Hipokalemia saat Hamil, Ini Gejala dan Penyebab Kekurangan Kalium!
Mual dan diare dapat menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan kalium
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hipokalemia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan kalium atau potasium. Kalium merupakan mineral dalam tubuh yang mengendalikan fungsi sel saraf dan otot, terutama otot jantung. Kalium juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengatur tekanan darah.
Hipokalemia dapat terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil, terutama penderita diare atau muntah-muntah.
Apakah kadar kalium yang rendah saat hamil dapat memengaruhi janin? Bagaimana gejalanya jika Mama mengalami hipokalemia?
Berikut ulasan Popmama.com mengenai gejala dan penyebab hipokalemia saat hamil serta cara mengatasinya.
Berapa Kadar Normal Kalium Dalam Darah selama Kehamilan?
Sesuai penelitian yang dilakukan pada ibu hamil yang sehat, kadar kalium yang dianggap normal adalah sebagai berikut:
- 4,25 mmol / l pada trimester pertama,
- 5,83 mmol / l pada trimester kedua,
- 5,95 mmol / l pada trimester ketiga .
Jika kadar kalium serum mama turun di bawah tingkat normal pada setiap fase kehamilan, Mama mungkin mengalami hipokalemia.
Gejala Hipokalemia saat Kehamilan
Ketika tingkat kalium turun di bawah tingkat rata-rata, Mama mungkin mengalami tanda dan gejala berikut ini:
- Edema, kebanyakan di tungkai dan pergelangan kaki,
- mati rasa,
- pusing,
- tekanan darah rendah,
- kelemahan otot,
- kaki kram,
- depresi,
- sembelit.
Bagaimana Hipokalemia Memengaruhi Kehamilan?
Kadar kalium yang rendah dapat menyebabkan kondisi berikut pada ibu hamil:
- Lemas, kelelahan, kram otot, dan sembelit.
- Kelumpuhan periodik hipokalemia, yang terkadang menyebabkan kelemahan otot di kaki, lengan, dan mata.
- Disritmia jantung, irama detak jantung abnormal yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Apakah kondisi ini dapat menyebabkan keguguran? Sejauh ini belum ada penelitian yang menemukan bahwa ada hubungannya antara hipokalemia dengan keguguran.
Penyebab Kalium Rendah saat Kehamilan
Kadar kalium rendah saat hamil mungkin terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Mual dan muntah yang berlebihan. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, yang mengakibatkan hilangnya kalium.
- Penggunaan diuretik untuk mengobati tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan kehilangan cairan dan urine, yang mengakibatkan kadar kalium rendah.
- Penggunaan antibiotik tertentu.
- Peningkatan produksi aldosteron. Aldosteron memainkan peran kunci dalam mengatur tekanan darah selama kehamilan. Peningkatan kadar aldosteron karena perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan ekskresi kalium.
Apa yang Harus Dilakukan jika Mama Mengalami Hipokalemia?
Jika ini terjadi saat hamil, Mama mungkin akan dirawat untuk mengisi kembali kalium dalam tubuh dan meminimalisir kehilangan kalium yang lebih banyak.
Selain itu, jenis pengobatan juga bergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika ini disebabkan oleh muntah, maka akan dicari jalan keluar untuk menghentikan muntah dan mual.
Dokter mungkin akan meresepkan suplemen kalium, baik oral maupun intravena (dalam kasus yang parah).
Menurut US National Academy of Medicine, asupan kalium yang cukup untuk ibu hamil berkisar antara 2.500 dan 2.900 mg tergantung pada usia mereka.
Mama dapat memenuhi kebutuhan ini dengan mengonsumsi makanan seperti bit, sayuran hijau, ubi panggang, bayam, jus tomat, yoghurt tawar, jus jeruk, kacang merah, lentil, labu kuning, persik kering, air kelapa, ayam, dan salmon.
Itulah gejala dan penyebab hipokalemia saat hamil. Kalium adalah mineral penting. Kadar kalium yang di bawah rata-rata umumnya disebabkan karena hilangnya cairan di tubuh. Pola makan seimbang dapat membantu Mama menghindari hipokalemia atau kekurangan nutrisi lainnya selama kehamilan.
Nah, jangan lupa untuk tetap mengatur pola makan yang sehat, Ma.
Baca juga:
- Berbahayakah jika Mengalami Cacar Ular saat Hamil? Kenali Gejalanya!
- Jangan Khawatir, Ini yang Harus Dilakukan saat Mengalami Preeklampsia
- Diare saat Hamil Tua, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya