Penyakit Kelima pada Ibu Hamil: Penyebab, Komplikasi dan Perawatan
Apakah penyakit ini membahayakan ibu hamil dan janin?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, Mama berusaha agar tidak mengalami infeksi atau tertular penyakit yang membahayakan Mama dan janin.
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah penyakit kelima atau fifth disease. Penyakit kelima biasanya dialami oleh anak kecil namun dapat menulari ibu hamil.
Apakah penyakit kelima dapat membahayakan Mama dan mengganggu perkembangan janin?
Penjelasan tentang penyebab, komplikasi dan perawatan penyakit kelima pada ibu hamil dapat Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Itu Penyakit Kelima?
Penyakit kelima (juga dikenal sebagai infeksi parvovirus atau eritema infectiosum) adalah penyakit virus yang sangat menular, umum terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan ruam di pipi. Salah satu gejala yang paling jelas adalah pipi memerah seperti ditampar.
Disebut penyakit kelima karena secara historis menempati urutan kelima di antara kelompok penyakit umum anak-anak dengan ruam serupa (penyakit lainnya yaitu campak, demam scarlet, rubela, dan penyakit Dukes).
Penyakit kelima cukup umum dan tergolong ringan pada sebagian besar anak. Namun, penyakit ini berpotensi menyebabkan kondisi yang serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan ibu hamil.
Penyakit kelima adalah salah satu penyakit anak yang paling umum. Sekitar setengah dari semua orang dewasa (termasuk ibu hamil) sudah kebal terhadap penyakit kelima karena mereka pernah sakit dengan virus di masa lalu. Ini dapat memengaruhi orang-orang pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 15 tahun.
Apa Penyebab Penyakit Kelima?
Penyakit kelima disebabkan oleh parvovirus B19 (ini bukan virus yang sama dengan parvovirus pada anjing dan kucing). Penyakit kelima menyebar melalui air liur atau sekresi hidung, seringkali melalui batuk atau bersin. Selain itu, kontak dekat dengan orang yang sakit juga bisa menjadi penyebabnya.
Virus ini juga menyebar melalui darah, yang berarti dapat menular dari mama ke bayi selama kehamilan, meskipun jarang menyebabkan komplikasi. Dan begitu pulih, Mama biasanya mengembangkan kekebalan yang mencegah Mama jatuh sakit dengan penyakit kelima di masa depan.
Gejala Penyakit Kelima pada Ibu Hamil
Banyak orang tidak mengalami gejala penyakit kelima. Bahkan sebagian tidak menyadari jika sudah tertular penyakit kelima.
Penyakit kelima kadang-kadang dimulai dengan pilek; ini adalah periode paling menular. Tanda-tanda biasanya muncul sekitar empat hingga 14 hari setelah Mama terpapar virus. Berikut beberapa gejala yang umum muncul:
- demam ringan,
- pilek,
- sakit kepala,
- kelelahan,
- sakit tenggorokan,
- nyeri otot.
Siapa yang Berisiko Tertular dan Bagaimana Mencegahnya?
Siapa pun yang tidak kebal terhadap parvovirus B19 dari infeksi penyakit kelima sebelumnya dapat tertular.
Namun, virus dapat menyebabkan komplikasi bagi orang yang menderita anemia atau sistem kekebalan yang lemah (dari HIV atau kanker, atau contohnya) serta janin yang ibunya tertular virus selama kehamilan.
Untuk mengurangi risiko infeksi, praktikkan kebersihan yang baik, terutama saat Mama berada di sekitar anak kecil:
- Cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air sesering mungkin sepanjang hari dan terutama setelah mengganti popok dan membersihkan hidung.
- Jangan berbagi peralatan atau cangkir, terutama dengan anak kecil.
- Hindari kontak dekat dengan orang sakit.
- Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan.
Komplikasi dan Pengobatan Penyakit Kelima selama Kehamilan
Jika Mama merasa tertular penyakit kelima, hubungi dokter. Tes darah dapat menunjukkan apakah Mama mungkin kebal terhadap virus dari infeksi sebelumnya atau jika Mama baru saja terinfeksi.
Jika ibu hamil tertular, virus dapat mengganggu kemampuan janin untuk memproduksi sel darah merah. Jika terjadi, maka janin berisiko mengalami anemia serius yang dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati. Risiko pada janin lebih besar jika mereka terinfeksi selama paruh pertama kehamilan.
Jika Mama jatuh sakit dengan penyakit kelima selama kehamilan, tidak ada obat antivirus untuk mengobati parvovirus B19. Penyakit kelima tidak memerlukan pengobatan kecuali Mama memiliki faktor risiko seperti sistem kekebalan yang lemah atau komplikasi serius. Dokter akan memantau janin untuk melihat apakah ada komplikasi dengan pemeriksaan kehamilan ekstra, USG, dan pemeriksaan darah.
Itu penjelasan tentang penyebab, komplikasi dan perawatan penyakit kelima pada ibu hamil. Meski umum terjadi, penyakit ini tetap harus diwaspadai terutama bagi mereka yang berisiko.
Semoga kehamilannya selalu sehat, Ma!
Baca juga:
- 7 Komplikasi yang Bisa Terjadi di Kehamilan Trimester Kedua
- 5 Fakta Mengenai Retensi Plasenta, Komplikasi Kehamilan Langka
- Janin Kecil untuk Usia Kehamilan: Penyebab dan Komplikasinya