Jangan Disepelekan, Ini Bahayanya Diare saat Hamil
Bukan sekadar sakit perut biasa, jika tidak ditangani segera bisa fatal akibatnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah pencernaan adalah masalah yang sangat umum dialami saat hamil. Selain sembelit, sakit perut atau buang air besar adalah masalah lain yang mungkin harus Mama hadapi saat hamil. Jika diare terjadi lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari, kondisi ini bisa sangat membahayakan apabila tidak segera melakukan perawatan yang tepat.
Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi diare saat hamil yang penting untuk diketahui dan segera ditangani, dilansir dari Momjunction:
Apakah Wajar Mengalami Diare saat Hamil?
Diare seringkali terjadi saat hamil karena tubuh ibu hamil mengalami penurunan kekebalan. Tetapi, tidak semua ibu hamil mengalami masalah ini kok, Ma.
Diare yang terjadi di trimester ketiga bukan berarti bayi mama siap dilahirkan, melainkan adanya masalah pada sistem pencernaan pada umumnya.
Perubahan Hormon selama Kehamilan Menyebabkan Diare
Fluktuasi tingkat hormonal memengaruhi mekanisme pencernaan ibu hamil. Inilah yang menyebabkan kinerja sistem pencernaan melambat sehingga menyebabkan sembelit. Di sisi lain, sebagian ibu hamil mengalami sistem pencernaan yang sangat aktif sehingga menyebabkan diare. Lonjakan kadar hormon sebelum melahirkan di trimester akhir juga dapat mengganggu sistem pencernaan tubuh.
Konsumsi Makanan dan Vitamin Prenatal Tertentu Bisa Memicu Diare
Perubahan pola makan yang tiba-tiba selama kehamilan dan konsumsi vitamin prenatal yang bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh-kembang bayi, dapat menyebabkan Mama mengalami diare. Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup waktu untuk beradaptasi dengan perubahan. Kondisi ini akan terjadi sementara dan mereda seiring berjalannya waktu.
Selain itu, diare bisa terjadi karena faktor-faktor lain seperti bakteri dan infeksi virus, flu perut, botulisme, keracunan makanan, dan lain-lain.
Berbahayakah Diare yang Dialami saat Hamil?
Diare selama kehamilan tidak membahayakan pertumbuhan janin jika dirawat dengan tepat. Tetapi jika Mama mengalami diare yang parah dan memicu dehidrasi selama kehamilan serta memperlambat peredaran darah pada janin, maka harus segera ditangani.
Diare bisa berbahaya bagi bayi jika terkait dengan infeksi perut atau uterus pada trimester kedua dan ketiga.
Kapan Saatnya Memeriksakan Diri ke Dokter?
Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya Mama memeriksakan diri ke dokter jika mengalami diare selama dua hingga tiga hari terus-menerus disertai dengan gejala-gejala berikut ini:
- Urine berwarna gelap dan kuning,
- meningkatnya rasa haus,
- jumlah urine berkurang,
- demam dan sakit kepala,
- kepala terasa ringan dan pusing,
- mulut kering dan lengket,
- ke luarnya darah (bercak) dan lendir.
Juga, hubungi dokter jika Mama mengalami diare konstan yang berhubungan dengan gejala persalinan prematur, yaitu:
- Bayi lebih jarang bergerak,
- kontraksi yang sering,
- keputihan berlebih yang berdarah, seperti lendir atau berair,
- kram parah,
- nyeri atau tekanan di perut bagian bawah.
Meskipun diare yang Mama alami tidak terlalu mengkhawatirkan, ada baiknya Mama mencegah terjadinya hal serius dengan mencari pertolongan medis segera. Jangan meminum obat tanpa pengawasan dokter di masa kehamilan ini untuk menghindari risiko fatal yang dapat berdampak pada kehamilan mama.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Waspada, Dehidrasi Selama Kehamilan Dapat Berpengaruh Buruk pada Janin
- Bikin Nggak Nyaman, Ini Penyebab Mulas Saat Hamil
- Perut Sembelit? Ini 7 Buah untuk Melancarkan BAB pada Ibu Hamil