Makanan yang Bisa Menyebabkan Air Ketuban Keruh, Ibu Hamil Perlu Tahu
Hati-hati, konsumsi makanan berikut berisiko menyebabkan air ketuban keruh
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama berada di dalam kandungan, janin dikelilingi oleh air ketuban. Selain sebagai sumber hidrasi dan nutrisi, air ketuban juga bisa menangkal infeksi.
Cairan ketuban bening kekuningan. Tapi bila cairan ketuban menjadi keruh, maka Mama perlu waspada.
Dalam beberapa kasus, air ketuban menjadi keruh karena infeksi. Infeksi juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu, Ma. Agar Mama bisa menghindari risikonya, Popmama.com sudah merangkum informasi tentang makanan yang bisa membuat air ketuban keruh pada ulasan berikut ini. Ada makanan apa saja, ya?
Fungsi Air Ketuban
Cairan ketuban adalah cairan bening kekuningan yang mengelilingi janin di kantung ketuban. Cairan ini memiliki sifat antibakteri yang dapat menangkal infeksi. Cairan ini juga berfungsi sebagai sumber hidrasi dan nutrisi saat janin tumbuh.
Cairan ini meningkat seiring usia kehamilan hingga sekitar 33 minggu, mencapai titik jenuh antara minggu ke-29 dan ke-37, dan dapat menurun mendekati persalinan.
Pada awal kehamilan, cairan ini terdiri dari garam dan zat yang mirip dengan darah ibu dan bayi. Antara minggu ke-22 dan ke-25, kadar cairan berubah karena produksi urine janin. Pada akhir kehamilan, kadar cairan dipengaruhi oleh urine dan sekresi paru-paru, proses menelan, dan penyerapan.
Cairan ketuban berfungsi sebagai bantalan bagi janin untuk mencegah cedera. Cairan ini juga melindungi tali pusat dan plasenta dari tekanan, sehingga aliran darah, oksigen, dan nutrisi tetap lancar.
Dengan sifat antibakterinya, cairan ketuban membantu melindungi janin dari infeksi dan memberinya nutrisi dengan memasok protein, elektrolit, dan vitamin dari ibu. Cairan ini memungkinkan janin bergerak dan berlatih bernapas serta menelan.
Tindakan ini diperlukan untuk perkembangan otot dan tulang, paru-paru, dan sistem pencernaan.
Penyebab Air Ketuban Keruh
Air ketuban sebagian besar bening, tetapi bisa juga berwarna kuning pucat seperti warna jerami. Air ketuban yang berwarna cokelat atau hijau atau keruh berarti janin telah mengeluarkan mekonium (kotoran pertamanya). Mekonium dalam cairan ketuban dapat menyebabkan komplikasi jika janin menghirupnya.
Warna air ketuban yang berubah menjadi kehijauan hingga kecokelatan dapat menandakan terjadinya kondisi yang tidak normal.
Beberapa hal berikut ini bisa menyebabkan air ketuban menjadi keruh, kehijauan, hingga kecokelatan:
- Air ketuban bercampur dengan mekonium
Normalnya air ketuban berwarna bening. Saat kondisi air ketuban berubah warna seperti kekuningan, kehijauan atau kecokelatan berarti air ketuban telah bercampur dengan mekonium.
Mekonium merupakan kotoran yang dikeluarkan bayi setelah sistem pencernaannya sempurna.
Faktor penyebab tercampurnya mekonium dan air ketuban bisa terjadi karena janin kekurangan oksigen, persalinan yang panjang, hingga adanya tekanan pada kepala atau plasenta bayi saat proses persalinan.
Air ketuban yang keruh juga bisa sangat membahayakan karena bayi bisa mengalami keracunan. Apalagi jika paru-paru bayi dimasuki cairan air ketuban yang sudah keruh.
- Infeksi air ketuban atau chorioamnionitis
Air ketuban berubah menjadi keruh bisa terjadi karena adanya infeksi. Chorioamnionitis adalah infeksi yang terjadi pada plasenta. Gejala dari infeksi ini ditandai dengan rasa nyeri di bagian rahim, demam, denyut nadi pada ibu hamil dan janin mengalami peningkatan, hingga perubahan warna serta bau dari air ketuban.
Akibat dari infeksi ini, air ketuban akan terlihat bercampur dengan nanah dan menimbulkan bau kurang sedap, Ma. Chorioamnionitis dapat memengaruhi janin. Beberapa komplikasinya meliputi infeksi parah dan masalah otak atau paru-paru.
- Kehamilan telah melewati hari perkiraan lahir
Pada umumnya, kelahiran bayi dialami setelah usia kehamilan ke-37 minggu sampai 42 minggu. Usia kehamilan yang terlalu lama dapat menyebabkan cairan ketuban menjadi keruh dan berkurang fungsinya.
Makanan yang Bisa Membuat Air Ketuban Menjadi Keruh
Seperti yang dijelaskan di atas, infeksi bakteri bisa menyebabkan cairan ketuban menjadi keruh, Ma. Infeksi pada air ketuban umumnya terjadi ketika bakteri Streptococcus di vagina atau E. coli di anus masuk ke rahim.
Infeksi bakteri menyebabkan chorioamnionitis. Infeksi dapat bermula di vagina, anus, atau rektum dan menyebar hingga ke rahim. Sebaliknya, infeksi dapat bermula di rahim jika kantung ketuban pecah atau robek. Bakteri dapat menginfeksi plasenta atau janin.
Infeksi juga dapat menyebar jika Mama menjalani terlalu banyak pemeriksaan vagina setelah ketuban pecah atau setelah prosedur seperti amniosentesis.
Bakteri yang paling umum menyebabkan chorioamnionitis adalah E.coli dan streptokokus grup B.
Selain lewat cara-cara yang disebutkan di atas, bakteri patogen juga bisa ditemukan pada makanan, terutama makanan mentah.
Berikut beberapa makanan yang menyebabkan air ketuban menjadi keruh:
- Sayur mentah. Konsumsi sayuran mentah berisiko terinfeksi bakteri Escherichia coli.
- Susu yang tidak dipasteurisasi. Melansir dari laman Mayo Clinic, bakteri E. coli pada ambing sapi atau pada peralatan pemerahan susu dapat masuk ke dalam susu mentah. Alhasil jika minum susu tidak dipasteurisasi maka seseorang berisiko terinfeksi E. Coli.
- Daging setengah matang. Daging yang tidak dimasak dengan sempurna dapat membawa berbagai macam patogen berbahaya, termasuk bakteri seperti E. coli, Salmonella, Campylobacter, dan Listeria.
- Makanan laut mentah. Ikan mentah, terutama kerang, berisiko tinggi mengandung bakteri atau parasit seperti norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria. Ikan mentah dapat terinfeksi selama penanganan, penyimpanan, dan pemrosesan, termasuk pengasapan atau pengeringan.
Risiko Infeksi Cairan Ketuban
Jika ibu hamil mengalami korioamnionitis serius atau tidak diobati, beberapa komplikasinya meliputi:
- Infeksi di daerah panggul dan perut.
- Endometritis.
- Gumpalan darah di panggul atau paru-paru.
- Sepsis (infeksi darah yang mengancam jiwa).
Bayi baru lahir juga dapat mengalami komplikasi akibat infeksi bakteri, termasuk:
- Sepsis (infeksi darah serius).
- Meningitis (radang otak dan sumsum tulang belakang).
- Pneumonia (infeksi paru-paru).
Dalam beberapa kasus, cairan ketuban keruh tidak menunjukkan gejala, kecuali bila disebabkan oleh infeksi. Jadi, bila Mama mengalami demam, nyeri panggul atau di perut, dan ada bau tidak sedap yang keluar dari keputihan atau cairan dari vagina, Mama sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter, ya.
Itu penjelasan tentang makanan yang bisa membuat air ketuban keruh. Semoga informasi di atas bisa membantu, Ma.
Baca juga:
- Demi Janin Sehat, Kenali Penyebab dan Ciri-Ciri Air Ketuban Sedikit
- Hati-Hati! Kenali Penyebab Air Ketuban Keruh saat Hamil Tua
- 5 Masalah Cairan Ketuban yang Sering Terjadi pada Ibu Hamil