Apakah Keputihan saat Hamil Tua Itu Normal?
Ada keputihan yang berbau, namun ada pula keputihan yang tidak menimbulkan bau
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keputihan adalah salah satu keluhan ibu hamil tua. Memasuki trimester akhir, Mama memang harus beradaptasi dengan beberapa perubahan mulai dari perut yang semakin membesar hingga nyeri di perut atau punggung.
Sementara itu, keputihan atau biasa disebut leukorrhea adalah keluarnya cairan putih bening dari vagina. Ada keputihan yang berbau, namun ada pula keputihan yang tidak menimbulkan bau. Keputihan termasuk kondisi normal karena bisa membantu membersihkan vagina dari bakteri.
Keputihan umumnya terjadi menjelang menstruasi. Lantas, apakah keputihan pada ibu hamil tergolong kondisi normal? Haruskah Mama menemui dokter ketika mengalami keputihan saat hamil?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar keputihan saat hamil tua, berikut Popmama.com telah merangkum penjelasannya secara detail.
Yuk Ma, disimak!
Apakah Keputihan saat Hamil itu Normal atau Tidak?
Keputihan termasuk keluhan yang dirasakan ibu hamil. Keputihan juga bisa terjadi pada kehamilan trimester ketiga. Artinya, keputihan termasuk kondisi normal selama cairan yang keluar berwarna bening atau putih dan tidak menimbulkan bau.
Keputihan akan terus terjadi hingga menjelang proses persalinan. Keputihan dapat membantu mengurangi risiko infeksi vagina dan rahim. Perlu Mama ketahui juga bahwa keputihan juga bisa tanda melahirkan.
Keputihan saat hamil tua akan mengalami perubahan, yakni cairan semakin tebal, lengket, dan berwarna bening. Keputihan merupakan pertanda serviks semakin melebar dan siap menghadapi proses persalinan.
Keputihan Tidak Normal saat Hamil Tua
Meski tergolong kondisi normal, ada juga kondisi yang perlu diwaspadai jika terjadi keputihan. Keputihan dianggap tidak normal jika menimbulkan bau menyengat, vagina terasa gatal, bahkan cairan yang keluar berwarna hijau, kuning, pink, atau merah.
Perubahan warna dan bentuk cairan keputihan itu disebabkan infeksi bakteri atau jamur di vagina. Kondisi tersebut tentu bisa membahayakan kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Itulah sebabnya, Mama perlu menemui dokter untuk berkonsultasi secara detail ketika mengalami keputihan abnormal.
Penyebab Keputihan saat Hamil Tua
Jika keputihan yang terjadi tergolong kondisi normal, maka Mama tak perlu khawatir. Keputihan saat hamil tua disebabkan oleh perubahan hormon, perubahan serviks, dan tekanan kepala bayi pada serviks.
Memasuki kehamilan di trimester akhir, bayi akan terus bergerak menuju area panggul. Oleh karena itu, keputihan akan terus terjadi mendekati akhir kehamilan.
Selain itu, serviks dan dinding vagina pun mulai melunak menjelang proses persalinan. Akibatnya, keputihan berlebih akan terjadi untuk membantu mencegah infeksi.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Keputihan?
Jika keputihan tidak berbau menyengat dan memiliki warna yang bening, maka Mama hanya perlu menggunakan panty liner untuk menyerap keputihan berlebih. Hindari penggunaan tampon atau vagina douching karena dapat menyebabkan kuman dan bakteri masuk ke dalam vagina.
Jangan lupa untuk mengeringkan area vagina secara menyeluruh setelah mandi. Gunakan pakaian dalam berbahan katun agar keringat mudah terserap dan menghindari infeksi jamur atau bakteri.
Hal terpenting yang perlu dilakukan, yakni memperbanyak konsumsi makanan sehat dan hindari makanan mengandung tinggi gula. Sebab, makanan tinggi gula dapat mendorong pertumbuhan jamur di area vagina.
Itulah penjelasan singkat seputar keputihan saat hamil tua. Keputihan memang tergolong kondisi normal, namun Mama tetap perlu waspada ketika keputihan yang terjadi menimbulkan bau menyengat dan berwarna tidak normal.
Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter apabila keputihan abnormal terjadi selama kehamilan ya, Ma!
Baca juga:
- Bolehkah Ibu Hamil Tua Makan Mie Instan?
- Nada Suara Mulai Berubah saat Hamil Tua, Begini Alasannya!
- 6 Penyebab Mual Muntah saat Hamil Tua, Waspada Bisa Komplikasi