Normalkah jika Janin Tidak Bergerak tapi Perut Kencang?
Apakah ini membahayakan janin dan ibu hamil?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai calon orangtua, Mama tentu selalu menjaga kehamilan dengan baik. Namun tidak jarang beberapa hal membuat Mama panik atau khawatir. Misalnya jika perut tiba-tiba menjadi kencang dan janin tidak bergerak. Mama mungkin bertanya-tanya apakah itu tanda keguguran atau kontraksi.
Perut yang terasa kencang dan kaku adalah hal normal selama kehamilan, Ma. Kondisi ini bisa disebabkan oleh janin yang semakin bertambah besar, konstipasi, atau kontraksi palsu. Tapi ini juga bisa menjadi tanda gangguan kehamilan. Jadi perhatikan gejala yang menyertainya, ya, Ma.
Untuk membantu Mama, Popmama.com akan membahas soal janin tidak bergerak tapi perut kencang. Apakah kondisi ini normal? Yuk, simak jawabannya pada ulasan berikut, Ma!
Janin Tidak Bergerak namun Perut Kencang, apakah ini normal?
Perut kencang bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti yang disebutkan di bawah, Ma.
Merasakan janin menendang, cegukan, dan bergerak menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ibu hamil. Selain itu, pergerakan janin menjadi salah satu tanda bahwa ia berkembang dengan baik selama di dalam kandungan.
Tapi gerakan janin selama kehamilan juga bisa membuat calon ibu bingung dan bertanya-tanya. Apakah gerakan janin normal, terlalu banyak, atau malah kurang?
Janin tidak selalu bergerak, Ma. Ada kalanya gerakan janin berkurang yakni pada kondisi berikut ini:
- Mama selesai berhubungan seks. Gerakan saat berhubungan seks dan kontraksi rahim berirama yang mengikuti orgasme sering meninabobokan janin ke alam mimpi. Ini normal dan sama sekali bukan pertanda bahwa seks selama kehamilan tidak aman.
- Pada trimester kedua. Di tahap ini, janin masih sangat kecil sehingga Mama mungkin tidak merasakan gerakannya secara teratur. Mama juga mungkin melewatkan beberapa gerakan karena posisi janin atau Mama tidur selama periode aktif janin.
- Pada trimester ketiga. Pada tahap ini, janin memiliki siklus tidur dan bangun yang cukup teratur. Jadi, ketika Mama tidak merasakan gerakannya dalam jangka waktu tertentu, si Kecil mungkin sedang tidur. Tapi, pada bulan ke-9, penting untuk mencatat perubahan aktivitas. Hitung gerakan janin beberapa kali sehari selama trimester ketiga. Laporkan jika ada penurunan gerakan mendadak pada dokter.
Bila gerakan janin berkurang dan perut kaku atau keras, Mama perlu juga memperhatikan gejala-gejala lain, misalnya apakah ada flek. Amati juga kebiasaan janin sehingga Mama bisa mengetahui jika ada penurunan gerakan yang mendadak, Ma.
Perut kaku di trimester pertama juga harus diwaspadai karena ini merupakan salah satu sinyal keguguran di usia kehamilan sebelum 20 minggu. Apabila Mama merasakan perut kaku, kencang, disertai kram dan perdarahan, segeralah ke rumah sakit.
Namun jika tidak ada gejala yang membuat khawatir, perut kencang dan janin tidak bergerak itu normal, Ma. Mama bisa memancing janin untuk bergerak, misalnya dengan mengelus perut, makan makanan manis, atau minum. Bila tidak ada perubahan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya.
Penyebab Perut Kencang saat Hamil
Di trimester pertama, perut yang kaku mungkin dirasakan Mama sebagai akibat dari rahim yang meregang dengan cepat untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Hal ini menyebabkan perut terasa sakit yang tajam dan menusuk di sepanjang sisi perut, bahkan juga kram. Konstipasi atau gas juga bisa menjadi penyebab perut kaku atau kencang di trimester pertama, Ma.
Di trimester kedua dan ketiga, perut terasa kencang dan kaku biasanya berkaitan dengan kontraksi palsu atau braxton hicks.
Tips Mengatasi Ketidaknyamanan Akibat Perut Kencang atau Kaku saat Hamil
Jika perut mengencang dan nyeri ringan dan tidak teratur, Mama dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini:
- Ubah posisi karena beberapa posisi dapat memicu kontraksi palsu. Gerakkan tubuh atau berbaring untuk melihat apakah sensasi kencangnya hilang.
- Dehidrasi terkadang bisa memicu kontraksi palsu. Karena itu, minumlah air dan istirahatlah sejenak.
- Mandi air hangat (duduk di bak mandi air panas tidak dianjurkan) karena membantu mengendurkan otot yang pegal dan lelah.
- Jika kandung kemih penuh, kosongkan untuk mengurangi tekanan pada perut.
- Minumlah secangkir teh hangat atau susu karena menghidrasi dan membuat rileks. Jangan bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau posisi lainnya. Selalu mengambil giliran lateral sebelum bangun dari posisi berbaring.
Jika Mama masih merasa tidak nyaman setelah mencoba tips di atas, diskusikan dengan dokter. Mama juga harus mewaspadai tanda-tanda persalinan prematur.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika sesak dan perut kencang semakin kuat dan lebih lama atau Mama memiliki kehamilan berisiko tinggi, Mama harus memeriksakan diri ke dokter. Juga, situasi berikut akan memerlukan bantuan medis:
- Perut kencang lebih dari empat kali dalam 1 jam.
- Mengalami kesulitan bernapas bersama dengan pengetatan perut.
- Mengalami nyeri hebat, pendarahan per vagina, keluarnya cairan seperti air atau kecoklatan disertai pengencangan.
- Persepsi gerakan janin lebih sedikit dari biasanya.
Jika tidak memiliki masalah serius dengan pengetatan tetapi hanya sedikit ketidaknyamanan, Mama dapat mencoba beberapa teknik relaksasi untuk mendapatkan bantuan.
Itu penjelasan tentang janin tidak bergerak tapi perut kencang, Ma. Apakah Mama pernah mengalami kondisi ini juga?
Baca juga:
- Tiap Trimester Berbeda, Ini Penyebab Perut Kencang dan Kaku saat Hamil
- Ketahui Dini, Jangan Panik jika Perut Kencang Saat Hamil Muda
- Ini Penyebab Perut Kencang saat Hamil pada Setiap Trimester Kehamilan!