Bagaimana Polusi Udara Memengaruhi Kehamilan?
Persalinan prematur jadi salah satu dampak buruk polusi udara
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Polusi udara menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan seluruh manusia, termasuk ibu hamil.
Tak sedikit penelitian yang menunjukkan bahwa polusi udara dapat memengaruhi dan berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin yang sedang dikandung.
Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, karena nyatanya polusi udara tidak hanya terjadi di luar ruangan saja, tapi juga bisa terjadi di dalam ruangan, sehingga pengaruh buruk polusi udara akan selalu mengikuti di mana pun ibu hamil berada.
Kali ini Popmama.com telah rangkum dari bergam sumber soal bagaimana polusi udara memengaruhi kehamilan dan bagaimana cara melindungi diri dari polusi udara selama kehamilan. Yuk, Ma, disimak!
Apa Itu Polusi Udara?
Polusi udara merupkan kondisi ketika karakteristik alami atmosfer berubah akibat tercemar dengan unsur-unsur berbahaya seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida, hidrokarbon, dan karbon diaksida.
Unsur-unsur berbahaya tersebut bisa datang dari beragam hal, mulai dari asap kendaraan, emisi bangunan, asap rokok, hingga debu.
Menurut World Health Organization (WHO), hampir seluruh populasi global menghirup udara yang mengandung polutan tinggi.
Udara yang sudah tercemar dengan unsur berbahaya tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan jangka pendek meupun jangka panjang jika terhirup secara terus menerus.
Gejala yang Ditimbulkan jika Terpapar Polusi Udara
Apabila seseorang terpapar udara yang tercemar, berikut adalah gejala umum yang dapat dirasakan:
- Batuk dan pilek,
- Demam,
- Mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA),
- Iritasi mata,
- Penyakit pernapasan tingkat lanjut seperti bronkitis, asma, dan emfisema,
- Paru-paru basah (pneumonia),
- Kelelahan,
- Penurunan kapasitas paru-paru dan sesak napas,
- Kerusakan pada paru-paru dan jantung.
Bagaimana Polusi Udara Memengaruhi Kehamilan?
Saat udara tercemar, maka kualitas udara pun akan menurun dan menjadi berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil.
Berikut adalah beberapa potensi bahaya serius yang mungkin terjadi pada ibu hamil:
- Berat badan lahir bayi rendah
Paparan polusi udara pada ibu hamil dapat mengganggu perkembangan bayi di dalam kandungan, hal ini kemudian menyebabkan berat badan bayi kecil saat dilahirkan.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Beijing, Cina, hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak terkena polusi udara melahirkan bayi yang berat badannya lebih besar 0,8 ons daripada bayi yang lahir dari ibu hamil yang terkena polusi udara.
- Kelahiran prematur
Sebuah penelitian pada 2019 menyebutkan bahwa udara yang sudah tercemar dengan sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan nitrogen dioksida dapat menjadi salah satu penyebab persalinan prematur.
Tak hanya itu, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Stockholm Environment Institute (SEI) di University of York, hampir tiga juta bayi lahir prematur setiap tahun karena polusi udara.
- Autisme pada bayi
Autiesme bayi bisa menjadi salah satu potensi bahaya lain yang terjadi apabila ibu hamil terkena polusi udara.
Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa ibu hamil yang terpapar polusi udara selama di trimester ketiga kehamilan memiliki risiko dua kali lipat melahirkan anak dengan autisme, terutama jika ibu hamil tersebut tinggal di daerah dekat jalan raya.
- Preeklamsia
Paparan polusi udara pada trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko preeklamsia atau tekanan darah tinggi.
Komplikasi ini dapat membahayakan bagi ibu hamil dan bayi, karena dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
- Komplikasi asma
Udara yang tercemar dapat membuat kondisi ibu hamil yang memiliki riwayat asma semakin memburuk. Jika asma tidak mereda hal ini tentunya akan sangat berpengaruh pada ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
Asma yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan preeklamsia. Selain itu, asma pada ibu hamil juga dapat menyebabkan kelainan pada bayi bahkan hingga kematian janin dalam kandungan.
Cara Melindungi Diri Dari Polusi Udara saat Hamil
Potensi ancaman bahaya dari polusi udara tidak dapat dihindari sepenuhnya, meski begitu tetap ada cara yang dapat Mama lakukan untuk mengurangi risiko bahaya dan melindungi diri dan bayi dalam kandungan.
Berikut cara-cara yang dapat Mama lakukan:
- Membeli air purifier
Air purifier merupakan sebuah alat pembersih udara di dalam ruangan yang berfungsi untuk menyaring bakteri dan virus serta dapat menghilangkan gas kimia berbahaya di udara.
Tak hanya itu, air purifier juga bisa menghilangkan bau tidak sedap dan dapat membantu udara di ruangan menjadi lebih sehat.
- Tetap di dalam rumah
Untuk menghindari polusi udara selama kehamilan, disarankan agar Mama membatasi aktivitas di luar ruangan dan tetap berada di rumah jika memang tidak ada hal mendesak yang perlu Mama lakukan.
- Pakai masker saat keluar rumah
Jika Mama perlu untuk beraktivitas di luar ruangan, pastikan tetap memakai masker untuk mencegah Mama menghirup udara yang kotor.
Saat keluar rumah, pastikan juga membawa cadangan masker agar Mama dapat mengganti masker setiap empat jam sekali.
- Menyimpan tanaman pembersih udara dalam ruangan
Untuk menjaga udara tetap bersih di dalam ruangan, Mama bisa menyimpan tanaman pembersih udara.
Beberapa tanaman yang secara alami dapat membantu menyaring dan membersihkan udara, yaitu lidah mertua, palem jari dan palem kuning, bunga krisan, dan sirih gading.
Itu tadi penjelasan soal bagaimana polusi udara memengaruhi kehamilan. Jadi, Mama perlu berhati-hati baik di dalam ruangan dan luar ruangan.
Baca juga:
- Menurut NASA, 10 Tanaman Ini Dapat Membersihkan Udara
- 7 Rekomendasi Merek Air Purifier HEPA Filter yang Ampuh Melawan Virus
- Punya Riwayat Asma Saat Hamil, Begini 5 Cara Mengatasinya