5 Fakta Gerakan Janin yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Gerakan janin bisa menjadi pertanda hal-hal berikut ini lho, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerakan aktif si Kecil yang akan segera lahir biasanya sudah mulai bisa dirasakan di trimester ketiga, atau mulai memasuki minggu ke-16 hingga 20.
Tendangan-tendangan kecil ini merupakan pertanda bahwa bayi mama sehat dan semakin berkembang di dalam rahim.
Namun, ternyata tak hanya sebatas itu, lho! Gerakan janin mama bisa menandakan hal yang berbeda-beda.
Untuk itu, kali ini Popmama.com telah merangkum fakta gerakan janin yang perlu diketahui ibu hamil. Apa benar gerakan janin juga bisa mengungkap jenis kelamin dan kehamilan kembar? Yuk, disimak!
1. Jenis kelamin janin bisa dirasakan dari gerakannya
Pada umumnya, jenis kelamin bayi dapat terlihat melalui pemeriksaan USG (Ultrasonografi) di kehamilan minggu ke-20.
Namun, hasilnya tak selalu akurat karena terkadang posisi bayi menyulitkan dokter atau sonografer dalam memeriksa jenis kelaminnya.
Selain USG, ternyata ada cara lain yang dinilai dapat memprediksi jenis kelamin bayi di dalam kandungan mama, yakni melalui gerakannya.
Meski tak lebih akurat dari pemeriksaan dengan USG, pada beberapa kasus, ibu hamil berhasil mengetahui jenis kelamin bayinya dengan merasakan gerakannya.
2. Gerakan janin laki-laki lebih intens dan kuat
Intensitas gerakan janin berjenis kelamin laki-laki umumnya lebih tinggi dari perempuan karena kemampuannya menyerap kalori dalam jumlah yang lebih banyak.
Sehingga, Mama yang mengandung janin laki-laki terkadang bisa merasakan gerakan yang kuat dan terjadi secara tiba-tiba.
Gerakannya juga lebih aktif, kurang lebih 10 kali atau lebih dalam jangka waktu sekitar 2 jam.
Meski terkadang hal ini bisa terjadi karena pengaruh eksternal, seperti makanan berkandungan tinggi gula yang dikonsumsi, ada kemungkinan bahwa Mama sedang hamil janin laki-laki.
Untuk membedakannya, Mama bisa melakukan perbandingan intensitas gerakan dengan jangka waktu yang sama selama beberapa kali.
3. Gerakan janin perempuan lebih tenang dan aktif pada malam hari
Jika dibandingkan dengan janin laki-laki, intensitas gerakan dan tendangan janin perempuan memiliki kecenderungan lebih tenang.
Selain itu, janin perempuan justru memiliki tingkat keaktifan yang lebih tinggi di malam hari. Mama pun bisa lebih mudah membedakannya dari gerakan bayi di siang hari.
Namun, terkadang gerakan janin terasa lebih aktif di malam hari karena aktivitas mama yang berkurang. Saat beraktivitas di siang hari, biasanya ibu hamil tak terlalu sensitif terhadap gerakan si Kecil.
4. Kehadiran janin ķembar ditandai dengan gerakan yang terpisah
Kehamilan kembar biasanya dirasakan oleh ibu hamil pada awal kehamilan trimester kedua.
Terkadang hal ini sulit untuk diketahui hanya dengan merasakannya karena posisi kedua janin yang sering meringkuk bersama-sama.
Namun, karena adanya ruang di dalam kandungan, pada beberapa kasus, 2 janin yang menendang atau bergerak secara terpisah bisa terasa.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, gerakan bayi kembar menjadi lebih terbatas karena kurangnya ruang di dalam rahim.
Apabila telah dipastikan mengandung anak kembar, sebaiknya catat pola gerakan bayi. Jadi, jika menyimpang dari biasanya, Mama bisa segera berkonsultasi ke dokter.
5. Ada beberapa tanda gerakan janin yang perlu diwaspadai
Secara umum, ada beberapa tanda gerakan janin yang perlu Mama waspadai sebagai berikut:
- Janin tidak bergerak sesuai polanya
Misalnya, bayi mama biasanya lebih aktif di malam hari sebelum atau saat Mama tidur, namun tiba-tiba gerakannya tak lagi bisa dirasakan di waktu tersebut.
- Gerakan janin di bawah normal
Apabila janin bergerak kurang dari 10 kali dalam jangka waktu sekitar 12 jam, maka Mama harus mewaspadai hal ini.
- Janin tak memiliki pola gerakan di usia kehamilan tertentu
Jika kehamilan mama telah menginjak usia ke-20 minggu, namun janin di dalam kandungan belum memiliki pola dan waktu gerakan tertentu, sebaiknya hal ini tak disepelekan, ya.
Selain tanda-tanda yang disebutkan, kesehatan mama juga dapat memengaruhi gerakan bayi, dan hal ini menandai kondisi yang berbeda-beda.
Jika memiliki tekanan darah tinggi, mengalami perdarahan, atau usia kehamilan melebihi 41 minggu, maka hal ini dapat memengaruhi gerakan janin.
Untuk itu, Mama dianjurkan untuk mendapat pengawasan medis apabila memiliki kondisi tertentu yang berdampak langsung pada kehamilan seperti gerakan janin.
Nah, itu tadi informasi seputar fakta tanda gerakan janin yang perlu diketahui ibu hamil. Semoga bisa menambah wawasan, ya, Ma!
Baca juga:
7 Jenis Gerakan Janin di Rahim, Mana yang Pernah Mama Rasakan?
Ini Penyebab Mama Belum Merasakan Gerakan Janin saat Hamil 4 Bulan