Si Kecil Mulai Makan Makanan Padat? Perhatikan 8 Hal Ini!
Pastikan Mama memberikan di saat yang tepat, ya
5 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Si Kecil sudah memasuki usia enam bulan? Sudah waktunya untuk mulai mengenalkannya pada makanan padat!
Ada sangat banyak variasi MPASI bergizi yang bisa Mama kreasikan untuk si Kecil. Namun ada delapan yang perku diperhatikan sebelum bayi mulai MPASI.
Penasaran? Cari tahu selengkapnya dalam artikel Popmama.com berikut ini, yuk!
1. Lihat tanda kesiapan si Kecil
Meski tidak ada usia standar untuk mulai mengonsumsi makanan padat, idealnya bayi mulai menunjukkan tanda kesiapannya pada rentang usia 4-6 bulan. Yuk perhatikan apakah si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan sebagai berikut:
- Berat badan lahir meningkat dua kali lipat. Kondisi ini adalah indikasi kasar pertama bahwa bayi sudah siap untuk konsumsi makanan selain ASI atau susu formula. Namun kondisi ini tetap harus didukung dengan tanda-tanda kesiapan lainnya ya, Ma.
- Bayi dapat duduk dan menahan kepala dalam posisi tegak. Kemampuan duduk dengan kontrol kepala menunjukkan kematangan fisik bayi dan kesiapannya untuk makan makanan padat. Bayi yang belum mampu duduk dan harus bersandar untuk menyusu memiliki kemungkinan tersedak lebih tinggi sehingga berbahaya untuk diberikan makanan padat.
- Bayi dapat memberi isyarat apabila ia sudah kenyang. Ketika bayi sudah bisa memberi tanda jelas yang konsisten seperti berpaling dari payudara atau botol susu dan menutup mulutnya, Mama sudah dapat menilai kapasitas perutnya untuk makan serta kapan harus berhenti memberinya makan.
- Bayi sudah tidak memiliki refleks dorongan lidah yang kuat. Sejak lahir, bayi memiliki refleks alami mendorong lidah untuk memuntahkan benda asing yang masuk ke dalam mulutnya sehingga mencegah dari tersedak. Refleks ini biasanya mulai hilang pada usia tiga hingga empat bulan. Mama belum bisa mengenalkan makanan padat sampai refleks dorongan lidah bayi ini benar-benar hilang.
- Bayi bersemangat ingin mengambil makanan mama. Tanda yang satu ini bisa jadi bias karena bayi usia 4-6 bulan umumnya sedang sangat penasaran dan tertarik pada berbagai objek. Namun ketertarikan pada makanan padat tentu menjadi awal yang memudahkan Mama untuk mengenalkannya pada si Kecil.
2. Aturan menunggu 4 hari
Mama boleh memilih berbagai pilihan makanan pokok untuk dikenalkan pada bayi, namun perlu digarisbawahi untuk mengenalkan satu makanan pada satu waktu terlebih dahulu. Setiap memberi makanan baru, tunggu selama empat hari sebelum memberinya variasi makanan lainnya.
Aturan ini penting untuk memastikan bayi mama tidak alergi terhadap makanan pertama. Jika keluarga memiliki riwayat alergi terhadap makanan tertentu, pastikan Mama berkonsultasi dulu ke dokter sebelum memberikannya dan berikan dengan porsi kecil terlebih dahulu.
3. Berikan makanan bergizi yang mudah dicerna
Dua hal penting yang perlu Mama ingat selama mendampingi si Kecil mulai mengonsumsi MPASI adalah lakukan dengan perlahan dan buatlah makanan tetap sederhana. Berikut pilihan makanan bergizi yang mudah dicerna bayi dan mudah untuk Mama olah:
- Sayur ubi, kacang hijau, dan labu madu. Lezat, lembut, creamy, serta kaya nutrisi esensial seperti vitamin A, C, dan zat besi.
- Buah alpukat, pir, pisang, dan apel. Memberi cita rasa manis yang ringan, lembut, creamy, mudah dicerna, dan kaya memiliki nutrisi esensial untuk bayi.
- Butiran padi seperti nasi dan gandum. Pengenal yang bagus untuk aneka biji-bijian, tidak memicu alergi, mudah dicerna, dan memiliki banyak nutrisi yang baik untuk bayi.
Mama bisa merekreasikan bahan-bahan makanan ini secara bertahap dengan mengenalkannya satu persatu terlebih dahulu dalam bentuk bubur hingga lama kelamaan dalam potongan kecil makanan padat berisi kombinasi bahan makanan.
Editors' Pick
4. Selalu jaga kebersihan dan kesiapan peralatan makan
Pastikan Mama selalu mencuci tangan dan mensterilisasi peralatan makan bayi sebelum sesi makan dimulai. Jangan langsung memberinya makan dari tempat makan besar, namun gunakan tempat makan kecil tambahan yang lebih ramah untuk si Kecil.
Semua makanan yang dihaluskan sebaiknya menggunakan air matang yang direbus terlebih dahulu dan didiamkan hingga lebih sejuk untuk dicampur dengan bahan makanan. Akan lebih baik untuk menggunakan blender atau penggiling makanan bayi khusus agar lebih steril dan praktis.
5. Jaga kualitas makanan bayi
Gunakan bahan makanan segar untuk dihidangkan agar nutrisi dari makanan tersebut tetap terjaga dan selalu sajikan makanan tidak lebih dari satu jam setelah bahan makanan diolah. Pada bulan-bulan pertama, hindari penambahan garam, gula, kecap, atau saos apapun.
Segera buang sisa makanan dari piring bayi setelah ia kenyang untuk mencegah kontaminasi ya, Ma.
6. Hati-hati dengan jus
Jus seringkali dibuat dari buah dengan tambahan air dan gula. Bayi di bawah 12 bulan tidak disarankan untuk minum jus.
Mama boleh saja memberikan buah sebagai camilan untuk si Kecil. Namun pastikan buah yang diberikan dalam bentuk puree tanpa tambahan air, gula, atau susu kental manis.
7. Perubahan setelah makan makanan padat
Beralih dari ASI atau susu ke makanan padat, sudah pasti ada penyesuaian dalam tubuh bayi. Jangan panik ketika Mama menyadari perubahan-perubahan ini:
- Perubahan bau badan bayi yang disebabkan oleh asupan gula dan lemak dalam tubuh.
- Perubahan warna pup yang mengikuti asupan makanan, seperti menjadi kehijauan setelah makan sayuran hijau dan kemerahan setelah makan bit.
- Jika makanan tidak dihaluskan dengan benar, Mama bisa menemukan potongan makanan yang tidak tercerna pada pup bayi.
- Pup bayi menjadi sangat encer dan berlendir, ini disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan. Jika kondisi ini terjadi pada bayi, kurangi porsi makanan padat bayi atau segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
8. Mama harus ekstra sabar
Pada awalnya, bayi mungkin akan sulit untuk menerima makanan baru dan banyak menolak. Mama perlu lebih sabar mengenalkan berbagai jenis makanan dalam beragam tekstur dan rasa untuk membantunya menyesuaikan diri dengan transisi makanannya.
Perhatikan juga jenis-jenis makanan dan tekstur yang disukai atau tidak disukai bayi, memicu reaksi alergi, atau mempengaruhi keseharian bayi.
Nah, itu dia delapan hal yang harus diperhatikan sebelum bayi mulai MPASI. Pastikan tepat waktu ya, Ma.
Baca juga:
- 8 Asupan Bergizi Untuk Kecerdasan Otak Si Kecil!
- Bikin Rileks, Ini Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi
- 9 Inspirasi Outfit Lucu Bayi Selebriti Indonesia, Gemas Banget!