Kenapa Gerakan Janin Berkurang Menjelang Persalinan?
Menjelang persalinan, gerakan janin tidak akan seaktif biasanya. Kenapa?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya, ibu hamil dapat mulai merasakan gerakan janin saat memasuki usia kehamilan antara 16 dan 25 minggu. Pada saat itu, ibu hamil dapat merasakan gerakan janin, seperti kepakan, ketukan, tendangan, pukulan, hingga berguling.
Gerakan janin yang aktif membuat ibu hamil kerap merasa khawatir saat gerakan janin berkurang menjelang persalinan. Sebagian ibu hamil merasa kondisi janin yang tidak lagi aktif menandakan sesuatu yang kurang baik terjadi pada bayi, padahal Mama sebenarnya tidak perlu khawatir.
Popmama.com telah merangkum informasi mengenai gerakan janin berkurang menjelang persalinan untuk membantu Mama mengetahui penyebab sekaligus pemantauan terhadap situasi ini.
Disimak, yuk, Ma!
Penyebab Gerakan Janin Berkurang Menjelang Persalinan
Menjelang persalinan, gerakan janin tidak akan seaktif biasanya, Ma. Berkurangnya gerakan si Kecil dalam kandungan itu dipicu oleh berbagai hal, seperti:
- Terbatasnya ruang gerak janin. Seiring bertambahnya usia janin, si Kecil dalam kandungan mama juga akan semakin membesar. Ukuran janin yang membesar itu membuat ruang geraknya dalam rahim juga menjadi terbatas. Pada akhirnya, si Kecil tidak dapat bergerak lebih aktif seperti sebelumnya.
- Janin telah masuk ke panggul. Faktor lain yang dapat menyebabkan gerak janin berkurang adalah bayi yang telah masuk ke panggul. Kondisi ini dapat diketahui dengan ganjalan besar dan sengatan yang terasa karena gerakan kepala janin di leher rahim.
- Janin sedang tidur. Alasan lainnya yang menyebabkan si Kecil kurang bergerak adalah janin yang sedang tidur. Memungkinkan bagi janin untuk tidur saat Mama terbangun dan sebaliknya. Alhasil, Mama hanya merasakan sedikit sampai tidak merasakan gerakan apapun dari janin.
Meskipun demikian, gerak janin yang berkurang tidak sepenuhnya disebabkan oleh janin. Pada beberapa situasi, ibu hamil dapat menjadi penyebabnya, yakni Mama yang kesulitan merasakan gerak janin menjelang persalinan.
Penyebab Ibu Hamil Kesulitan Merasakan Gerakan Janin Menjelang Persalinan
Kondisi kehamilan yang berbeda-beda memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berbeda mengenai berbagai kondisi kehamilan, termasuk gerakan janin menjelang persalinan.
Dalam hal ibu hamil yang kesulitan merasakan gerakan janin menjelang persalinan, faktor-faktor penyebabnya, di antaranya:
- Posisi janin. Posisi janin dalam kandungan yang berubah-ubah memengaruhi ibu hamil dalam merasakan gerakan janin menjelang persalinan.
- Volume cairan ketuban abnormal. Volume tertinggi cairan ketuban berkisar 800 ml. Namun, seiring usia kehamilan mendekati persalinan, volume cairan ketuban akan menurun sampai rata-rata 600 ml. Apabila cairan ketuban abnormal, yaitu terlalu banyak atau terlalu sedikit, masalah komplikasi memungkinkan terjadi sehingga memengaruhi dalam merasakan gerakan janin.
- Plasenta anterior. Plasenta anterior adalah kondisi ketika plasenta berkembang di bagian depan dinding rahim dekat dengan permukaan perut.
- Nuliparitas. Nuliparitas merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan perempuan yang belum pernah melahirkan.
- Kebiasaan merokok dan kelebihan berat badan. Kebiasaan merokok dan kelebihan berat badan merupakan dua kebiasaan yang tidak baik untuk ibu hamil. Kebiasaan ini tentunya dapat memengaruhi kehamilan, termasuk dalam kemampuan ibu hamil merasakan gerakan janin.
Cara Memantau Gerak Janin Menjelang Persalinan
Terlepas dari faktor janin yang menyebabkan berkurangnya gerak ataupun ibu hamil yang sulit merasakan gerakan janin, kekhawatiran yang timbul mengenai gerakan janin menjelang persalinan adalah hal yang wajar.
Meskipun demikian, kekhawatiran tersebut dapat memicu stres pada ibu hamil. Oleh karena itu, Mama sebaiknya tidak membiarkan kecemasan mengenai kurangnya gerakan janin ini memengaruhi kondisi kesehatan menjelang persalinan.
Untuk mengurangi kekhawatiran, Mama dapat memantau gerakan janin menjelang persalinan dengan mencatat waktu yang dibutuhkan janin untuk melakukan 10 gerakan. Dengan catatan ini, Mama dapat mengonsultasikan kondisi yang terjadi kepada dokter agar menemukan jawaban atas kecemasan mama.
Namun sebelum itu, pastikan waktu yang dipilih saat menghitung gerakan janin merupakan waktu paling aktif si Kecil dan dilakukan dalam posisi yang nyaman untuk Mama, ya.
Nah, itulah penjelasan mengenai gerakan janin berkurang menjelang persalinan yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama. Semoga informasi di atas dapat membantu mengurangi kekhawatiran mama, ya, Ma!
Baca juga:
- Amankah Menggunakan Heating Pad saat Hamil?
- Amankah Berolahraga saat Program Hamil?
- Kenapa Hidung Membesar dan Bengkak saat Hamil?