Bertengkar dengan Suami saat Hamil, Ini Dampaknya pada Janin
Jangan anggap sepele, Ma. Bertengkar saat hamil ternyata berdampak pada janin
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di dalam hubungan suami istri, pertengkaran merupakan hal yang wajar terjadi. Pertengkaran pun bisa terjadi kapan saja, termasuk ketika istri sedang hamil.
Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa membuat ibu hamil menjadi lebih sensitif dan moody. Sehingga tak jarang ibu hamil kemudian bertengkar dengan suami karena hal yang kecil.
Nah, pertengkaran selama masa kehamilan ini perlu dihindari, Ma. Bertengkar dengan suami saat hamil nyatanya dapat berdampak pada janin.
Berikut Popmama.comtelah rangkum dari beragam sumber mengenai dampak pada janin apabila bertengkar dengan suami saat hamil.
1. Memicu kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah
Saat bertengkar dengan suami, ibu hamil akan merasakan stres, Ma. Stres yang dirasakan ketika hamil ini bisa menyebabkan hormon kortisol di dalam tubuh ibu hamil meningkat.
Saat kadar hormon kortisol meningkat, aliran darah ke janin menjadi terganggu sehingga akhirnya bisa memicu kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah saat dilahirkan.
Ketika bayi lahir secara prematur dan berat badannya rendah, bayi rentan mengalami masalah kesehatan seperti penyakit paru-paru dan jantung.
Oleh karena itu, ada baiknya Mama selalu berhati-hati dan sebisa mungkin untuk menjaga dan mengelola stres selama kehamilan.
2. Perkembangan otak janin terganggu
Terdapat penelitian yang menunjukan bahwa stres akibat pertengkaran saat hamil dapat mengganggu perkembangan otak janin.
Pertengkaran yang terjadi terutama di trimester kedua kehamilan ini disebut dapat menghambat pertumbuhan beberapa bagian otak, seperti otak kecil dan hipokampus, sehingga bagian otak tersebut berukuran lebih kecil dari pada ukuran normal.
Apabila bagian otak ini berukuran lebih kecil maka akan berdampak negatif pada kemampuan belajar, kemampuan mengingat, kemampuan mengolah emosi, dan kemampuan motorik.
3. Mengganggu daya tahan tubuh janin dan ibu hamil
Stres karena pertengkaran saat hamil juga dapat mengganggu daya tahan tubuh janin dan ibu hamil. Bagi ibu hamil, stres ini dapat menyebabkan ibu hamil mudah mengalami infeksi dan beragam komplikasi kehamilan lainnya.
Sementara bagi janin, pertengkaran selama kehamilan ini bisa menyebabkan bayi rentan terkena penyakit dan rentan mengalami penyakit autoimun atau mengalami alergi.
4. Menghambat produksi ASI
Salah satu dampak pertengkaran saat hamil adalah dapat menghambat produksi ASI. Stres yang dirasakan saat hamil dapat memengaruhi produksi hormon oksitosin.
Hormon oksitosin ini adalah hormon yang dapat membantu kelancaran produksi ASI. Saat stres, maka kadar hormon oksitosin akan berkurang sehingga memengaruhi produksi ASI.
5. Janin berisiko mengalami gangguan kesehatan setelah dilahirkan
Bertengkar saat hamil dapat meningkatkan risiko janin mengalami gangguan kesehatan selama kehamilan.
Terdapat sebuah penelitian yang menunjukan bahwa stres dan rasa cemas yang dirasakan saat hamil disebut dapat meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kesehatan seperti gangguan tidur, tekanan darah tinggi, serta diabetes saat si Kecil tumbuh dewasa nanti.
Itu tadi dampak pada janin apabila bertengkar dengan suami saat hamil. Setelah mengetahui dampaknya, sebaiknya hindari pertengkaran selama kehamilan. Diskusikan mengenai hal ini dengan suami. Bila perlu, libatkan keluarga atau ahli untuk membantu Mama dalam menangani masalah yang dihadapi.
Baca juga:
- Kelola Stres saat Hamil, Mama Bisa Lakukan Meditasi Ini!
- Jauhi Stres saat Hamil dengan Warna-Warna Ini
- Stres saat Hamil Dapat Membuat Bayi Rewel Kelak, Mitos atau Fakta?