Berbahayakah Virus Zika untuk Ibu Hamil? Cek Faktanya di Sini!
Salah satu penularannya melalui gigitan nyamuk, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada tahun 1947, infeksi virus zika pertama kali diidentifikasikan pada sekawanan monyet di Uganda. Meski sempat mewabah di Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik, sebagian besar kasus yang terjadi masih berskala kecil sehingga tidak dianggap mengancam.
Persebaran virus zika mulai mengancam masyarakat global semenjak mewabah di benua Amerika, terutama Brasil pada tahun 2015.
Virus ini dapat menyerang siapa saja terutama ibu hamil dan menular pada janin.
Bagaimana virus ini menular dan berbahayakan bila dialami oleh ibu hamil? Berikut Popmama.com merangkum informasi yang Mama perlukan seputar virus zika.
Apa itu Virus Zika?
Virus zika adalah infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegpti. Jenis nyamuk yang juga menularkan demam berdarah dan chikungunya.
Nyamuk ini menyebarkan virus zika dengan cara mengisap virus dari orang yang terinfeksi, kemudian menularkannya ke orang yang sehat.
Virus ini umumnya ditemukan di daerah tropis, di mana banyak terdapat nyamuk Aedes Aegpti.
Mengapa Virus Zika Berbahaya bagi Ibu Hamil?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 1 Februari 2016 menetapkan virus zika sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.”
Virus ini terbukti dapat menular ke janin melalui ibu hamil yang terinfeksi. Apa risikonya bagi janin? Virus zika pada ibu hamil meningkatkan risiko mikrosefalus dan gangguan neurologis lainnya pada bayi baru lahir. Selain itu, janin juga berisiko mengalami masalah mata, gangguan pertumbuhan, serta pendengaran.
Namun perlu diketahui, sampai saat ini adanya hubungan infeksi virus zika pada ibu hamil dengan mikrosefalus pada bayi yang dilahirkan belum terbukti secara ilmiah, tetapi ada beberapa bukti yang mengarah ke sana.
Virus zika dapat dideteksi pada ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan RT-PCR, saat ibu hamil tersebut mengalami demam di minggu pertama gejala virus zika muncul.
Untuk mencegah tertular virus, jika Mama sedang hamil, dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah yang sedang terjangkit wabah zika.
Bagaimana Penyebarannya?
Virus zika disebarkan oleh nyamuk AedesAegpti, yang juga dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk yang membawa virus ini dapat menginfeksi manusia dengan gigitannya.
Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui transfusi darah dan hubungan seksual. Jadi, jika Mama berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi virus zika, maka memiliki risiko tertular. Perlu diketahui bahwa dalam air mani, virus dapat hidup lebih lama dibandingkan di dalam darah.
Sayangnya, saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat mencegah atau menyembuhkan virus zika.
Gejala Infeksi Virus Zika
Dalam kebanyakan kasus, mereka yang terinfeksi virus zika tidak menunjukkan gejala sama sekali. Dilansir dari laman Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, hanya satu dari lima orang yang menunjukkan gejala terinfeksi.
Berikut adalah tanda dan gejala yang umum terjadi:
- Merasa gatal hampir di semua bagian tubuh,
- demam,
- kepala sakit dan pusing,
- mengalami nyeri sendi dan otot serta bengkak pada persendian,
- mata menjadi merah dan nyeri di bagian belakang mata,
- terasa sakit di bagian punggung,
- muncul bintik-bintik merah di permukaan kulit.
Menurut pakar kesehatan, gejala virus zika hampir mirip dengan demam berdarah. Namun yang paling membedakan adalah demam yang muncul cenderung tidak tinggi, kadang maksimal pada suhu 38 derajat celcius.
Pencegahan Virus Zika
Karena penyebaran virus zika yang paling umum adalah dari nyamuk, maka yang paling penting untuk dilakukan adalah menghindari gigitan nyamuk. Selain itu, jaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk memberantas sarang nyamuk:
- Selalu kuras dan bersihkan tempat penampungan air karena nyamuk suka hidup dan bertelur di genangan air.
- Jangan lupa menutup tempat penampungan air, demikian juga barang-barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
- Hindari untuk bepergian ke daerah yang terjangkit wabah zika. Jika terpaksa, lakukan pencegahan terhadap gigitan nyamuk seperti menggunakan pakaian berlengan panjang. Penggunaan losion anti nyamuk juga dapat membantu, Ma.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan sebelum melakukan perjalanan ke daerah wabah.
Apakah virus zika dapat memengaruhi kehamilan yang akan datang? Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa jika Mama terinfeksi zika sebelum hamil tidak akan menimbulkan risiko cacat lahir pada kehamilan berikutnya. Jika seseorang pernah terinfeksi virus zika, maka kemungkinan tidak akan terinfeksi lagi.
Bila Mama sedang hamil dan mengunjungi daerah yang terjangkit wabah virus ini, segera konsultasikan dengan dokter.
Itulah informasi mengenai penularan dan bahayanya virus zika bagi ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Apakah Mama Boleh Memelihara Kucing Saat Hamil? Temukan Jawabannya!
- Waspadai Penyebab Keguguran di Usia Kehamilan 7 Bulan
- 10 Gangguan Kesehatan yang Terjadi Selama Kehamilan Trimester Ketiga