10 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Bisa Membahayakan Janin
Hindari makanan ini karena berisiko bagi perkembangan janin, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, makanan bernutrisi penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin. Untuk kehamilan yang sehat, makanan yang dikonsumsi harus mencakup protein, karbohidrat, dan lemak yang seimbang.
Namun, beberapa makanan dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin. Agar kehamilan berjalan dengan lancar dan janin bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, Mama harus menghindari makanan-makanan tertentu.
Berikut Popmama.com sudah merangkum daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Apa saja?
1. Telur mentah
Telur mentah berisiko mengandung bakteri salmonella.
Jika mengonsumsi telur mentah yang mengandung salmonella, maka Mama dapat mengalami mual, muntah, diare, kram perut hingga demam.
Bahkan dalam beberapa kasus, mengonsumsi telur mentah atau setengah matang saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
2. Ikan yang mengandung merkuri tinggi
Ikan sering direkomendasikan untuk ibu hamil lantaran mengandung protein serta asam lemak omega 3 esensial. Meski demikian, penting untuk Mama agar selektif memilih ikan dengan kadar merkuri yang rendah.
Perlu diketahui, merkuri merupakan zat yang sangat beracun. Merkuri dengan kadar tinggi kerap kali ditemukan pada ikan-ikan yang hidup di air yang tercemar.
Ikan yang mengandung merkuri tinggi antara lain hiu, ikan todak, king mackarel, dan tuna.
3. Daging olahan
Daging olahan biasanya identik dengan daging kaleng. Daging yang disajikan dingin, dan pada kemasannya terdapat tulisan siap saji tanpa dimasak kembali. Hati-hati Mama, makanan ini perlu dihindari.
Memang, daging biasanya mengandung zat besi dan protein yang baik untuk pertumbuhan janin. Namun, khusus untuk daging jenis ini, daging olahan merupakan salah satu sumber listeria atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria monocytogenes.
Dampaknya, Mama bisa mengalami infeksi serius dan berujung pada keguguran janin.
4. Buah dan sayur yang tidak dicuci dengan bersih
Makanan yang harus dihindari saat hamil muda adalah buah dan sayur yang tidak dicuci bersih.
Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi oleh beberapa bakteri dan parasit, misalnya toxoplasma, E. coli, salmonella, dan listeria.
Salah satu parasit berbahaya yang mungkin menempel pada buah dan sayuran disebut toxoplasma.
Sebagian besar bayi yang terinfeksi bakteri toxoplasma saat masih dalam kandungan tidak menunjukkan gejala saat lahir. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala akan muncul seperti kebutaan atau cacat intelektual.
5. Pepaya mentah
Makanan yang harus dihindari saat hamil muda adalah pepaya muda. Kandungan lateks dalam pepaya muda diketahui dapat memicu kontraksi rahim.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi pepaya yang sudah matang. Hal ini karena pepaya yang sudah matang mengandung berbagai vitamin yang penting untuk ibu hamil.
6. Ikan mentah
Ikan mentah berisiko mengandung bakteri listeria. Jika Mama mengonsumsi ikan mentah yang mengandung bakteri tersebut, risiko melahirkan bayi prematur, bayi meninggal dalam kandungan hingga keguguran bisa saja terjadi.
Mama bahkan tak hanya disarankan menghindari konsumsi ikan mentah saja, tetapi lebih bijak dalam memilih ikan yang akan dikonsumsi.
7. Daging mentah
Tak hanya telur dan ikan, Mama juga harus memastikan bahwa daging yang Mama konsumsi telah dimasak hingga matang.
Alasan perlu untuk menghindari konsumsi daging setengah matang adalah untuk menghindari risiko adanya bakteri salmonella pada daging tersebut.
Jadi, masak daging hingga benar-benar matang atau sampai tidak ada lagi bagian daging yang berwarna merah muda.
8. Makanan yang terlalu asin atau terlalu manis
Mama harus menghindari makanan yang terlalu manis atau terlalu asin ketika kehamilan sudah berusia dua bulan.
Sama seperti makanan atau minuman dalam kemasan, biasanya dalam produk-produk cepat saji, kandungan gula atau garamnya sangat tinggi. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat menyebabkan makrosomia atau perkembangan janin yang terlalu besar.
Selain itu, kandungan garam yang terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan ginjal pada janin sehingga dapat berujung pada kematian.
9. Keju yang memiliki risiko kontaminasi listeria
Listeria adalah sekelompok bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi fatal pada ibu hamil dan janin. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Listeria yang dapat ditemukan dalam susu mentah yang tidak dipasteurisasi dan makanan tertentu lainnya.
Karena itu, para ahli merekomendasikan agar ibu hamil menghindari keju atau produk susu lainnya yang dibuat menggunakan susu yang tidak dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses memanaskan makanan ke suhu tertentu untuk membunuh bakteri berbahaya.
10. Kecambah mentah
Berikutnya, makanan yang harus dihindari saat hamil adalah kecambah mentah. Dilansir Healthline, kecambah mentah bisa jadi telah terkontaminasi salmonella.
Apalagi, kecambah tumbuh di tempat lembap untuk tumbuh dan bertunas. Tempat tersebut juga tempat ideal untuk bakteri salmonella.
Ada baiknya, masak kecambah sampai benar-benar matang. Jangan makan kecambah mentah yang biasanya ada di masakan seperti urap atau pecel.
Saat hamil, Mama perlu mengonsumsi makanan bernutrisi. Di sisi lain, ada beberapa macam makanan yang harus dihindari karena dapat berisiko bagi perkembangan janin.
Jadi Mama sudah mengetahui 10 makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Semoga kehamilannya selalu sehat, ya, Ma!
Baca juga:
- Daftar Pantangan Makanan untuk Ibu Hamil Darah Tinggi
- 10 Makanan Tinggi Kalsium untuk Ibu Hamil
- 13 Makanan yang Mengandung Vitamin B6 untuk Ibu Hamil