Kenapa Kentut Jadi Lebih Bau saat Hamil? Ini Faktanya
Apakah Mama menyadari kondisi ini saat hamil?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buang angin atau yang lebih dikenal dengan istilah kentut adalah hal yang normal dialami oleh manusia. Walaupun sedikit mengganggu, tetapi kentut harus dikeluarkan dan sebaiknya jangan ditahan! Saat hamil pun Mama tidak akan luput dari kentut.
Tak perlu khawatir, normal jika Mama akan lebih sering kentut selama kehamilan. Karena perubahan hormon mengakibatkan kondisi tubuh mama mengalami beberapa hal baru. Perubahan kadar hormon ini juga sebabkan otot-otot pada tubuh menjadi lebih rileks yang berakibat pada perlambatan pencernaan.
Perut kembung juga salah satu perubahan yang kerap dialami sebagian besar ibu hamil. Kondisi tersebutlah yang sering sebabkan kentut selama kehamilan. Tapi jika diperhatikan, selain lebih sering terjadi, ternyata kentut tercium lebih bau selama hamil, lho!
Di bawah ini Popmama.com akan merangkum penyebab kenapa kentut jadi lebih bau saat hamil.
Penyebab Kentut Jadi Lebih Bau saat Hamil
Melansir dari Healthline, kentut atau flatulence adalah sebuah proses biologi yang membantu mengeluarkan gas dari usus. Pada beberapa kasus, kentut memang tak berbunyi dan tidak berbau. Tetapi karena makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi akan membuat perubahan pada baunya.
Selama kehamilan, otot-otot pada tubuh mama akan bertindak lebih rileks. Hal inilah yang menurut American Pregnancy Association (APA), menjadi penyebab kentut menjadi lebih sering saat hamil. Ternyata, kentut yang sering dan lebih berbau juga merupakan suatu respons tubuh saat hamil!
Berikut penyebab kentut jadi lebih bau saat hamil:
1. Gangguan pencernaan
Selain membuat tidak nyaman, gangguan pencernaan juga sebabkan bau kentut menjadi tidak sedap. Gangguan ini terjadi akibat perubahan hormon progesteron yang menurunkan motilitas usus.
Penurunan motilitas usus ini sebabkan timbulnya penumpukan gas yang terperangkap dalam usus. Karenanya, kentut akan berbunyi lebih keras serta berbau tidak sedap. Penyebab gangguan pencernaan ini selain karena perubahan hormon adalah karena pola makan dan kadar stres yang berubah selama hamil.
2. Konstipasi atau sembelit
Kebiasaan BAB selama kehamilan juga dapat berubah. Sembelit umum terjadi selama hamil, serta akan menjadi lebih parah selama kehamilan berlangsung. Jika BAB menjadi tidak lancar, maka gas akan terbentuk dan menetap dalam pencernaan mama.
Karena penumpukan gas yang berlebih dalam pencernaan, feses akan menjadi lebih keras sehingga akan lebih susah untuk mengeluarkannya. Kemudian, muncul proses fermentasi. Proses fermentasi pada pencernaan inilah yang akan sebabkan kentut menjadi lebih bau saat hamil.
3. Perubahan hormon
Perubahan hormon selama kehamilan juga menyebabkan bau kentut semakin tidak sedap. Hormon progesteron sendiri adalah hormon yang banyak berperan dalam mengatur sistem pencernaan.
Adanya perubahan kadar hormon progesteron selama hamil, dapat sebabkan penumpukan gas serta perlambatan proses pencernaan. Hal tersebut akan mengakibatkan bau yang tidak sedap ketika gas atau kentut dikeluarkan.
4. Tekanan pada organ tubuh
Pembesaran lingkar pinggang kerap sebabkan tekanan pada usus. Hal ini terjadi akibat rahim mama menyesuaikan dengan pertumbuhan si Kecil dalam kandungan. Akibatnya, Mama akan sering alami perut kembung dan rasa tidak nyaman.
Tekanan pada usus ini akan sebabkan gas menumpuk. Selain pada usus, rahim yang membesar ternyata juga menekan diafragma, Ma. Hal ini yang juga sebabkan Mama sulit mengeluarkan gas.
Lama kelamaan, gas yang menumpuk dalam tubuh tadi membludak, membuat kentut yang dikeluarkan menjadi lebih kuat dan berbau tidak sedap.
5. Pola makan
Semenjak dinyatakan hamil, tentunya Mama akan lebih memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Mama mungkin akan lebih sering mengonsumsi buah dan sayur, menambahkan konsumsi vitamin, dan makan pun menjadi lebih sering.
Perubahan pada pola makan ini akan sebabkan perubahan frekuensi kentut. Beberapa jenis buah mengandung gula yang tidak mudah dicerna tubuh. Ketika gula sampai di usus besar, mereka akan terfermentasi oleh bakteri yang kemudian menghasilkan gas.
Gas tersebutlah yang kerap sebabkan perut kembung dan bau kentut yang lebih tidak sedap. Selain itu, makanan yang tinggi sulfur seperti telur dan bawang putih juga akan menambah bau yang kurang sedap pada kentut selama kehamilan.
Tips Kurangi Bau pada Kentut saat Hamil
Sebenarnya Mama tidak perlu malu jika kentut akan tercium lebih bau selama hamil. Hal tersebut adalah kondisi yang normal dialami setiap ibu hamil. Tetapi, Mama bisa lakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengurangi bau yang tidak sedap:
- Jangan terburu-buru saat makan
- Hindari mengonsumsi minuman berkarbonasi
- Tetap hidrasi tubuh dengan baik
- Kunyah makanan secara perlahan
- Konsumsi probiotik
- Kelola stres dengan baik
Nah, itu tadi ulasan terkait penyebab kenapa kentut jadi lebih bau saat hamil. Semoga informasi dapat membantu, Ma. Apakah Mama menyadari kondisi ini selama kehamilan?
Baca juga:
- Sembelit pada Ibu Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Apakah Janin Bisa Kentut dan BAB dalam Kandungan?
- Susah Kentut saat Hamil Bikin Tidak Nyaman, Begini Cara Mengatasinya