasa, flu burung memiliki tingkat keparahan yang jauh lebih tinggi. Virus ini dapat menyerang sistem pernapasan dengan cepat dan memicu komplikasi fatal seperti pneumonia berat. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memahami risiko dan cara melindungi diri dari penyakit ini.

Mengapa Ibu Hamil Berisiko Tinggi?

Freepik/DC studio

Selama masa kehamilan, tubuh mama mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam sistem kekebalan tubuh. Sistem imun cenderung melemah untuk memastikan tubuh tidak menolak janin yang sedang berkembang. Sayangnya, kondisi ini membuat Mama lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk flu burung.

Flu burung pada ibu hamil bisa berkembang lebih cepat dan menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan pernapasan akut, kegagalan organ, hingga kematian. Selain itu, risiko terhadap janin juga meningkat karena virus ini dapat memengaruhi aliran darah dan oksigen yang sangat penting untuk perkembangan janin.

Gejala yang Perlu Diwaspadai:

Freepik/bearfotos

Gejala flu burung seringkali mirip dengan flu biasa, tetapi intensitasnya jauh lebih parah. Jika Mama mengalami gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter:

  • Demam tinggi yang sulit turun meskipun sudah minum obat penurun panas.
  • Batuk dan sesak napas yang terasa berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Nyeri otot dan sendi yang berlebihan, disertai rasa lelah yang ekstrem.
  • Diare atau muntah, yang tidak umum terjadi pada flu biasa, tetapi sering menyertai flu burung.

Mengenali gejala sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Mama merasa tidak sehat atau memiliki riwayat kontak dengan unggas yang terinfeksi.

Dampaknya pada kesehatan Janin:

Freepik

Flu burung tidak hanya membahayakan kesehatan Mama, tetapi juga membawa risiko besar bagi janin. Beberapa dampak yang mungkin terjadi meliputi:

  • Keguguran atau kelahiran prematur akibat gangguan aliran oksigen dan nutrisi ke janin.
  • Gangguan pertumbuhan janin, yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau kondisi kesehatan yang lemah.
  • Infeksi langsung pada janin, meskipun jarang terjadi, tetapi tetap berisiko dalam beberapa kasus.

Melindungi janin dari risiko ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi dari Mama selama masa kehamilan.

Cara Mencegah Flu Burung selama Kehamilan

Freepik

Mencegah flu burung jauh lebih mudah daripada mengobatinya, terutama selama kehamilan. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang bisa Mama lakukan:

  • Hindari kontak langsung dengan unggas yang sakit, mati, atau berada di area yang terinfeksi.
  • Masak makanan berbahan unggas hingga matang sempurna. Pastikan ayam dan telur tidak dikonsumsi dalam keadaan setengah matang.
  • Gunakan masker saat berada di tempat yang berisiko tinggi, seperti pasar unggas atau peternakan.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai beraktivitas, terutama setelah menyentuh benda atau hewan yang mungkin terkontaminasi.
  • Jika memungkinkan, hindari bepergian ke daerah yang sedang mengalami wabah flu burung.

Langkah-langkah ini mungkin terlihat sederhana, tetapi sangat efektif dalam mengurangi risiko Mama terpapar flu burung.

Segera Konsultasi ke Dokter jika Curiga Terinfeksi

Freepik/DC studio

Jika Mama merasa memiliki gejala flu burung atau khawatir karena pernah berdekatan dengan unggas yang terinfeksi, jangan tunda untuk mencari bantuan medis. Penanganan dini dengan antiviral seperti oseltamivir atau zanamivir dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan mencegah komplikasi.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran terbaik untuk memastikan kesehatan Mama dan janin tetap terjaga selama proses pemulihan. Jangan ragu untuk menanyakan semua hal yang Mama khawatirkan kepada dokter.

Itu tadi penjelasan mengenai ibu hamil yang terinfeksi flu burung berisiko tinggi meninggal dunia. Flu burung adalah ancaman nyata, terutama bagi ibu hamil. Namun, dengan langkah pencegahan yang tepat dan kewaspadaan yang tinggi, risiko ini dapat diminimalkan.

Tetap jaga kesehatan Mama dan selalu prioritaskan konsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan.

Baca juga:

The Latest