TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Stres saat Hamil Bisa Pengaruhi IQ Anak, Begini Penelitiannya

Ada perbedaan pengaruh stres ibu hamil terhadap IQ bayi laki-laki dan perempuan

freepik/freepik

Stres tentunya dialami oleh tiap orang saat menghadapi suatu masalah, termasuk ibu hamil. Mereka umumnya merasa stres karena adanya perubahan mood, fisik serta psikis selama hamil.

Hal ini membuat beberapa orang menganggap stres tak akan berdampak pada ibu hamil karena dinilai wajar. Namun, kondisi ini rupanya dapat memengaruhi IQ (Intelligence Quotient) anak mereka setelah lahir.

Pengaruh ini pernah diuji oleh para peneliti di Rumah Sakit Universitas Odense, Denmark untuk melihat hubungan hormon kortisol dan IQ anak. Kira-kira bagaimana ya hasil studinya?

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi seputar stres pada ibu hamil bisa memengaruhi IQ anak secara lebih detail. 

Yuk Ma, segera scroll layarmu untuk melihat penjelasan detailnya!

1. Diuji dengan membandingkan hormon kortison ibu hamil dan anak 7 tahun

Unsplash/Anna Hecker

Mengutip laman New York Post, hormon kortisol merupakan hormon steroid yang diproduksi tubuh untuk merespons keadaan stres pada manusia. Hormon kortisol bisa meningkat pada ibu hamil seiring dengan perkembangan stres yang dialami.

Walau begitu, penelitian mengungkap kadar hormon kortisol pada ibu hamil yang mengandung bayi perempuan umumnya lebih tinggi dibanding dengan perempuan yang mengandung bayi laki-laki.

Pada studi ini, peneliti mengukur kadar hormon kortisol dan kortison terhadap 943 ibu hamil. Lalu, mereka membandingkan dengan IQ 943 anak yang telah beranjak 7 tahun.

2. Kortisol pengaruhi kognitif bayi di trimester ketiga

Freepik/user15285612

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kadar kortisol yang dimiliki ibu hamil. Pasalnya, banyaknya kortisol pada trimester ketiga kehamilan atau minggu ke-27 hingga 40 dapat memengaruhi kognitif bayi.

Apalagi jika sang anak telah mencapai usia 7 tahun, peneliti berkesimpulan bahwa stres yang dialami oleh mamanya selama hamil dapat memberikan pengaruh tingkatan IQ yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.

3. Stres selama hamil turunkan level IQ anak laki-laki

Freepik/our-team

Peneliti dari Universitas Odense di Denmark mengatakan stres yang dialami perempuan selama hamil dapat membuat IQ pada anak laki-laki menurun. Mereka juga menilai kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan berbicara anak saat berusia 7 tahun.

Hormon kortisol yang terbentuk karena stres biasanya meningkat saat ibu hamil memasuki trimester ketiga. Oleh karena itu, bayi laki-laki berisiko terpapar kortisol yang tinggi, sehingga membuat level IQ-nya lebih rendah saat usia 7 tahun.

4. Rendahnya level IQ anak laki-laki disebabkan rentan terpapar kortisol

unsplash/camyllabattani

Di dalam kandungan, terdapat sebuah enzim di plasenta yang dapat mengendalikan kadar kortisol ketika mencapai janin. Enzim tersebut membuat kortisol menjadi hormon tidak aktif yang dikenal dengan kortison.

Adapun para peneliti meyakini jika bayi laki-laki lebih rentan terhadap kortisol karena enzim tersebut tak memberikan dampak untuk melindungi janin.

5. Kondisi ini tak memengaruhi level IQ anak perempuan

Freepik/senivpetro

Kendati begitu, peneliti justru menemukan hal yang sebaliknya saat meneliti bayi perempuan. Mereka mendapati kondisi stres yang dialami ibu hamil tak memengaruhi IQ bayi perempuan.

Ibu hamil yang mengandung anak perempuan umumnya menghasilkan lebih banyak kortisol. Tetapi, hormon kortisol tak berpengaruh terhadap janin perempuan lantaran adanya peran enzim di plasenta.

Selain itu, kadar kortisol juga dilaporkan tak berpengaruh buruk kepada IQ bayi perempuan. Bahkan, IQ bayi perempuan dapat meningkat jika mendapat paparan kortison urine yang lebih tinggi saat di kandungan.

Bukan hanya lewat urine, para peneliti juga melakukan tes darah untuk mendapat sampel kortisol. Walau demikian, hasil tersebut tak terlalu terlihat untuk membuktikan IQ bayi perempuan lebih tinggi.

Itu tadi beberapa informasi seputar stres saat hamil bisa memengaruhi IQ anak. Semoga penjelasan di atas dapat membuat Mama tak lagi mengalami stres selama kehamilan, ya.

Baca juga:

The Latest