Memasuki Trimester Ketiga, Inilah yang Perlu Mama Perhatikan!
Mulai dari perubahan fisik yang semakin nyata hingga persiapan datangnya hari lahir si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia kehamilan trimester ketiga menandakan bahwa Mama akan segera bertemu dengan si Kecil. Kelahiran bayi menjadi hal yang paling ditunggu. Beragam persiapan pun dilakukan dengan sebaik mungkin.
Trimester ketiga ditandai dengan memasuki usia ke-28 hingga 40 minggu. Pada trimester ini, mungkin menjadi masa yang tersulit karena Mama harus menyesuaikan diri dengan perubahan emosional kelahiran dan menjadi orangtua, sebuah babak besar yang penuh dengan tanggungjawab maupun tantangan.
Beragam perubahan terus terjadi pada trimester ketiga ini. Mulai dari perubahan fisik dengan tantangan lebih berat karena perut semakin membesar, seringnya kunjungan ke dokter menuju hari persalinan, hingga merasakan gerakan bayi dari dalam perut.
Agar Mama lebih siap menghadapi masa kehamilan ini, berikut Popmama.com berikan panduan kehamilan trimester ketiga yang telah dilansir dari laman VeryWellFamily:
1. Perubahan fisik semakin nyata
Perubahan fisik pada trimester ketiga ini terjadi secara nyata dan harus siap dihadapi. Perut Mama akan menarik tulang bagian belakang ke depan untuk menopang janin yang semakin besar. Hal ini dapat membuat punggung terasa nyeri dan sakit.
Sementara itu, rahim akan penuh sesak dan menggelembung sehingga memberikan tekanan pada perut yang mungkin memicu munculnya wasir. Rahim juga cenderung menekan diafragma, menghambat pernafasan, dan meningkatkan rasa mulas pada perut.
Pada saat yang sama, paru-paru dan bagian usus bergeser posisinya untuk mengakomodasi bayi yang sedang tumbuh. Bagian kandung kemih pun akan ikut mengalami tekanan karena perubahan bayi yang semakin besar.
Perubahan-perubahan yang terjadi ini cenderung diikuti dengan rasa sakit dan jam tidur dapat terganggu. Namun kabar baiknya, proses ini membantu bayi semakin bergeser ke bawah dan semakin rendah menuju jalan lahirnya.
Saat semakin dekat dengan hari persalinan, kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu dapat terjadi lebih sering. Selain itu, bagian payudara Mama juga akan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan atau zat encer yang disebut dengan kolostrum.
Kadar esterogen dalam tubuh meningkat untuk memudahkan terbukanya rahim pada persalinan nanti. Sumbatan lendir yang melindungi rahim pun menjadi semakin tipis.
2. Lebih sering melakukan kunjungan ke dokter
Semakin dekat dengan hari persalinan membuat Mama harus lebih sering melakukan kunjungan ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pengawasan lebih dari masa-masa kehamilan sebelumnya.
Jika masa-masa kehamilan sebelumnya Mama melakukan kunjungan setiap 4 minggu sekali. Pada trimester ketiga ini, Mama akan melakukan pengecekan ke dokter lebih sering, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan.
Kemudian, pada minggu ke-36, Mama akan mulai menemui dokter atau bidan setiap minggunya untuk mengawasi bayi hingga datangnya hari lahir.
3. Perkembangan bayi pada trimester ketiga
Tidak hanya tubuh Mama yang mengalami beragam perubahan, bayi dalam kandungan pun ikut berkembang pada trimester ini. Masa pertumbuhan bayi pada trimester ketiga terjadi dengan lebih cepat dan menjadi pengembangan sentuhan akhir.
Bayi akan bertambah sekitar 5 kilogram dalam 12 minggu yang membentuk trimester terakhir ini, mulai dari 2 kilogram dan dilahirkan dengan masa sekitar 7 kilogram.
Perkembangan otak calon bayi pun hampir mulus pada trimester ketiga. Berkat pengembangan jaringan otak, jaringan ini kemudian dipenuhi alur dan lipatan. Perkembangan ini terus terjadi hingga matang sepanjang trimester ketiga, terpatnya pada minggu ke-35 hingga minggu ke-39.
Pada minggu-minggu berikutnya, paru-paru dan hati bayi terus berkembang. Hingga memasuki usia minggu ke-39, bayi sudah sepenuhnya berkembang dan siap secara fisik untuk lahir.
Tulang-tulang bayi pun sepenuhnya terbentuk, tetapi lempengan-lempengan pada tulang tengkorak bayi tetap lunak agar mudah melewati jalan lahir dengan mudah.
Setelah siap secara fisik, bayi akan menggunakan waktunya untuk memposisikan dirinya dengan benar untuk persalinan.
4. Persalinan dan melahirkan
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Mama akan melahirkan pada minggu ke-40 usia kehamilan. Namun, hal ini tidak pasti. Bisa saja Mama melahirkan pada sebelum maupun sesudah minggu ke-40.
Apapun yang terjadi, Mama harus menyiapkan diri dan mental sebelum hari kelahiran datang. Nikmatilah masa-masa akhir kehamilan ini. Selain dukungan dari pasangan, mengandalkan dokter kandungan yang tepat juga dapat membantu Mama melewati rasa nyeri atau kontraksi.
Dengan mengetahui hal-hal di atas tadi, Mama akan lebih siap menghadapi trimester ketingga hingga datangnya hari kelahiran. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Pemeriksaan Laboratorium Penting di Trimester Ketiga Kehamilan
- Jangan Diabaikan! Begini Pentingnya Tidur Siang untuk Ibu Hamil
- 15 Solusi Mengatasi Insmonia atau Sulit Tidur Bagi Ibu Hamil