Paparan Asap Rokok pada Ibu Hamil Picu Gangguan Pendengaran pada Bayi
Hati-hati bahaya asap rokok!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahaya paparan asap rokok tentu bukanlah sesuatu hal yang baru. Sudah banyak penelitian yang membahas soal dampak asap rokok terhadap kehamilan. Rokok bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan janin saat lahir.
Berikut ini Popmama.com rangkumkan bahaya asap rokok pada ibu hamil dibawah:
Asap Rokok dan Gangguan Pendengaran pada Bayi
Sebuah studi dari Jepang mengungkap bahwa anak-anak yang sempat terpapar asap rokok saat masih berada di dalam kandungan, dan bayi yang terpapar asap rokok selama 4 bulan pertama sejak mereka lahir, 2 kali lebih besar berisiko mengalami gangguan pendengaran.
Temuan sebelumnya menunjukkan bahwa nikotin dapat mengganggu sistem pembawa pesan kimia pada saraf yang bertugas untuk ‘memberi tahu’ otak suara apa yang didengarnya. Merokok juga dapat mengiritasi lapisan telinga tengah.
Sayangnya, jumlah perokok saat ini masih besar, dampaknya pun cukup signifikan. Sekitar 9 juta orang di Inggris dan lebih dari 30 juta orang di Amerika Serikat mengalami gangguan pendengaran. Sekitar 15 persen orang dewasa dinyatakan perokok aktif.
Risiko Perokok Pasif Lebih Besar
Ironisnya, perokok pasif biasanya akan terkena dampak lebih besar. Terbukti, anak-anak yang hanya terpapar asap rokok yang berasal dari orang lain saja, memiliki risiko yang lebih tinggi hingga 30 persen mengalami gangguan pendengaran atau tuli. Sementara itu, mereka yang ibunya merokok selama hamil hanya memiliki risiko sekitar 26 persen saja.
Peneliti ini menganalisis 50.734 balita berusia tiga tahun yang lahir antara tahun 2004 hingga 2010. Sekitar 15,2 persen dari anak tersebut memiliki ibu yang merokok selama kehamilan, sementara 3,9 persen dari anak-anak itu terpapar asap rokok (perokok pasif) saat bayi pada usia empat bulan. Sisanya, 0,9 persen balita terpapar asap tembakau selama kehamilan dan melalui asap rokok dari orang lain (perokok pasif) di awal kehidupan mereka. Temuan ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal Pediatric and Perinatal Epidemiology.
Cegah Paparan Asap Rokok Bisa Kurangi Risiko Masalah Pendengaran
Studi ini jelas menunjukkan bahwa mencegah paparan asap tembakau selama kehamilan dan pasca melahirkan dapat mengurangi risiko masalah pendengaran pada anak-anak di kemudian hari. Temuan ini mengingatkan kita tentang perlunya bahu membahu untuk menekan jumlah paparan asap tembakau sebelum dan selama kehamilan dan paparan terhadap perokok pasif pada anak-anak.
Namun penulis studi Dr. Koji Kawakami dari Universitas Kyoto mengatakan, meskipun pedoman kesehatan masyarakat sudah melarang untuk merokok di depan anak-anak dan ibu hamil, serta merokok selama hamil, faktanya sebagian perempuan masih merokok selama kehamilan dan masih banyak anak-anak yang terpapar asap rokok secara bebas.
Seharusnya ibu hamil menyadari sendiri akan risiko berbahaya bagi bayinya yang belum lahir, dengan menghindari rokok dan alkohol. Karena, melarang seseorang merokok termasuk tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Jadi, kesadaran untuk tidak merugikan orang lain harus datang dari pribadi masing-masing.
Bahaya Lain Jika Merokok Saat Hamil
Rokok dapat membatasi pasokan oksigen penting untuk bayi. Akibatnya, jantung mereka harus berdetak lebih keras setiap kali si ibu merokok.
Ada sejumlah dampak lainnya yang ditimbulkan karena merokok selama hamil, seperti:
- Peningkatan risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
- Menurunkan kesempatan untuk memiliki kehamilan yang sehat dan bayi yang lebih sehat.
- Meningkatnya risiko kematian saat persalinan.
- Meningkatkan risiko kelahiran prematur dan masalah pernapasan.
- Bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah dibanding bayi lainnya.
- Bayi yang lahir dari ibu yang merokok juga lebih renan terhadap infeksi.
- Peningkatan risiko kematian bayi.
Di Inggris, merokok selama kehamilan setiap tahunnyatelah menyebabkan berbagai kasus, seperti 2.200 kelahiran prematur, 5.000 keguguran, 300 kematian bayi saat lahir, dan lain sebagainya. Jadi, masih mau merokok saat hamil?