Waspada, Gangguan Makan saat Hamil Berisiko bagi Ibu dan Janin
Kenali gejalanya dan jangan ragu untuk mendapatkan perawatan ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan makan saat hamil sering tidak terdeteksi. Ya, Ma, gangguan makan tidak terdeteksi karena sebagian ibu hamil merahasiakan kondisi ini.
Ibu hamil menyembunyikan kondisi ini dengan alasan mungkin takut tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk si Kecil. Selain itu, ibu hamil juga sering takut akan penilaian dari orang lain.
Padahal gangguan makan dapat berdampak pada kesehatan janin dan Mama. Jadi, sangat penting untuk memahami efek gangguan makan saat hamil juga gejalanya.
Perlu Mama ketahui bahwa gangguan makan atau masalah kesehatan mental lainnya, ini adalah di luar kendali Mama. Yang bisa Mama lakukan adalah dengan mencari bantuan untuk menanganinya.
Cari tahu lebih lanjut informasi soal gangguan makan saat hamil, risiko, dan penanganannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.
Apa Itu Gangguan Makan?
Gangguan makan adalah ketika Mama memiliki hubungan yang tidak sehat dengan makanan, berat badan atau citra tubuh. Gangguan makan ini dapat memengaruhi kehidupan Mama. Teman dan keluarga mungkin khawatir tentang kesehatan Mama. Jenis gangguan makan yang paling umum adalah:
- Anoreksia
- Bulimia
- Gangguan makan berlebihan (BED)
- Gangguan makan atau makan tertentu lainnya (OFSED). Ini didiagnosis ketika gejala tidak sama persis dengan jenis gangguan makan lainnya.
Banyak yang tidak menyadari mengalami gangguan makan. Berikut beberapa gejalanya:
- Menghabiskan banyak waktu mengkhawatirkan berat badan dan bentuk tubuh
- Menghindari bersosialisasi ketika makanan terlibat
- Tidak makan banyak
- Sengaja membuat dirimu sakit
- Berolahraga terlalu banyak
- Memiliki kebiasaan atau rutinitas yang sangat ketat seputar makanan
- Perubahan suasana hati.
Sangat sulit untuk menyadari bila ternyata Mama membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah gangguan makan. Tetapi bila Mama mengenali gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan ahli.
Beberapa perempuan yang memiliki masalah ini merasakan gejala yang membaik saat hamil. Tetapi kembali atau menjadi lebih buruk setelah melahirkan.
Penting agar dokter mengetahui tentang kondisi Mama sehingga Mama bisa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan sebelum, selama dan setelah kehamilan.
Risiko Gangguan Makan pada Kehamilan
Apabila tidak ditangani, masalah gangguan makan dapat meningkatkan risiko:
- Pembatasan pertumbuhan intrauterine
- Keguguran
- Komplikasi persalinan
- Kelahiran prematur (ketika bayi lahir sebelum mereka berkembang sepenuhnya)
- Bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Jika memiliki gangguan makan, Mama juga berisiko tinggi mengalami depresi pascamelahirkan.
Apa yang Harus Dilakukan bila Mengalami Gangguan Makan?
Beritahu bidan atau dokter tentang gangguan makan ketika Mama melakukan pemeriksaan kehamilan.
Selain membicarakan masalah kesehatan fisik, penting juga untuk menginformasikan soal obat-obatan yang Mama konsumsi. Ini termasuk obat-obatan yang berhubungan dengan kesehatan mental.
Beberapa jenis obat untuk masalah kesehatan mental memiliki risiko bagi janin dan bayi bila dikonsumsi saat hamil dan menyusui.
Dokter akan membantu Mama menangani masalah gangguan makan agar Mama dapat memiliki kehamilan yang sehat.
Untuk membantu Mama, dokter umumkan akan memberi info soal:
- Keuntungan dan kerugian minum obat
- Keuntungan dan kerugian dari pilihan pengobatan yang berbeda, seperti terapi swadaya terpandu atau terapi bicara
- Apa yang bisa terjadi jika Mama menghentikan pengobatan
- Jangan berhenti minum obat untuk masalah kesehatan mental sebelum berbicara dengan dokter. Hal ini dapat menyebabkan gejala penarikan. Itu juga bisa membuat gejala gangguan makan kembali atau memburuk.
Jika Mama memiliki gangguan makan, idealnya, Mama harus memiliki seorang ahli yang dapat mendampingi dan melakukan beberapa hal berikut:
- Mempersiapkan Mama untuk perubahan yang akan terjadi pada tubuh
- Secara teratur memeriksa kondisi Mama
- Melakukan pemeriksaan ekstra dan pemantauan lebih dekat selama kehamilan
- Memberikan informasi tentang nutrisi yang tepat untuk mendukung kesehatan Mama dan janin.
Mama mungkin akan dirujuk ke ahli gizi, ahli diet atau spesialis dalam gangguan makan. Bila Mama tidak merasa mendapatkan dukungan, bicarakan dengan bidan atau dokter. Mereka akan melakukan perawatan yang dibutuhkan oleh Mama untuk mengatasi gangguan makan dan merawat kehamilan.
Perawatan Masalah Gangguan Makan
Profesional kesehatan harus memberi Mama lebih banyak saran tentang mengatasi gejala, perubahan berat badan dan makan sehat selama kehamilan.
Jika Mama memerlukan perawatan selama kehamilan, Mama akan mendapatkan terapi yang sama seperti orang lain dengan gangguan makan.
Ini mungkin termasuk bantuan mandiri yang dipandu atau terapi konsultasi, seperti terapi perilaku kognitif. Ini dapat membantu Mama mengelola masalah apa pun tentang makanan, penambahan berat badan, dan citra tubuh.
Dukungan keluarga juga dapat membantu Mama untuk mengatasi gangguan makan. Jangan ragu untuk berbagi dengan mereka.
Pastikan keluarga dan teman terdekat memahami kondisi Mama dan bagaimana hal itu memengaruhi Mama.
Sebagian ibu hamil dengan gangguan makan takut untuk mengungkapkan gangguan makan mereka. Dan ini dapat meningkatkan risiko bagi kehamilan dan janin. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan ya, Ma!
Baca juga:
- 9 Efek Sering Telat Makan saat Hamil Sebabkan Gangguan Kesehatan
- Selalu Gelisah selama Kehamilan, Hati-Hati Gangguan Depresi
- Waspadai Pica, Gangguan Makan yang Bisa Terjadi selama Kehamilan