Apa Dampaknya jika Ibu Hamil Tidak Suka Makan Sayur?
Sayur mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk tumbuh kembang janin, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil membutuhkan makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral. Nutrisi tersebut diperlukan untuk menunjang kesehatan ibu hamil. Selain itu, tumbuh kembang janin juga sangat bergantung pada asupan nutrisi, Ma.
Sayuran salah satu jenis makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral. Namun, karena bau dan rasanya, tidak semua orang menyukai sayuran. Ditambah lagi, saat hamil, indra penciuman dan perasa makin peka.
Lantas, adakah dampaknya jika ibu hamil tidak suka makan sayur?
Di bawah ini Popmama.com sudah merangkum penjelasannya. Yuk, kita simak bersama, Ma!
Apa Dampaknya jika Ibu Hamil Tidak Suka Makan Sayur?
Saat hamil, Mama membutuhkan nutrisi untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendukung tumbuh kembang janin. Perkembangan janin sepenuhnya bergantung pada nutrisi yang diperolehnya dari makanan Mama.
Seperti yang Mama ketahui, tidak jarang ibu hamil kehilangan selera makan. Ada juga yang tiba-tiba tidak menyukai makanan tertentu, misalnya sayur. Padahal sayur itu mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan ibu hamil maupun janin.
Apakah berbahaya bagi janin jika ibu hamil tidak suka sayur?
Kurangnya asupan nutrisi yang dapat memengaruhi perkembangan janin, Ma. Jika Mama tidak menyukai sayuran, itu tidak akan membahayakan janin. Namun, janin membutuhkan Mama untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat.
Jika Mama memang benar-benar tidak bisa mengonsumsi sayur, diskusikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan suplemen yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi kehamilan mama.
Apakah Ada Makanan Pengganti Sayuran yang Memiliki Kandungan Nutrisi yang Setara?
Sayur tidak disukai oleh sebagian orang mungkin karena rasa dan baunya. Untuk mengakali pemenuhan nutrisi, Mama dapat mengolahnya dengan bahan lain yang disukai agar rasa dan aromanya tertutupi.
Mama juga dapat mengonsumsi buah, kacang-kacangan, atau daging yang disukai untuk mengganti menu sayur, selama kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.
Apakah Mama benar-benar membenci semua sayuran? Sayuran yang dikonsumsi tidak harus sepiring kol rebus atau brokoli. Mama dapat menambahkan paprika atau jagung manis cincang ke pizza sebagai topping.
Mama dapat bereksperimen memasak beragam menu dengan menggunakan sayuran sedikit demi sedikit.
Tips Makan Sehat saat Hamil
Makan sehat berarti mengikuti pola makan sehat yang mencakup berbagai makanan dan minuman bergizi. Berikut beberapa saran untuk Mama yang sedang hamil:
- Konsumsi berbagai sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu bebas lemak atau rendah lemak, dan makanan berprotein.
- Pilih makanan dan minuman dengan sedikit tambahan gula, lemak jenuh, dan sodium (garam).
- Batasi biji-bijian dan pati olahan, yang ada dalam makanan seperti kue, roti putih, dan beberapa makanan ringan.
- Jika Mama merasa sakit, cobalah makan sepotong roti gandum atau biskuit gandum utuh.
Menjadi hamil tidak berarti Mama perlu makan dua kali lebih banyak. Penuhi kebutuhan kalori harian Mama, yaitu:
- Trimester pertama (12 minggu pertama) – Kebanyakan ibu hamil tidak membutuhkan kalori ekstra.
- Trimester kedua (13 hingga 26 minggu) – ibu hamil biasanya membutuhkan sekitar 340 kalori ekstra sehari.
- Trimester terakhir (setelah 26 minggu) – ibu hamil membutuhkan sekitar 450 kalori ekstra sehari.
Diskusikan dengan dokter mengenai kebutuhan kalori yang sesuai dengan kondisi kehamilan mama ya.
Makanan yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil
Tidak semua makanan dan minuman boleh dikonsumsi selama hamil. Ada beberapa jenis makana yang harus dihindari, Ma. Makanan berikut mungkin mengandung bakteri yang dapat membahayakan janin, yaitu.
- Ikan dan kerang mentah atau kurang matang, seperti sushi atau tiram mentah.
- Keju lunak (seperti keju feta, brie, dan kambing), kecuali jika dipasteurisasi.
- Daging, unggas, atau telur mentah atau setengah matang.
- Jus atau susu yang tidak dipasteurisasi
- Daging deli, hidangan laut asap, dan hot dog – kecuali jika dipanaskan sampai mengepul panas.
- Salad siap saji seperti salad daging, salad ayam, atau salad seafood.
- Kecambah mentah, termasuk alfalfa, semanggi, lobak, dan kecambah kacang hijau.
Nah, itu penjelasan tentang dampak ibu hamil tidak suka makan sayur. Apakah Mama juga mengalaminya? Diskusikan dengan dokter mengenai pola makan sehat yang terbaik untuk Mama dan janin, ya!
Baca juga:
- 5 Makanan Ini Ampuh Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Ibu Hamil
- Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari Ibu Hamil
- Waspada, Gangguan Makan saat Hamil Berisiko bagi Ibu dan Janin