Kelainan Otot Jantung saat Hamil, Apa Risikonya untuk Kesehatan?
Apa penyebab ibu hamil mengalami kelainan otot jantung?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika sedang hamil, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Perubahan ini ada yang dapat memicu gangguan kesehatan.
Salah satu kondisi yang dapat terjadi pada ibu hamil, yakni gangguan jantung. Gangguan kesehatan ini juga dikenal dengan istilah kardiomiopati peripartum atau postpartum. Perlu diketahui bahwa kondisi ini terjadi ketika otot jantung melemah, sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal untuk memompa darah.
Lantas, kira-kira apa yang menyebabkan ibu hamil mengalami kondisi ini? Popmama.com telah merangkum informasi mengenai kardiomiopati saat hamil untuk Mama secara lebih detail.
Apa Itu Kardiomiopati?
Kardiomiopati adalah penyakit yang berkaitan dengan otot jantung. Ini terjadi ketika otot jantung melemah, sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal memompa darah ke seluruh tubuh.
Umumnya jenis kardiomiopati pada ibu hamil terjadi di akhir kehamilan, Ma.
Bila tidak mampu memompa darah, darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri jantung menjadi berkurang. Ini menyebabkan jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen organ tubuh lainnya, yang dibawa melalui darah.
Selain itu, kardiomiopati juga dapat menyebabkan penumpukan darah atau cairan di jaringan tubuh lainnya, termasuk paru-paru. Bila ini terjadi, akan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Apa Penyebab Kardiomiopati pada Ibu Hamil?
Kardiomiopati tidak memiliki penyebab yang pasti. Menurut para ahli, kondisi ini disebabkan oleh kinerja otot jantung yang lebih berat saat hamil.
Kok bisa ya, Ma? Perlu diketahui bahwa selama hamil, otot jantung memompa darah hingga 50 persen lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Ini dilakukan tubuh untuk memasok oksigen dan nutrisi penting untuk janin di dalam kandungan.
Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebabnya, lho.
Faktor Pemicu Lain yang Perlu Diketahui
Ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko ibu hamil menderita kardiomiopati, antara lain:
- konsumsi alkohol,
- berusia di atas 30 tahun,
- penggunaan obat-obatan tertentu,
- kehamilan kembar,
- pernah hamil sebelumnya,
- berat badan berlebih,
- tekanan darah tinggi dan preeklamsia,
- diabetes,
- memiliki riwayat penyakit jantung,
- infeksi virus di jantung,
- malnutrisi,
- merokok.
Gejala Kardiomiopati saat Hamil
Bila tidak segera ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan risiko komplikasi, seperti detak jantung tidak teratur (aritmia), kelainan katup jantung, hingga gagal jantung.
Oleh karena itu, Mama harus mengenali beberapa gejala kardiomiopati berikut ini:
- jantung berdebar-debar (palpitasi) atau detak jantung cepat secara tidak normal,
- sesak napas, terutama saat istirahat atau berbaring telentang,
- dada terasa sakit,
- ibu hamil merasa sangat lelah,
- mudah lelah selama beraktivitas fisik,
- pembengkakan kaki dan pergelangan kaki,
- tekanan darah rendah atau tekanan darah menurun saat berdiri,
- batuk,
- sering buang air kecil pada malam hari,
- pembengkakan vena di leher.
Apakah Kardiomiopati Memengaruhi Janin dan Kehamilan?
Pengaruh kardiomiopati peripartum pada kehamilan dan janin tergantung kapan kondisi tersebut mulai terjadi dan seberapa parah gejala yang dirasakan.
Semakin cepat ditangani, maka akan mencegah kondisi bertambah parah. Pada ibu hamil, ada kemungkinan bayi akan dilahirkan melalui persalinan caesar.
Jika kondisi ini terlambat ditangani, selain dapat menimbulkan komplikasi pada Mama, maka juga berpengaruh pada asupan nutrisi dan oksigen untuk janin. Jadi bisa dibayangkan bila janin tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Tindakan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Bila Mama sudah pernah mengalami sebelumnya, cobalah diskusikan dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat selama hamil.
Jaga kesehatan jantung dengan menerapkan pola hidup sehat. Seperti konsumsi makanan sehat bernutrisi, hindari rokok dan alkohol serta rutin berolahraga. Untuk olahraga, jangan lupa untuk berdiskusi dengan dokter mengenai olahraga yang aman untuk ibu hamil.
Meski jarang terjadi, kardiomioapati dapat meningkatkan beberapa risiko bagi janin dan ibu hamil. Jadi kenali gejala-gejalanya agar Mama dapat melakukan tindakan dengan cepat bila mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan ya, Ma!
Baca juga:
- Masalah Kehamilan yang Menyebabkan Bayi Mengalami Kelainan Jantung
- 5 Buah Terbaik untuk Jantung demi Program Hamil yang Sehat
- Hati-Hati Ini Dia 6 Gejala Serangan Jantung Tersembunyi bagi Perempuan