TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Perlu Bed Rest

Terdapat beberapa alasan mengapa seorang ibu hamil perlu bed rest

Freepik

Kehamilan bukanlah suatu penghalang untuk seorang perempuan melakukan aktivitas. Namun, pada beberapa kasus, seorang ibu hamil akan diminta dokter untuk mengurangi aktivitasnya dan perlu bed rest selama beberapa waktu.

Saat seorang dokter meminta atau menyarankan seorang ibu hamil untuk bed rest, hal itu dilakukan bukan tanpa alasan. Kondisi kesehatan yang dialami oleh ibu hamil biasanya jadi alasan mengapa dokter menyarankan bed rest.

Berikut Popmama.com telah rangkum kondisi yang menyebabkan ibu hamil perlu bed rest. Yuk, disimak!

Alasan Ibu Hamil Perlu Bed Rest

Freepik/jcomp

Terdapat beberapa alasan mengapa dokter meminta ibu hamil untuk mengurangi aktivitas dan bed rest. Berikut beberapa alasan yang menjadi penyebab mengapa ibu hamil perlu bed rest:

1. Preeklamsia

Mengutip dari Cleveland Clinic, preeklamsia atau hipertensi selama kehamilan yang dialami bisa menjadi alasan mengapa ibu hamil perlu bed rest.

Preeklamsia berpotensi menimbulkan komplikasi dan menjadi berbahaya. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu bed rest agar kondisinya tetap terjaga.

2. Pendarahan

Ibu hamil perlu bed rest jika mengalami pendarahan. Mengutip dari Mom Junction, biasanya dokter akan menyarankan ibu hamil untuk bed rest hingga pendarahannya berhenti.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua ibu hamil yang mengalami pendarahan perlu bed rest. Saat alami pendarahan, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ke dokter.

Jika ternyata pendarahan tersebut bukan disebabkan karena kondisi serius seperti plasenta previa, maka biasanya tidak harus bed rest. 

Ibu hamil perlu bed rest jika pendarahannya tersebut disebabkan karena kondisi serius seperti plasenta previa atau solusio plasenta.

3. Insufisiensi serviks

Insufisiensi serviks merupakan kondisi ketika serviks atau leher rahim terbuka terlalu dini. Pada umumnya, serviks akan terbuka saat akan melahirkan. Namun, pada ibu hamil yang mengalami insufisiensi serviks, serviks terbuka terlalu awal.

Kondisi ini bisa menyebabkan persalinan prematur bahkan hingga keguguran. Oleh sebab itu, ibu hamil yang mengalami insufisiensi serviks perlu bed rest.

4. Hamil anak kembar

Mengutip dari What to Expect, ibu hamil yang mengandung anak kembar akan diminta dokter untuk membatasi aktivitas dan bed rest. Hal ini karena kehamilan kembar cenderung memiliki lebih banyak tantangan.

5. Berisiko tinggi melahirkan secara prematur

Mengutip dari Mom Junction, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi untuk melahirkan secara prematur perlu bed rest.

Apabila Mama mulai berkontraksi secara teratur sebelum minggu ke 37 kehamilan, maka Mama akan diminta dokter untuk bed rest. Hal ini diharapkan akan dapat membantu menunda persalinan agar akhirnya dapat melahirkan sesuai waktu.

6. Pertumbuhan janin terganggu

Apabila dokter menemukan adanya gangguan pada pertumbuhan janin, ibu hamil biasanya akan diminta untuk bed rest. Ibu hamil akan diminta untuk istirahat dan memperhatikan pola makan.

7. Memiliki riwayat keguguran

Jika pernah mengalami keguguran, seorang perempuan akan memiliki risiko keguguran yang lebih besar di masa depan.

Oleh sebab itu, dokter biasannya akan meminta ibu hamil untuk bed rest selama beberapa waktu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

 

Jenis Bed Rest saat Hamil

Pexels/Andrea Piacquadio Ilustrasi

Bed rest terdiri dari beberapa jenis, Ma. Mengutip dari Mom Junction, berikut jenis bed rest saat hamil:

  • Bed rest total

Bed rest total mengharuskan ibu hamil istirahat dan berbaring sepanjang hari di kasur. Ibu hamil diperbolehkan untuk duduk jika akan makan. Ibu hamil hanya boleh bergerak atau bangun dari kasur jika ingin ke toilet.

  • Bed rest terjadwal

Bed rest terjadwal merupakan jenis bed rest yang biasanya disarankan untuk ibu hamil yang kehamilannya sudah masuk trimester ketiga, ibu hamil berusia tua, dan yang mengandung bayi kembar.

Bed rest jenis ini mengharuskan ibu hamil beristirahat selama beberapa waktu setiap harinya.

Ibu hamil masih bisa beraktivitas seperi biasa, tapi disarankan untuk menghindari aktivitas berat seperti berjalan, menaiki tangga, berdiri untuk waktu yang lama, dan mengangkat barang yang berat.

  • Bed rest dimodifikasi

Bed rest dimodifikasi merupakan jenis bed rest ketika ibu hamil diharuskan menghabiskan sebagian harinya di tempat tidur.

Ibu hamil masih bisa beraktivitas, tapi aktivitas yang dapat dilakukannya terbatas. Ibu hamil yang melakukan bed rest jenis ini dilarang untuk mengemudi, bekerja, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan berolahraga.

  • Bed rest di rumah sakit

Bed rest di rumah sakit merupakan jenis bed rest yang paling ketat. Ibu hamil diharuskan beristirahat sepenjang hari dan akan diawasi oleh dokter.

Selain itu, ibu hamil yang bed rest di rumah sakit akan menggunakan pispot agar tidak turun dari tempat tidur.

 

Hal yang Bisa Dilakukan saat Bed Rest

Pexels.com/Josh Willink

Saat bed rest, banyak ibu hamil yang merasa bosan dan stres karena tidak bisa beraktivitas. Nah, sebetulnya ada lho hal yang bisa dilakukan ibu hamil saat bed rest agar tidak bosan.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan saat bed rest agar tidak bosan:

  • Membuat jurnal kehamilan,

  • Membaca buku,

  • Menonton film,

  • Membaca informasi seputar kehamilan dan bayi,

  • Bergabung dengan komunitas ibu hamil di media sosial,

  • Memilih nama untuk anak, dan

  • Berkomunikasi dengan orang terdekat melalui handphone.

Itu tadi berbagai kondisi yang membuat ibu hamil perlu bed rest. Semoga Mama sehat selalu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest