Normalkah Janin Aktif Menendang Sepanjang Malam?
Ketahui penyebab janin bergerak aktif di malam hari, dan apakah hal itu normal atau tidak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama, pernah nggak sih saat malam tiba, tepat ketika Mama ingin beristirahat, si Kecil di dalam kandungan justru mulai aktif bergerak? Tendangan, goyangan, bahkan sesekali cegukan kadang terasa makin intens di malam hari.
Ini mungkin membuat Mama bertanya-tanya, apakah gerakan aktif di malam hari ini normal atau perlu diwaspadai?
Untuk mengetahui faktanya, di bawah ini Popmama.com akan membahas soal janin aktif menendang sepanjang malam.
Apakah Gerakan Janin Saat Malam Hari Normal?
Gerakan janin adalah tanda bahwa si Kecil tumbuh dengan baik. Menurut American Pregnancy Association, Mama biasanya mulai merasakan gerakan janin sekitar usia kehamilan 18-25 minggu. Banyak ibu mengeluhkan bahwa gerakan janin mereka lebih terasa saat malam hari.
Saat Mama beristirahat dan tidak banyak bergerak, bayi di dalam kandungan justru dapat lebih merasakan kebebasan untuk bergerak. Jadi, jangan khawatir, ini adalah hal yang normal!
Saat memasuki trimester kedua, Mama akan mulai merasakan gerakan janin yang semakin aktif. Pada waktu-waktu tertentu, terutama setelah Mama makan, janin akan menunjukkan aktivitasnya.
Bayi bisa merasa lebih aktif ketika Mama mengonsumsi makanan manis atau minuman dingin. Jadi, jika Mama merasa tendangan yang kuat setelah makan, itu adalah respons si Kecil yang merasakan makanan lezat!
Penyebab Janin Bergerak Lebih Aktif di Malam Hari
1. Penurunan kadar gula rendah
Ketika Mama tidak makan dalam waktu yang cukup lama, kadar gula darah bisa mengalami penurunan, dan ini ternyata bisa memengaruhi aktivitas janin.
Janin mungkin menjadi lebih aktif sebagai respons terhadap perubahan ini. Kadar gula darah yang rendah dapat memicu si Kecil untuk bergerak lebih sering, seolah memberi sinyal bahwa ia membutuhkan asupan energi.
Agar kadar gula darah tetap stabil, Mama bisa menjaga pola makan dengan mengonsumsi camilan sehat di malam hari, seperti buah-buahan, yoghurt, atau biskuit gandum.
Camilan ringan sebelum tidur ini bisa membantu menjaga keseimbangan gula darah dan, pada beberapa kasus, bisa membantu mengurangi frekuensi gerakan aktif janin yang mungkin mengganggu tidur Mama.
2. Posisi tidur yang tidak nyaman
Posisi tidur Mama bisa sangat memengaruhi kenyamanan si Kecil di dalam kandungan. Ketika Mama berbaring, terutama dalam posisi miring ke kiri, aliran darah ke rahim meningkat, menyediakan lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan janin.
Hal ini menciptakan lingkungan yang optimal bagi si Kecil untuk bergerak dan beraktivitas. Tak hanya itu, posisi miring ke kiri juga dapat mengurangi tekanan pada organ tubuh mama, membuat tidur terasa lebih nyaman.
Sebaliknya, jika Mama tidur telentang, bisa jadi pembuluh darah utama tertekan, mengurangi aliran darah ke rahim. Kondisi ini dapat membuat si Kecil merasa sedikit kurang nyaman, dan aktivitasnya bisa menurun.
Jadi, jika Mama ingin memberi ruang lebih bebas untuk gerakan si Kecil, posisi tidur miring ke kiri bisa menjadi pilihan yang baik, sekaligus mendukung kenyamanan Mama sendiri selama tidur.
3. Waktu istirahat dari aktivitas
Seharian beraktivitas bisa membuat Mama lelah, dan saat malam tiba, tubuh secara alami mulai bersantai. Ketika Mama beristirahat atau berbaring, si Kecil di dalam kandungan juga merasakan ketenangan ini.
Di siang hari, gerakan Mama saat beraktivitas bisa terasa seperti goyangan lembut bagi janin, yang justru membuatnya tertidur. Tapi begitu Mama diam dan mulai rileks, si Kecil merasa lebih bebas untuk bergerak.
Ini sebabnya, ketika Mama akhirnya bisa berbaring atau duduk tenang, si Kecil seolah “terbangun” dan mulai bergerak lebih aktif.
Gerakan janin ini sebenarnya adalah respon terhadap lingkungan yang lebih tenang. Jadi, saat Mama mulai merasa rileks, bayi pun ikut merasakannya dan mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang sehat!
4. Pertumbuhan dan perkembangan bayi
Seiring dengan pertumbuhan si Kecil, gerakannya cenderung semakin terasa oleh Mama. Ketika ruang di dalam rahim semakin terbatas, bayi mungkin tidak bisa bergerak seleluasa sebelumnya, tetapi tendangan dan gerakannya justru menjadi lebih kuat dan lebih nyata.
Ini adalah masa di mana pertumbuhan fisik si Kecil semakin pesat, termasuk perkembangan otot dan tulangnya, sehingga Mama bisa merasakan gerakan yang lebih beragam, seperti berguling, menendang, atau bahkan berputar.
Gerakan-gerakan ini adalah tanda bahwa si Kecil terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Jadi, meski ruangnya terbatas, ia tetap aktif menunjukkan kemampuannya bergerak. Gerakan yang bervariasi ini juga memberikan sinyal kepada Mama bahwa bayi sehat dan berkembang sesuai tahapannya.
5. Respons terhadap suara dan lingkungan
Janin mulai dapat merasakan suara dari luar dan meresponsnya dengan gerakan. Misalnya, ketika Mama mendengarkan musik atau mendengar suara lain yang cukup keras, si Kecil mungkin bereaksi dengan tendangan atau gerakan kecil sebagai respons.
Ini adalah bentuk interaksi awal antara Mama dan bayi yang bisa sangat berkesan. Momen-momen seperti ini juga memberi kesempatan bagi Mama untuk berkomunikasi dengan si Kecil, misalnya dengan berbicara atau menyanyikan lagu-lagu lembut.
Janin dapat mengenali suara mama, dan stimulasi seperti ini dapat membangun ikatan emosional bahkan sebelum kelahiran. Jadi, tak perlu ragu untuk berinteraksi dengan si Kecil melalui suara atau musik, Ma!
Berapa Banyak Gerakan Janin yang Normal?
Mama mungkin bertanya-tanya, berapa banyak gerakan janin yang dianggap normal? Sebenarnya, tidak ada jumlah pasti yang bisa dijadikan patokan. Namun, banyak sumber menyebutkan bahwa janin biasanya bergerak sekitar 30 kali dalam setiap jam. Yang terpenting adalah mengenali pola gerakan bayi.
Jika Mama menyadari adanya perubahan dalam pola gerakan seperti berkurangnya gerakan atau bahkan berhenti, itu saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini penting untuk memastikan kesehatan si Kecil di dalam kandungan.
Menghitung gerakan janin bisa menjadi metode yang baik untuk memantau kesehatan bayi. Biasanya, bayi lebih aktif saat Mama beristirahat atau setelah makan. Buatlah catatan sederhana tentang kapan Mama merasakan gerakan bayi, dan jika ada perubahan, jangan ragu untuk menghubungi dokter.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun gerakan aktif di malam hari adalah hal yang normal, Mama perlu waspada. Jika Mama merasa gerakan janin berkurang atau berubah secara signifikan, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Terkadang, kurangnya gerakan bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jangan ragu untuk mempercayai insting Mama, jika ada yang tidak terasa benar, lebih baik segera periksakan diri.
Jadi, Mama, jika si Kecil bergerak aktif di malam hari, itu adalah hal yang wajar dan menandakan bahwa mereka sehat. Setiap tendangan dan goyangan adalah tanda bahwa si Kecil tumbuh dengan baik.
Kehamilan adalah perjalanan yang penuh keajaiban. Setiap gerakan adalah tanda pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Selamat menikmati perjalanan ini, Mama, dan ingatlah bahwa setiap tendangan adalah cara si Kecil untuk berkomunikasi dengan Mama!
Baca juga:
- Bagaimana Cara Menghitung Taksiran Berat Janin?
- 30 Ide Caption Umumkan Hamil Anak Perempuan dalam Bahasa Inggris
- 6 Doa yang Baik Dibaca saat Hamil untuk Keselamatan Ibu dan Janin