Penyakit Menular Seksual selama Kehamilan: Gejala dan Pencegahannya
Ibu hamil juga berisiko terkena penyakit menular seksual, kenal gejala dan pencegahannya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit menular seksual atau PMS dapat memengaruhi perempuan pada usia atau tahap apa pun, bahkan selama kehamilan.
Sebagian besar penyakit menular seksual tidak bergejala dan kondisi ibu hamil yang rentan, penting untuk melakukan pemeriksaan saat hamil.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tes PMS yang harus dilakukan, bagaimana pengaruhnya pada kehamilan serta pencegahan, simak terus ulasan Popmama.com berikut ini.
Apakah Ibu Hamil Bisa Terkena Penyakit Menular Seksual?
Ya, ibu hamil juga bisa terkena PMS selama kehamilan, sama seperti ketika tidak hamil. Berikut beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko tertular:
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual,
- Pasangannya pernah berhubungan seks dengan orang lain,
- Mereka yang telah berbagi jarum suntik,
- Pernah tertular penyakit menular seksual sebelumnya.
Namun penyakit ini dapat didiagnosis dengan cepat dan diobati. Jika pemeriksaan ini dilakukan saat kunjungan prenatal pertama, maka kemungkinannya kecil bagi janin atau bayi terinfeksi.
Tes Penyakit Menular Seksual yang Dilakukan selama Kehamilan
Jika Mama memiliki kondisi seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Mama melakukan pemeriksaan berikut:
- Klamidia,
- Gonore,
- Infeksi HIV,
- Hepatitis B,
- Hepatitis C,
- Sipilis.
Penyakit lain yang dapat ditularkan melalui kontak seksual juga dapat berdampak pada kesehatan Anda atau bayi Anda, antara lain:
- Herpes kelamin,
- Infeksi HPV,
- Trikomoniasis.
Dokter biasanya melakukan pap smear untuk memeriksa perubahan serviks yang abnormal. Pemeriksaan panggul awal juga dapat mencakup skrining untuk beberapa jenis penyakit menular seksual. Infeksi tertentu memerlukan pengambilan darah untuk diagnosis pasti selain pemeriksaan vagina.
Bagaimana Penyakit Menular Seksual Memengaruhi Kehamilan?
Karena setiap infeksi berbeda, efeknya pada kehamilan juga bervariasi. Sebagian infeksi dapat menyebabkan gatal atau keputihan pada vagina, nyeri saat berhubungan seks, rasa tidak nyaman saat buang air kecil, luka atau lecet pada area genital, pembengkakan kelenjar, demam dan nyeri tubuh.
Pengujian dan pengobatan dini pada penyakit menular seksual dapat mengurangi risiko bagi ibu hamil dan janin.
Tetapi beberapa penyakit menular seksual dapat ditularkan ke janin selama kehamilan dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak ditangani.
Berikut ini bagaimana setiap penyakit dapat memengaruhi kehamilan:
- Klamidia meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, ketuban pecah sebelum persalinan serta infeksi mata dan paru-paru pada bayi baru lahir.
- Herpes genital dapat menyebabkan keguguran atau persalinan prematur.
- HPV dapat menyumbat jalan lahir sehingga dibutuhkan operasi caesar. Meski jarang, ini dapat menyebabkan pertumbuhan non-kanker pada laring bayi.
- Gonore dapat menyebabkan keguguran, ketuban pecah dini sebelum persalinan dan kelahiran prematur, serta infeksi mata, sendi dan darah yang baru lahir.
- Hepatitis B juga dapat menginfeksi bayi sehingga menyebabkan penyakit hati atau bahkan kanker hati.
- Hepatitis C meningkatkan risiko berat badan lahir rendah dan diklasifikasikan sebagai kecil untuk usia kehamilan.
- infeksi HIV menyebabkan AIDS dan dapat ditularkan selama kehamilan, persalinan, kelahiran dan menyusui.
- Sipilis dapat melewati plasenta hingga menyebabkan cacat lahir, kelahiran prematur, dan bahkan lahir mati.
- Trikomoniasis meningkatkan risiko ketuban pecah dini, persalinan prematur dan kelahiran prematur.
Pengobatan Penyakit Menular Seksual selama Kehamilan
Untuk beberapa penyakit, seperti klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis, antibiotik diberikan dan aman dikonsumsi selama kehamilan.
Penyakit menular seksual lain, seperti herpes genital, hepatitis B dan HIV, pada dasarnya adalah kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan. Tetapi ada obat antivirus dan cara untuk mencegah penularan kondisi ini ke janin.
Bagaimana Melindungi Diri dari Penyakit Menular Seksual saat Hamil?
Berikut beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit menular seksual:
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks jika Mama tidak berada dalam hubungan monogami.
- Kenali pasangan sebelum terlibat dalam aktivitas seksual apa pun, pelajari riwayat seksual calon pasangannya.
- Kenali gejalanya. Jangan abaikan gatal, nyeri, atau tanda-tanda gangguan lainnya yang tidak beres. Semakin cepat Mama diuji dan didiagnosis, semakin cepat perawatan dapat dimulai.
- Jujurlah dengan dokter tentang kehidupan seks. Janji prenatal awal bukanlah waktu untuk menyembunyikan perilaku seksual masa lalu. Jangan malu untuk berbagi riwayat Mama karena ini sangat penting untuk kesehatan janin dan Mama.
- Diskusikan pilihan melahirkan. Dalam beberapa kasus, seperti herpes genital, Mama mungkin memerlukan operasi caesar terjadwal untuk mencegah penularan penyakit ke bayi selama kelahiran.
- Konsumsi obat yang diberikan dokter dengan rutin. Obat yang diberikan aman untuk kehamilan dan janin.
Memiliki penyakit menular seksual saat hamil dapat membuat stres. Tetapi dengan penanganan cepat, ini dapat melindungi Mama dan janin.
Itu penjelasan soal penularan penyakit menular seksual selama kehamilan, pengaruh pada kehamilan, dan pencegahannya. Semoga selalu sehat, Ma!
Baca juga:
- Jika Tidak Diobati, Penyakit Menular Seksual Bikin Sulit Hamil Lho!
- Waspada! Ini 5 Penyakit Menular Seksual yang Bisa Mengganggu Kesuburan
- 7 Penyakit Infeksi Menular Seksual: Cara Penularan dan Pengobatannya