Tambal Gigi saat Hamil, Aman atau Tidak?
Merkuri yang terdapat pada bahan tambalan gigi dapat membahayakan ibu hamil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil adalah waktu yang menyenangkan dan sibuk. Biasanya banyak hal yang harus Mama lakukan, termasuk menjaga kesehatan gigi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, kondisi kesehatan mulut Mama memainkan peran kuat dalam menentukan kesehatan mulut si Kecil. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa masalah mulut juga dapat menyebabkan efek buruk pada janin.
“Kehamilan membawa situasi yang unik,” kata Timothy Pruett, DMD, pencipta Flossolution.
Saat tubuh berkembang, sel-sel semakin menahan cairan, termasuk jaringan gusi. Ditambah dengan peningkatan kadar hormon, ini dapat menyebabkan respons inflamasi yang meningkat terhadap keberadaan plak, yang mengakibatkan gusi bengkak dan meradang pada ibu hamil. Gusi bengkak itu membuat Mama lebih rentan terhadap penyakit periodontal.
Salah satu perawatan gigi yang paling sering dilakukan adalah tambal gigi. Jika Mama memiliki gigi bolong saat hamil dan mulai mengganggu, apakah boleh menambal gigi?
Sebelumnya, simak dulu penjelasan tambal gigi saat hamil pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Potensi Masalah Gigi selama Kehamilan
Sakit gigi dapat dialami oleh siapa saja, termasuk Mama saat hamil. Sakit gigi saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
Mual: Rongga mulut terkena asam lambung lebih sering dari biasanya karena mual dan muntah. Asam lambung dapat mengikis email gigi, mengakibatkan gigi sensitif dan rusak.
Kerusakan gigi: Menurut CDC, sekitar satu dari empat perempuan usia subur memiliki gigi berlubang yang tidak diobati. Selain itu, peningkatan keasaman di rongga mulut, mengidam makanan manis, ngemil tengah malam, dan berkurangnya perhatian terhadap kesehatan mulut membuat ibu hamil lebih rentan terhadap kerusakan gigi.
Masalah gusi: Perubahan hormonal kehamilan dapat menempatkan Mama pada risiko yang lebih tinggi untuk penyakit gusi.
Tumor kehamilan: Pertumbuhan berlebih jaringan gusi, yang disebut tumor kehamilan, dialami oleh sebagian ibu hamil di trimester kedua. Pertumbuhan ini tidak bersifat kanker dan mungkin terjadi karena plak yang berlebihan. Tumor ini menyerupai raspberry dan berada di antara dua gigi. Tumor ini biasa hilang setelah melahirkan.
Gigi goyang: Peningkatan kadar estrogen dan progesteron memengaruhi periodonsium. Hormon-hormon ini mengendurkan ligamen dan tulang yang menopang gigi.
Penting untuk menemui dokter gigi untuk mengatasi masalah gigi apa pun selama kehamilan. Menurut Chris Kammer, DDS, seorang dokter gigi dari Lifetime Family Dentistry, penumpukan plak yang tidak diobati dan peradangan gusi dapat menyebabkan infeksi gigi. Ini dapat menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bukti yang menghubungkan penyakit gusi dengan komplikasi kehamilan. Termasuk diabetes gestasional, preeklamsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Apakah Aman Menambal Gigi saat Hamil?
Perawatan gigi dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan. Namun, waktu terbaik untuk melakukan perawatan gigi elektif selama kehamilan adalah pada trimester kedua, minggu ke 14 hingga 20.
Ingatlah bahwa jika Mama memiliki infeksi atau pembengkakan gigi, Mama mungkin memerlukan perawatan segera. Konsekuensi dari tidak mengobati infeksi selama kehamilan lebih besar daripada kemungkinan risiko obat yang digunakan selama perawatan gigi.
Salah satu jenis perawatan gigi yang biasa dilakukan adalah menambal gigi. Namun apakah ini aman untuk ibu hamil? Jawabannya adalah ya.
Ketika gigi berlubang, kemungkinan seseorang mengalami infeksi jadi terbuka lebar. Ketika bagian gigi ada yang berlubang, maka tindakan yang harus segera dilakukan adalah menambalnya. Ini berlaku juga untuk ibu hamil.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat merekomendasikan bahwa tambalan non-merkuri digunakan, jika memungkinkan, pada ibu hamil atau berencana untuk hamil. Hal ini karena kekhawatiran tentang efek kesehatan yang berbahaya terkait dengan paparan merkuri.
Mengganti tambalan yang sudah ada yang mengandung merkuri dan dalam kondisi baik tidak dianjurkan, kecuali jika diperlukan secara medis. Proses penghilangan dapat menyebabkan peningkatan sementara paparan uap merkuri.
Jika Mama harus melakukan perawatan ini, diskusikan dengan dokter mengenai jenis tambalan yang paling aman untuk bumil dan janin.
Kapan Tambal Gigi saat Hamil Boleh Dilakukan?
Menurut American Pregnancy Association, ibu hamil yang ingin melakukan tambal gigi idealnya baru dapat dilakukan saat usia kandungan memasuki trimester kedua. Hal ini dikarenakan pada trimester pertama janin masih rentan mengalami gangguan.
Di trimester ketiga dengan perut yang makin membesar dapat membuat Mama merasa tidak nyaman untuk berbaring di kursi dokter gigi.
Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut selama Kehamilan
Mulut yang sehat mendukung kehamilan yang sehat. Jadi jangan lewatkan jadwal pemeriksaan dan perawatan gigi rutin.
Di luar itu, Mama dapat menjaga kebersihan dan kesehatan mulut saat hamil dengan cara berikut ini:
- Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang aman untuk ibu hamil,
- Gunakan dental floss dua kali sehari,
- Batasi konsumsi makanan dan minuman manis.
- Hindari menyikat gigi segera setelah muntah, ini membuat gigi terkena asam lambung. Sebagai gantinya, bilas mulut dengan secangkir air dan satu sendok teh soda kue untuk menetralkan asam.
Untuk menghindari komplikasi dan masalah kesehatan lain yang dapat memengaruhi ibu hamil dan janin, pastikan Mama selalu menjaga kebersihan gigi.
Nah, itu informasi tentang tambal gigi saat hamil. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, ya, Ma.
Baca juga:
- Sakit Gigi saat Hamil: Penyebab, Perawatan, dan Cara Mencegahnya
- Hindari Sakit Gigi, Ini Tips Perawatan Gigi saat Hamil
- Pilihan Obat Sakit Gigi yang Aman untuk Ibu Hamil