7 Penyebab Detak Jantung Janin Tidak Terdengar saat USG
Detak jantung janin tak terdengar karena berbagai faktor, termasuk kesalahan teknis
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Momen mendengarkan detak jantung janin untuk pertama kalinya adalah saat yang sangat dinantikan setiap Mama. Suara detak kecil itu menandakan tumbuhnya kehidupan baru yang begitu dinanti.
Namun, bagaimana jika saat melakukan USG, detak jantung janin justru tidak terdengar? Hal ini bisa memicu rasa cemas dan khawatir.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan detak jantung janin tidak terdengar saat USG, mulai dari usia kehamilan yang terlalu dini hingga masalah teknis pada alat USG.
Popmama.com akan membahas penyebab detak jantung janin tidak terdengar saat USG agar Mama tetap tenang dan yakin dalam merawat kehamilan. Yuk, disimak!
1. Jenis USG yang digunakan
Pada awal kehamilan, jenis USG yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pendeteksian detak jantung janin. USG transvaginal biasanya direkomendasikan oleh dokter karena mampu memberikan gambar yang lebih jelas dan lebih detail, khususnya ketika usia janin masih sangat muda.
Sebaliknya, USG perut kadang kurang akurat pada trimester pertama karena keterbatasannya dalam menangkap suara dari janin yang ukurannya masih sangat kecil. Jadi, jika detak jantung janin belum terdengar saat USG perut, Mama tidak perlu langsung khawatir.
Dokter mungkin akan menyarankan USG transvaginal untuk memastikan bahwa janin dalam kondisi sehat. Memahami jenis USG ini penting untuk membantu Mama mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi janin.
2. Usia kehamilan yang masih sangat dini
Selain itu, penyebab mengapa detak jantung janin sulit terdengar saat USG adalah karena usia kehamilan yang masih sangat dini. Biasanya, detak jantung janin baru mulai terdeteksi pada usia tujuh hingga sepuluh minggu.
Pada usia yang terlalu dini, jantung janin belum cukup kuat untuk terdengar, terutama jika menggunakan USG perut. Di usia ini, jantung janin mungkin masih dalam proses pembentukan dan belum berdetak dengan ritme yang stabil.
Sebab itulah, banyak dokter yang menyarankan Mama untuk menunggu hingga kehamilan mencapai usia 10 minggu sebelum melakukan pemeriksaan detak jantung.
Jika janin belum menunjukkan detak jantung pada tahap awal ini, Mama tidak perlu langsung khawatir dan bisa mengikuti saran dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
3. Salah perkiraan usia kehamilan
Jika Mama tidak yakin dengan tanggal pasti konsepsi atau HPHT, bisa jadi ada kesalahan dalam perkiraan usia kehamilan. Tanggal HPHT yang tidak akurat bisa menyebabkan prediksi usia janin meleset, sehingga detak jantungnya mungkin belum terdengar sesuai perkiraan.
Dalam situasi ini, dokter bisa melakukan pengukuran ulang usia kehamilan melalui USG yang lebih detail. Proses ini bertujuan untuk menentukan usia janin yang lebih akurat, sehingga Mama bisa memperoleh hasil yang lebih pasti.
Kesalahan perkiraan usia kehamilan ini sebenarnya cukup umum terjadi, jadi Mama tidak perlu terlalu cemas jika dokter menyarankan untuk menunggu beberapa waktu sebelum melakukan USG ulang.
4. Posisi janin di rahim
Posisi janin dalam rahim dapat memengaruhi seberapa jelas suara detak jantungnya terdengar saat USG. Terkadang, janin berada di posisi yang tidak optimal atau sulit dijangkau oleh alat USG, misalnya jika janin sedang bersembunyi di belakang rahim atau di posisi samping.
Dalam situasi seperti ini, detak jantung janin mungkin tidak akan terdengar dengan jelas, dan dokter bisa menyarankan Mama untuk menunggu beberapa hari atau minggu untuk melakukan pemeriksaan ulang.
Dengan berjalannya waktu, janin bisa berubah posisi secara alami, sehingga detak jantungnya lebih mudah terdengar di pemeriksaan berikutnya. Ini adalah hal yang umum terjadi dan bukan berarti ada masalah serius pada kehamilan.
5. Ketebalan dinding rahim
Ketebalan dinding rahim atau kondisi tubuh mama juga bisa memengaruhi deteksi detak jantung janin saat USG. Pada beberapa perempuan, dinding rahim yang lebih tebal dapat menghambat gelombang suara yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin.
Kondisi seperti ini sebenarnya normal dan sering ditemui pada awal kehamilan. Jika dokter mencurigai bahwa ketebalan dinding rahim menjadi penghalang, mereka mungkin akan merekomendasikan Mama untuk melakukan pemeriksaan tambahan atau menunggu beberapa minggu.
Dengan bertambahnya usia kehamilan, detak jantung janin akan semakin kuat sehingga lebih mudah terdengar meski dengan ketebalan dinding rahim yang lebih tinggi.
6. Masalah teknis pada alat USG
Tidak semua masalah terkait detak jantung janin yang tidak terdengar disebabkan oleh faktor kehamilan atau janin. Kadang, masalah teknis pada alat USG itu sendiri bisa menjadi penyebabnya.
Alat USG yang kurang canggih atau mengalami gangguan teknis mungkin tidak mampu mendeteksi detak jantung dengan baik. Untuk memastikan hal ini, dokter biasanya akan memeriksa ulang peralatan, dan bila perlu, Mama bisa dianjurkan untuk melakukan USG di fasilitas yang memiliki alat dengan teknologi lebih tinggi.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh akurat, dan Mama mendapatkan informasi yang benar mengenai kondisi janin.
7. Risiko atau gejala keguguran
Dalam beberapa kasus yang jarang, tidak terdengarnya detak jantung janin bisa menandakan risiko keguguran, terutama jika disertai dengan gejala seperti perdarahan, kram, atau rasa nyeri di bagian bawah perut.
Namun, penting untuk diingat bahwa dokter tidak akan langsung mendiagnosis keguguran hanya berdasarkan detak jantung yang tidak terdengar dalam satu kali pemeriksaan.
Biasanya, dokter akan menyarankan Mama untuk menunggu beberapa hari dan melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi janin. Jika ada gejala tambahan yang mencurigakan, Mama sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan memastikan keselamatan janin.
Itu tadi penyebab detak jantung janin tidak terdengar saat USG. Dengan penjelasan ini, semoga Mama bisa lebih memahami alasan-alasan mengapa detak jantung janin kadang sulit terdengar pada awal kehamilan.
Baca juga:
- Bagaimana Cara Menghitung Taksiran Berat Janin?
- 30 Ide Caption Umumkan Hamil Anak Perempuan dalam Bahasa Inggris
- 6 Doa yang Baik Dibaca saat Hamil untuk Keselamatan Ibu dan Janin