Jangan Anggap Sepele, Waspada Sakit Kuning saat Hamil
Meski jarang terjadi, sakit kuning dapat menimbulkan kompikasi berbahaya bagi ibu hamil dan janin
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan hati tidak begitu umum terjadi selama kehamilan. Tetapi jika Mama mengalaminya maka dapat berisiko bagi kesehatan mama dan janin.
Sakit kuning adalah salah satu dari beberapa gejala gangguan hati. Ibu hamil dapat terkena penyakit kuning, yang terkadang dapat secara langsung atau tidak langsung terkait dengan kehamilan.
Sakit kuning saat hamil dapat disebabkan oleh beberapa kondisi khusus kehamilan. Apa gejala, risiko, dan penanganannya? Apakah sakit kuning saat hamil ini dapat dihindari? Yuk, simak ulasannya di Popmama.com berikut ini, Ma.
Gejala Sakit Kuning saat Hamil
Tanda dan gejala sakit kuning dapat bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya (infeksi atau penyakit hati). Beberapa gejala umum sakit kuning saat hamil adalah:
- Demam,
- panas dingin,
- sakit perut,
- kulit dan bagian putih di mata menguning,
- urine berwarna gelap,
- kotoran berwarna terang atau seperti tanah liat,
- penurunan berat badan,
- kulit gatal (pruritus).
Apa Penyebab Sakit Kuning saat Hamil?
Penyebab utama penyakit kuning adalah adanya kelebihan bilirubin (pigmen kuning-oranye) di dalam tubuh. Bilirubin adalah senyawa alami yang diproduksi di dalam tubuh dan diproses oleh hati. Adanya kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh menunjukkan ada yang salah dengan hati.
Menurut para ahli, sakit kuning pada kehamilan dapat terjadi pada salah satu dari tiga trimester. Ini mungkin akibat dari kondisi yang terkait dengan kehamilan atau tidak terkait dengannya.
Kondisi khusus kehamilan yang dapat menyebabkan penyakit kuning adalah:
- Preeklampsia
- Sindrom HELLP
- Hiperemesis gravidarum
- Kolestasis kehamilan intrahepatik
- Sindrom Dubin-Johnson
- Lemak hati akut pada kehamilan
Kondisi lain yang dapat menyebabkan sakit kuning, tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan adalah:
- Hepatitis virus akut
- Batu empedu di saluran empedu umum
- Toksisitas yang diinduksi obat
- Memburuknya penyakit hati kronis yang mendasari
Apa Kemungkinan Risiko dan Komplikasinya?
Bergantung pada penyebab sakit kuning pada kehamilan, komplikasi dapat bervariasi baik untuk ibu maupun bayinya. Berikut beberapa risiko dan komplikasinya:
- Persalinan prematur,
- abruptio placentae (pemisahan prematur dari plasenta dari rahim),
- insufisiensi plasenta (plasenta tidak dapat memberikan nutrisi dan oksigen yang diperlukan ke janin yang sedang berkembang),
- gagal ginjal atau hati,
- pecahnya hati, juga disebut perdarahan hati,
- kematian perinatal atau janin,
- perdarahan pascapartum,
- perdarahan varises, yaitu perdarahan dari pembuluh darah yang pecah (faktor risiko utama bagi penderita sirosis),
- ensefalopati hati (penurunan fungsi otak karena penyakit hati yang parah),
- hepatitis virus fulminan (gagal hati mendadak dan akut).
Pengobatan Sakit Kuning saat Hamil
Sakit kuning pada orang dewasa tidak memerlukan perawatan apa pun dan dapat sembuh dengan sendirinya. Dokter mungkin merekomendasikan teknik penatalaksanaan dan dalam beberapa kasus, pengobatan jika risiko sakit kuning cukup parah serta memengaruhi ibu atau janin.
Berikut beberapa tindakan yang diambil untuk mengatasi sakit kuning selama kehamilan:
- Istirahat di tempat tidur dan cairan infus,
- memberi ibu suplemen yang membantu memastikan janin yang sedang tumbuh mendapat nutrisi yang cukup,
- diet bergizi seimbang yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus dengan lebih baik,
- menstabilkan tekanan darah melalui rawat inap dan pengobatan,
- operasi laparoskopi mungkin diperlukan dalam kasus penyakit kuning yang disebabkan oleh saluran empedu yang tersumbat.
Bagaimana Mencegah Penyakit Kuning saat Hamil?
Tidak ada metode tunggal untuk mencegah penyakit kuning pada kehamilan. Di bawah ini adalah beberapa tindakan pencegahan yang umum:
- Jalani pola makan yang sehat dan pertahankan berat badan yang sehat untuk menjaga kesehatan sistem hati dan tubuh,
- berhenti minum alkohol,
- lakukan kunjungan rutin ke praktisi kesehatan selama kehamilan. Pemeriksaan rutin mungkin membantu mendeteksi masalah apa pun lebih awal,
- jaga kebersihan untuk mencegah infeksi hepatitis. Cuci tangan sebelum makan dan selalu makan makanan yang dimasak secara higienis. Hindari berbagi barang pribadi, seperti piring, selama hamil. Vaksinasi tersedia untuk beberapa jenis hepatitis. Bicaralah dengan dokter tentang imunisasi untuk hepatitis,
- jika Mama belum hamil dan memiliki penyakit hati kronis, berkonsultasilah dengan praktisi kesehatan sebelum merencanakan kehamilan.
Sakit kuning saat hamil jarang terjadi dan diagnosis dini dari kondisi tersebut dimungkinkan jika Mama mengunjungi dokter secara teratur.
Apabila Mama mengalami gejala yang tidak biasa selama kehamilan, periksakan ke dokter untuk menghindari komplikasi.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Bisa Dicoba, 5 Obat Alami Mengatasi Sakit Tenggorokan saat Hamil
- 6 Obat Alami untuk Mengatasi Sakit Maag saat Hamil
- Normalkah Sakit Pinggang Sebelah Kanan saat Hamil? Ketahui Penyebabnya