Keju yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi saat Hamil, Jangan Salah!
Salah memilih keju yang dapat dikonsumsi dapat berakibat fatal, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama mungkin mengidam sesuatu, misalnya keju. Tetapi seperti yang sudah Mama ketahui, ibu hamil harus ekstra hati-hati untuk mengonsumsi makanan tertentu. Apakah keju aman untuk dikonsumsi saat hamil?
Konsumsi keju tertentu dapat meningkatkan risiko infeksi listeriosis. Dan ibu hamil 10 kali lipat lebih berisiko untuk terinfeksi dibandingkan orang dewasa lainnya.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Listeria yang dapat ditemukan dalam susu mentah yang tidak dipasteurisasi dan makanan tertentu lainnya.
Karena itu, para ahli merekomendasikan agar ibu hamil menghindari keju atau produk susu lainnya yang dibuat menggunakan susu yang tidak dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses memanaskan makanan ke suhu tertentu untuk membunuh bakteri berbahaya.
Jadi apakah Mama sama sekali tidak bisa mengonsumsi keju saat hamil? Berita baiknya, ada beberapa jenis keju yang aman untuk dikonsumsi saat hamil dan ada yang tidak.
Untuk mengetahui keju yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat hamil, simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Risiko Mengonsumsi Keju yang Tidak Dipasteurisasi selama Kehamilan
Keju yang tidak dipasteurisasi mungkin mengandung E. coli atau Listeria, yang merupakan jenis bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan sakit karena keracunan makanan.
Sekali lagi, ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit bawaan makanan saat hamil. Meskipun sebagian besar infeksi ringan, ada komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
Skenario terburuk, Mama dapat mengembangkan infeksi darah atau bahkan meningitis, yang merupakan peradangan pada selaput yang mengelilingi otak. Tetapi ini jarang terjadi.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah Mama dapat menularkan penyakit itu kepada janin bahkan jika Mama sendiri tidak merasa sakit. Komplikasi bagi janin antara lain keguguran, kelahiran prematur, penyakit, atau bahkan kematian janin akibat infeksi.
Apakah Konsumsi Keju Menyebabkan Listeria?
Listeria adalah jenis bakteri yang ditemukan dalam keju lunak dan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Bagaimana mengetahui apakah keju mengandung listeria? Sayangnya tidak ada cara bagaimama Mama mengetahui apakah keju itu mengandung listeria atau tidak. Hal ini karena keju tidak akan berbau atau memiliki rasa yang berbeda jika terkontaminasi.
Selain susu yang tidak dipasteurisasi, listeria dapat ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci dengan baik, daging mentah, buah-buahan dan sayuran mentah, daging deli, dan hot dog. Listeria juga ditemukan di air dan tanah dengan banyak hewan yang membawa bakteri ini.
Keju yang Aman Dikonsumsi saat Hamil
Berita baiknya, ada beberapa jenis keju yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Jika Mama ingin mengonsumsinya, berikut daftarnya:
- Keju keras: keju jenis ini memiliki periode pematangan yang lama dan teksturnya keras. Biasanya dibuat dari susu pasteurisasi atau dimasak pada suhu yang sangat tinggi yang menghilangkan bahaya bakteri yang ada. Cheddar, parmesan, dan provolone adalah beberapa jenis keju keras yang bisa Mama pilih.
- Keju lembut olahan: keju ini memiliki tekstur yang lembut dan fleksibel tetapi juga bisa berair. Keju lunak yang terbuat dari susu pasteurisasi dapat dikonsumsi dengan aman oleh ibu hamil. Keju spread, keju cottage, krim keju, mozzarella, dan ricotta, termasuk dalam kategori ini.
- Keju olahan: terbuat dari keju alami yang dimodifikasi, ini mungkin mengandung stabilisator, pengemulsi, dan aditif lainnya. Karena keju ini dibuat dengan metode yang melibatkan pemanasan maka aman untuk ibu hamil. Tetapi Mama perlu berhati-hati karena kandungan natrium yang lebih tinggi daripada keju alami.
Keju yang Tidak Aman untuk Dikonsumsi Ibu Hamil
Perlu diperhatikan, ini beberapa jenis keju yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil:
- Keju yang tidak dipasteurisasi: pasteurisasi adalah proses yang membunuh listeria. Jadi, susu yang belum dipasteurisasi mungkin saja mengandung bakteri tersebut. Feta, queso fresco, dan chabichou termasuk di dalamnya. Keju berurat biru seperti roquefort, gorgonzola, dan dolcelatte juga sebaiknya dihindari.
- Keju lembut yang dimasak dengan cetakan: cetakan yang digunakan untuk membuat keju ini mungkin mengandung listeria, jadi sebaiknya Mama menghindarinya. Misalnya brie, blue brie, dan cambozola.
Hal yang sama berlaku dengan keju yang mungkin Mama temukan di kios pertanian atau farmer market.
Selain itu, baca juga komposisi atau label pada pembungkus keju untuk mendapatkan informasi soal pasteurisasi. Jika tidak yakin, sebaiknya dihindari ya, Ma.
Demikian paparan mengenai keju yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat hamil. Apakah Mama suka mengonsumsi keju saat hamil? Keju apa yang suka Mama konsumsi?
Baca juga:
- Kesukaan Banyak Orang, Apakah Pizza Aman untuk Dikonsumsi saat Hamil?
- Benarkah Konsumsi Wijen saat Hamil Dapat Menyebabkan Keguguran?
- Benarkah Konsumsi Ikan saat Hamil Menyebabkan Anak Mengalami Autisme?