Batu Ginjal saat Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Apakah kondisi ini memengaruhi janin dan kehamilan?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peluang terjadinya batu ginjal saat hamil hampir sama dengan ketika tidak hamil, Ma. Sebagian besar kasus terjadi di trimester kedua dan ketiga.
Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari kristal gabungan (seperti oksalat, kalsium, dan fosfat) urine. Jenis batu ginjal yang paling umum adalah batu kalsium.
Apakah kondisi ini dapat memengaruhi kehamilan? Berikut Popmama.com akan membahas mengenai batu ginjal saat hamil, termasuk gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Yuk disimak, Ma.
Apa Penyebab Batu Ginjal saat Hamil?
Penyebab umum batu ginjal saat hamil antara lain asupan air yang tidak memadai, obesitas, dan pola makan yang tidak sehat.
Selain itu faktor risiko spesifik kehamilan dapat meningkatkan peluang terjadinya batu ginjal, seperti:
- Kekurangan cairan: Tekanan kandung kemih dari janin yang sedang tumbuh menyebabkan sering buang air kecil selama kehamilan. Ini mungkin mendorong Mama untuk minum lebih sedikit cairan untuk menghindari terlalu sering buang air kecil. Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan akumulasi bahan limbah dalam urin, yang mengarah ke batu ginjal.
- pH urine tinggi: Selama kehamilan, pH urine meningkat dari 6,1 menjadi 6,3 dan lebih tinggi selama trimester kedua dan ketiga. pH urine yang lebih tinggi menghasilkan urine yang lebih basa dan kurang asam. Ini menjadi lingkungan yang menguntungkan untuk pembentukan batu kalsium fosfat.
- Peningkatan asupan kalsium: Ibu hamil menyerap banyak kalsium dari saluran pencernaan untuk mendukung pembentukan tulang dan kerangka janin. Ini, dikombinasikan dengan peningkatan kadar kalsium dalam urine selama kehamilan. Kondisi ini dikenal dengan sebutan hiperkalsiuria yang menyebabkan pembentukan batu kalsium.
- Urine mandek: Janin yang tumbuh dan kadar progesteron yang tinggi pada kehamilan mengganggu peristaltik ureter yang normal. Sehingga menyulitkan urine untuk melewatinya. Kondisi ini disebut hidronefrosis, yang umum terjadi pada kehamilan. Namun, urine stagnan yang berkepanjangan dapat menyebabkan batu ginjal.
Gejala Batu Ginjal saat Hamil
Gejala batu ginjal saat hamil sama dengan gejala yang dialami oleh orang yang tidak hamil, seperti:
- Nyeri punggung bawah, yang pada akhirnya dapat menyebar ke samping dan bagian bawah tubuh,
- Nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil,
- Darah dalam urine,
- Urine keruh dengan bau tidap sedap,
- Mual dan pusing,
- Suhu tinggi, jika batu terinfeksi.
Efek Batu Ginjal pada Kehamilan dan Janin
Batu ginjal dapat memengaruhi kehamilan dan janin, seperti persalinan prematur. Terutama bagi janin, berikut 3 risiko yang mungkin timbul:
- Meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir mati,
- Berat badan lahir rendah,
- Bayi berisiko mengalami gangguan ginjal saat dewasa.
Perawatan Batu Ginjal saat Hamil
Berikut beberapa penanganan batu ginjal, baik pada ibu hamil atau orang lain:
- Penatalaksanaan konservatif: Batu ginjal berukuran kurang dari satu sentimeter biasanya melewati urine. Manajemen konservatif melibatkan obat pereda nyeri tertentu yang aman untuk kehamilan dan hidrasi yang tepat untuk mempertahankan aliran urine yang teratur.
- Bedah: Ketika terjadi komplikasi, seperti muntah, sakit parah, infeksi, dan persalinan prematur, dokter dapat merekomendasikan pembedahan. Intervensi bedah juga mungkin diperlukan jika batu ginjal tumbuh lebih besar dari satu sentimeter.
Diagnosis yang terlambat dapat menyebabkan kelahiran prematur atau menghambat persalinan normal. Sehingga pada akhirnya ini dapat memengaruhi kesehatan bayi.
Tindakan Pencegahan Batu Ginjal Selama Kehamilan
Tindakan pencegahan tertentu yang dapat Mama lakukan untuk meminimalkan faktor risiko batu ginjal meliputi:
- Selalu terhidrasi,
- Mengurangi asupan garam, kandungan natrium yang tinggi dapat meningkatkan kadar kalsium urine,
- Pola makan sehat,
- Jangan lewatkan jadwal pemeriksaan kehamilan.
Batu ginjal saat hamil tidak berbeda dengan yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil. Namun, kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya.
Menyadari gejalanya dapat membantu melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi faktor risiko batu ginjal.
Nah itu penjelasan mengenai batu ginjal saat hamil, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Apakah Mama pernah mengalami kondisi ini saat hamil?
Baca juga:
- 5 Komplikasi Kehamilan Kembar yang Perlu Diwaspadai
- 9 Gejala Komplikasi Kehamilan yang Tidak Boleh Diabaikan
- Mulut Menjadi Kering saat Hamil, Waspada Komplikasi Kehamilan