Hindari Komplikasi, Ini 5 Tips Atasi Diabetes Gestasional saat Hamil
Sekitar 9 persen ibu hamil mengalami diabetes gestasional, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut sebuah studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, sebanyak sembilan persen perempuan mengalami diabetes gestasional selama kehamilannya.
Jika Mama termasuk salah satunya, jangan terlalu panik, kunci untuk menjaga kondisi adalah menjaga gula darah tetap terkendali. Dengan menjaga kadar gula darah dalam tubuh, Mama dapat menghindari gejala hiperglikemia (gula darah tinggi), termasuk sakit kepala, kelelahan, kehilangan konsentrasi, dan penglihatan kabur.
Sebagian besar ibu hamil penderita diabetes gestasional melahirkan bayi yang sehat sempurna. Namun, Mama perlu mengubah gaya hidup untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan menghindari risiko pada janin.
Ada lima cara mengatasi diabetes gestasional saat hamil yang bisa Mama lakukan. Yuk, simak ulasannya di Popmama.com berikut ini, Ma.
1. Konsumsi makanan bernutrisi dan sehat
Karena konsumsi makanan bernutrisi adalah kunci untuk mengendalikan diabetes, konsultasikan dengan dokter mengenai makanan apa yang baik dan harus dihindari oleh penderita diabetes gestasional.
Ini termasuk mengonsumsi sejumlah karbohidrat untuk memberi energi dan glukosa yang dibutuhkan, namun tidak terlalu banyak sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Mama mungkin harus menghitung jumlah asupan karbohidrat setiap hari dan merencanakan menu. Pastikan Mama mendapatkan pati, buah, sayuran, protein, susu, dan lemak dalam jumlah yang tepat.
2. Berolahraga secara rutin dan tidak terlalu berat
Berolahraga secara moderat tidak sama dengan melakukan pekerjaan rumah tangga atau peregangan. Mama dapat melakukan beberapa pilihan berikut seperti berjalan, berenang, atau melakukan kelas aerobik prenatal. Olahraga ini dapat membantu tubuh mengatur produksi insulin dengan lebih baik.
Hindari berolahraga secara berlebihan karena hal ini dapat berdampak sebaliknya. Bagaimana mengetahui apakah Mama sudah melakukan olahraga moderat atau bahkan terlalu berat? jika Mama dapat berbicara dengan mudah saat melakukan suatu aktivitas, alih-alih terengah-engah, maka intensitas olahraga yang Mama lakukan sudah tepat. Sebaliknya, jika Mama terengah-engah dan sulit berbicara, Mama perlu mengurangi tenaga yang dikeluarkan.
Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang cocok untuk Mama.
3. Mengontrol kenaikan berat badan yang sehat
Apakah Mama memiliki berat badan normal atau berlebih? Apa pun itu, Mama perlu mengontrol kenaikan berat badan selama kehamilan.
Bergantung pada berat badan pada saat pembuahan serta tinggi badan, dokter akan memberi tahu mengenai tahap-tahap kenaikan berat badan selama kehamilan.
Penurunan berat badan selama kehamilan tidak hanya buruk tetapi juga itu membahayakan. Jadi, jika Mama mengalami kenaikan berat badan lebih dari normal, hindari diet. Fokuslah untuk mengelola penambahan berat badan dalam batas yang disarankan dengan nutrisi dan olahraga yang sesuai.
4. Rutin memeriksa kadar gula darah harian
Untuk mengendalikan kadar gula darah, Mama perlu melakukan pemeriksaan dengan rutin. Bergantung pada apa yang disarankan oleh dokter, Mama dapat melakukannya dengan jadwal berikut:
- Menguji glukosa puasa di pagi hari sebelum sarapan
- Menguji satu hingga dua jam setelah sarapan
- Menguji satu hingga dua jam setelah makan siang
- Menguji satu hingga dua jam setelah makan malam
- Menguji tepat sebelum tidur
Berdasarkan hasil, Mama dapat mengetahui apakah glukosa puasa sesuai target (tidak lebih tinggi dari 95 mg/dl) dan jika kadar gula darah sesuai target satu jam setelah makan (tidak lebih tinggi dari 140 mg/dl) dan dua jam setelah makan (tidak lebih tinggi dari 145 mg/dl).
Selain itu, jika Mama mencatat kadar gula darah dalam jurnal, termasuk informasi tentang diet dan olahraga, Mama akan mendapatkan gambaran bagaimana makanan atau aktivitas tertentu memengaruhi gula darah. Sehingga Mama dapat membuat penyesuaian untuk menjaga gula darah dalam batas normal.
5. Menggunakan insulin jika dibutuhkan
Bahkan jika Mama melakukan semua yang disarankan dokter, Mama mungkin perlu menggunakan insulin selama kehamilan untuk menjaga gula darah tetap terkendali. Tujuannya adalah menghindari fluktuasi kenaikan gula darah.
Jika insulin diresepkan, dokter akan menunjukkan kepada Mama bagaimana, kapan, dan berapa banyak yang diperlukan jika gula darah tinggi. Penting juga untuk mewaspadai tanda-tanda hipoglikemia dan bahaya gula darah rendah selama kehamilan. Meskipun jarang terjadi, penggunaan insulin dapat meningkatkan risiko secara signifikan.
Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk menjaga gula darah tetap terkendali tidak peduli berapa banyak insulin yang dibutuhkan. Kebanyakan ibu hamil yang menggunakan insulin akan membutuhkan dua suntikan per hari.
Itulah lima cara mengatasi diabetes gestasional saat hamil. Pastikan Mama selalu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk menghindari risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Seperti yang disebutkan di atas, ibu hamil dengan diabetes gestasional tetap dapat melahirkan bayi yang sehat, Ma. Jadi jangan terlalu khawatir dan stres. Ikuti 5 tips di atas untuk kehamilan yang sehat.
Baca juga:
- 5 Makanan Ini Harus Dihindari Ibu Hamil dengan Diabetes
- Cegah Diabetes! Ini 7 Daftar Makanan Rendah Gula untuk Ibu Hamil
- Penting! Begini Aturan Makan Sehat bagi Penderita Diabetes Gestasional